Sabtu, 28 Desember 2013

Kadang Cinta Sulit Dimengerti

kadang cinta itu sulit dipahami,seorang harus membiarkan orang yang dicintai membencinya!masuk akalkah?pasti semua akan bilang tidak.

Tiap orang yang jatuh cinta pasti akan mati matian membuat cintanya bersambut,hanya orang kurang waras yang ingin orang yang dicintainya membencinya.

Saat orang yang kita cintai tiba tiba sudah berkeluarga,dikaruniai seorang anak yang manis,suami yang baik,tapi masih mencintai kita,apa yang akan kita lakukan,sementara kita diam diam masih menyimpan perasaan padanya?

Membiarkan perasaan tercabik melihat dia membenci kita mungkin lebih baik daripada terperangkap kedalam dosa yang akan disesali seumur hidup.

Mungkin akan terasa sangat menyakitkan,tapi bukankah lebih baik daripada terus memberikannya harapan?biarlah sejenak ia membenci kita sampai suatu saat ia tahu sendiri kenapa.

Kadang cinta sulit dimengerti,seorang sampai usia mendekati empat puluh masih belum juga menemukan jodohnya,sudah banyak calon yang diajukan orang terdekatnya tapi tak adapun yang bisa menarik hatinya,mau bagaimana lagi jodoh itu bukan hal yang bisa dipaksa,mudah mudahan saja dia bisa segera bertemu dengan seseorang yang bisa membuatnya jatuh cinta agar tidak rugi membiarkan waktu sekian lama berlalu begitu saja.

Rabu, 25 Desember 2013

Kini Aku Sadar

Dahulu aku mengnggap bahwa aku adalah orang yang paling kuat dan paling segalanya,tapi lambat laun semua perasaan itu memudar seiring dengan bertambahnya pengalaman hidup yang aku jalani,semua pengalaman itu menjadikan aku mampu menempatkan diriku dalam posisi yang wajar tanpa harus terperangkap dalam rasa rendah diri dan percaya diri yang berlebihan.

Yah pengalaman hidup itulah yang diperlukan untuk menempa kedewasaan.meski pada awalnya terasa sangat pahit dan tapi setelah lama dijalani ternyata terasa manis juga untuk dikenang.

Dahulu aku sangat menyesali kenapa hidupku tidak berjalan dengan lurus seperti orang orang,lahir,tumbuh,sekolah,kuliah dan bekerja itulah harapanku dulu,aku begitu menyesali nasibku yang membawaku sampai di tanah siti nurbaya,juga pada suatu saat harus menginjakkan kaki dipulau borneo,didua pulau itu tak ada yang aku jalani dengan gembira,aku home sick dikedua tempat itu,ditambah lagi patah hati yang berkepanjangan membuat perasaan campur aduk tidak karuan,sama sekali tidak menyenangkan.

Aku iri dengan orang yang bisa bekerja dengan mapan dan teratur,jadi guru,PNS,polisi dan lain sebagainya,sementara aku untuk melanjutkan kuliah sama sekali tak ada biaya,maklumlah aku adalah anak seorang petani dilereng lawu selatan.

Tapi kini tidak lagi,aku tak pernah menyesali semuanya,semua masa laluku apapun yang sudah aku jalani.aku kini tahu untuk belajar tidak harus kuliah dengan biaya mahal dimanapun asal ada keinginan kita tetap bisa belajar.

Hidup ini bukan semata mata untuk menyesali masa lalu dan meratapinya,tapi untuk berusaha lebih baik lagi dari  hari yang sudah terlanjur kita jalani.tak pernah ada kata terlambat untuk berbenah.

Senin, 23 Desember 2013

Nasehat Dari Waktu

Saat sedang sendiri aku mendengarkan tembang lama,mungkin karena wajahku memang rada jadul jadi senangnya sama lagu lama,apa hubungannya coba,lagu itu masalah selera kawan, bukan corak wajah yang tidak bisa diubah,kalau wajah sudah jadul mau gimana lagi?paling banter bisa direnovasi dengan potong rambut paling mutakhir lengkap dengan penampilan paling gres abad ini.

Kali ini bukan membicarakan wajah atau rambut maupun penampilan paling keren,tapi lagu,kawan.kadangkala aku suka mendengarkan tembang lawas yang sangat romantis itu,ga tahu kenapa .

Kadang sebuah lagu membawa perasaan kemasa bertahun tahun silam lengkap dengan kilasan peristiwa yang sudah dilalui,suka,duka,tawa,canda,tangis semua terlintas begitu saja,kadang tanpa terasa mata menjadi basah saat mendengarkan sebuah lagu lama,lagu yang aku dengarkan saat patah hati dahulu,terkenang lagi betapa beratnya mencintai,memendam rindu namun harus terpisah lautan luas,jarak yang demikian jauh,alangkah sakitnya memendam rindu..

Atau saat sebuah tembang mengingatkan pada masa masa masih sekolah dasar,berjalan melewati pematang sawah untuk dapat bersekolah,tanpa alas kaki tapi begitu ceria,bebas lepas tanpa beban itulah dahulu.sekarang?entahlah kawan aku juga tidak tahu kenapa bahagia itu begitu sulit,entah kenapa entah kenapa

Apa yang berbeda,bukankah yang dulu itu kita juga?


Rabu, 18 Desember 2013

Aku Jatuh Cinta

Kisah ini memang sederhana cinta pada pandangan pertama,sederhana bukan?atau menurutmu hanya sebuah cerita kuno dari salah satu yang pernah kamu baca dalam sebuah cerita,mungkin saja demikian tapi tidak dengan semua ini aku sama sekali tidak menganggap sederhana meski diawali dengan demikian.

Aku mencintainya sejak pandangan pertama,aku tidak malu mengakuinya karena mencintainya bukan hal yang memalukan,dia seperti rembulan diantara kerlip bintang begitulah kesanku saat pertama melihatnya rasa suka itu hadir begitu saja,memandangnya adalah sebuah kebahagiaan yang mengangumkan tak pernah aku rasakan selama ini,tapi satu yang aku ingat bahwa sekedar memandangnya membuatku bahagia,itu saja.

Waktu terasa berjalan sangat singkat saat ada didekatnya,semua terasa sangat menyenangkan,ada rasa ingin selalu melindunginya dan menjaganya dengan setulusnya,yah begitulah yang aku rasakan padanya saat pertama mengenalnya sampai saat ini saat lebih sepuluh tahun dari waktu itu,terdengar aneh bukan?tapi menurutku biasa saja bagi orang yang sedang jatuh cinta.

Seperti umumnya orang yang jatuh cinta aku mencari tahu siapa dimana rumahnya,apa warna kesukaannya,lagu kesayangannya,ukuran sepatunya,bagaimana bentuk tanda tangannya,dimana sekolahnya yah seperti itulah,semua seakan berjalan dengan sendirinya,entah darimana datangnya tapi aku ingin lebih mengenalnya,siapakah gadis manis seperti bulan purnama itu?berlebihankah kata kataku?mungkin menurut kalian iya,tapi bagiku tidak semuanya wajar untuknya

Ada apa ini sejak hari itu aku selalu merindukannya,semua tentangnya melekat erat dalam ingatanku perlahan namun pasti menyusup dalam hati,dan terus ada disana,siapakah kamu begitu saja masuk dalam hatiku membawakan benih cinta dihatiku,siapapun kamu aku menyukaimu dengarlah bisikan hatiku,begitu kata hatiku,aku memang hanya berani mengungkapkan dalam hati saja padamu siapapun dirimu.mudah mudahan besuk atau lusa kita bisa bertemu kembali.

Hari ini untuk pertama kalinya aku mengetahui namamu,aku akan selalu mengingatnya seperti aku mengingat awal perjumpaanku denganmu,kini aku bisa memanggilmu kalau suatu saat aku bertemu denganmu.bukan lagi dengan rembulan diantara bintang,meskipun menurutku demikian,jangan tertawakan dan menganggap aku konyol tapi begitulah menurutku kamu memang seperti rembulan biarlah orang mengolokku tapi aku akan tetap mengatakan kamu rembulan,tersenyumlah dan bawakan kesejukan embun pagi padaku.

Aku melihatnya sekilas tadi,tak bisa kupercaya pandanganku tadi tapi itu memang dirimu,aku tak akan lupa senyum embun pagi itu,andai saja lebih lama aku bisa menatapnya baru aku sadari kamu begitu manis iya benar manis bukan manis yang bisa dikecap dari gula tapi manis yang lain entahlah bagaimana bisa menjabarkannya,tapi aku suka melihatnya,senyumanmu.

Hari ini aku tak bisa melihatmu,aku sudah duduk ditempat biasa aku melihatmu tapi sampai sang surya beranjak keperaduannya aku tak melihatmu melintas seperti biasanya,ada apa denganmu?mudah mudahan kamu tidak apa apa,aku memang belum bisa menyapamu andai saja aku punya kesempatan aku ingin tapi kesempatan itu belum datang juga.aku rindu ya..benar benar rindu aku hanya bisa memeluk lutut berharap besuk aku bisa melihatmu kembali,meski sekilas cukuplah bagiku


Minggu, 22 September 2013

Puisi:Aku Merindukanmu

Aku merindukanmu..
Tiap detik seiring berdetaknya waktu
Dapatkah kau merasakannya?
Tapi kau tak pernah merindukanku
Aku tahu itu

Aku merindukanmu
Meski kita terpisah terlalu jauh
Jauh menurutmu
Tapi tidak bagiku
Karena kau selalu disini,dihatiku..
Tapi kau tak pernah merindukanku
Aku tahu itu

Aku merindukanmu..
Meski kau tak menyisakan rasa itu
Untukku
Entah kenapa
Tapi kau tak pernah merindukanku
Aku tahu itu

Aku merindukanmu..
Senyummu pelita hidupku
Andai kau tahu
Betapa berartinya bagiku
Tapi kau tak pernah merindukanku
Aku tahu itu

Selasa, 10 September 2013

Cerpen:Setory Of Maman

“Bangun Man,lihat ini sudah jam berapa,tuh matahari sudah tinggi kamu masih molor saja,mau jadi apa kamu!”teriak Mpok Mihun sambil menarik selimut si Maman sambil mengomel karena sudah jam sembilan lebih si Maman belum bangun juga.

“Apa sih Mak,baru tidur enak enak malah dibangunin,lagi mimpi jadi orang kaya,gara gara emak ga jadi orang kaya nih”sungut Maman sambil mengucek matanya.

“Kalau mau jadi orang kaya harus kerja Man,bangun pagi.Bukannya bangun siang tiap hari”

“Iya Mak Maman akan bangun pagi deh mulai besok,suer Mak”

“Sudah Mak nggak mau denger janji kamu,yang penting mulai besu  harus bangun pagi,Mak nggak mau tahu”setelah memastikan si Maman tidak tidur lagi emak kemudian melangkah keluar sambil membawa selimutnya,kalau selimutnya tidak dibawa biasanya si Maman akan melanjutkan tidur lagi kalau tahu maknya sudah pergi,seperti dua hari yang lalu.

Begitulah kebiasaan si Maman semenjak lulus dari sebuah STM di kota Wonogiri,padahal sewaktu masih sekolah Maman adalah anak yang rajin bangun pagi,bahkan sholat subuh saja selalu tepat waktu,tapi semenjak lulus itulah ia tiba tiba berubah.selalu bangun siang.

Perlahan Maman bangkit sambil sambil menguap dibukanya jendela,dilihatnya ayam ayamnya sedang sibuk mematuki padi yang dijemur dihalaman.Ia kemudian keluar,diusirnya ayam yang sedang asik mematuki butiran butiran gabah itu yang segera kalang kabut berlarian.Maman duduk dikursi beranda rumahnya sambil mengawasi kalau kalau ayam itu balik kembali.

“Kalau saja jadi orang kaya pasti enak mau apa aja kebeli tuh,rumah mewah,baju bagus,istri cantik pasti dapet semua,sayang nomor togel tempo hari meleset satu angka,coba kalau kena beuh bakalan jadi orang kaya beneran”

Maman komat kamit sendiri,kalau saja ada orang yang memperhatikan mungkin dikira si Maman ini agak gila,masa nungguin padi dijemur komat kamit,atau mungkin ada yang berfikir Maman sedang membaca mantera pengusir ayam,kalau beneran bisa mungkin bisa kaya beneran si Maman,bayangin aja di kampung Maman ada berapa kepala keluarga kalau semua pada datang,dan Maman mematok tarif sepuluh ribu saja di kali duaratus sama dengan berapa,belum lagi dari desa tetangga,terus kalau dipatenkan bisa jadi orang kaya beneran ia.

“Maaaan,jangan bengong aja lu,liat tuh padi dimakan ayam,bisa habis nanti”omel emaknya yang melihat maman melamun”

“Ah,emak sodakoh dikit napa buat ayam,dalam hidup kita harus berbagi mak,nanti kan kalau ayamnya gemuk kita juga yang makan”

“Eh elu dibilangin,nih beras harganya naik man,kagak pernah liat tipi sih lu,makanya jangan molor mulu,kalau  berasnya dikasih ayam lu mau makan apa man,mau lu makan bulu ayam”maknya ngomel sambil menjewer telinga anak semata wayangnya.

“Iya iya,mak udah dong jewernya sakit nih”

“Udah sana makan dulu nasinya sudah mak siapin,habis itu mandi ya.mak liat akhir akhir ini lu jarang mandi man,semangat dikit napa man.Mak nggak minta apa apa man mak Cuma minta lu bangun pagi aja”kata Mak dengan muka dibikin seiba mungkin agar anaknya tersentuh,tapi bukannya tersentuh maman justru tertawa melihat maknya yang mewek hingga susurnya meloncat keluar.

“Iya mak maman kan udah janji tadi kalau besuk akan bangun pagi”

“Beneran ya,jangan kayak kemarin lu janji janji saja akhirnya bangun siang juga”

“Iya mak ku yang cantik,maman janji,suer.”

“Ah suer apa tuh emak kagak ngerti,yang penting jangan lupa bangun pagi besuk.”
Sebenarnya maman ingin bangun pagi,kataya orang yang bangun pagi rejekinya banyak tapi ini kerja aja kagak ada darimana datangnya rejeki,apa iya kalau aku bangun pagi terus ketiban duit?ah sudahlah besuk bangun pagi saja daripada di omelin Emak.

Selepas mandi maman kemudian mengambil pancing dan berangkat kesungai,maman memang hobi memancing kata kawan kawannya maman dewa ikan beuh ada ada saja dewa ikan,memang muka gue kayak kecebong anyut apa.Tiap kali memancing maman pasti mendapat ikan,entah ikan cethul,jambal,nila atau apalah seakan bertekuk lutut dibawah ujung joran si Maman,kalau istilah sekarang Maman adalah pujangga ikan,yang merayu dengan bait bait puisi umpannya yang membuat si ikan terkeok keok dan menyerahkan diri ketangan si maman.tapi kali ini dia lagi apes mungikin ikannya sedang jual mahal hingga tak mempan dengan jurus maut simaman  hampir dua jam tak satupun ikan didapat.akhirnya karena jengkel maman tiduran dibawah pohon jengkol sambil melamun.

“Man,jangan melamun.Cemungut ea”
Sedang asik asiknya melamunkan dinda anak gadis kampung sebelah tiba tiba ia mendengar kalimat alay bin lebay yang membuat ia ingin melempar sandal buntutnya.

“Eh lo ngapain bilang cemungut ndi?udah kayak anak kurang kerjaan aja”

“Hehe itu kata kata gaul yang banyak di fb man,ga gaul sih lu”

“Kata kata tak beradab gitu kok dibilang gaul,mules gue dengernya”

“Becanda man,ga usah marah gitu,pake muka dijelek jelekin lagi”

“Ni muke asli gue Ndi,lama lama gue ceburin ke empang juga lu”

“Udah ah man,gue kesini karena ada kabar baik nih,gue tahu lu kan suka ngarang,nah.Tadi di koran gue baca ada lomba ngarang Man hadiahnya lima juta bagi yang menang yang menyelenggarakan Pak Camat Man bekerja sama dengan Joran Pos,katanya mencari pengarang muda yang karyanya cetar membahana man,gimana Man?tapi batas waktunya tinggal tiga hari lagi .

“Yang bener ndi,ga jadi gue ceburin deh ndi.sini gue peluk,sudah lama gue menantikan kesempatan seperti ini”

Andi menolak pelukan Maman,bukan apa apa nanti kalau ada yang melihat dikiranya sepasang banci kaleng yang berbuat mesum dipinggir kali kan berabe.

“Udah lah man,lupain aja.Gue tahu lu pengen banget komputer buat nulis,selama ini gue perhatikan lu jago banget ngarang,ingat ga waktu sekolah dulu karya lo jadi juara tingkat STM,tulisan lo menyentuh Man,lo bisa pake laptop gue,ntar sore tak boyong kerumah lo”

“Thanks Ndi lo memang sohib gue yang paling baik”kata Maman dengan mata berkaca kaca.
Sorenya adi menepati janjinya ia mengantarkan laptopnya kerumah Maman,sambil mengucapkan kata kata terakhir,eh ucapan penyemangat buat Maman.

“Good luck Man,gue yakin lo bakalan menang,semangat ya”

“Thanks ndi gue akan berusaha”

Pagi itu sebelum shubuh Maman sudah bangun,Emaknya sampai heran namun setelah tahu duduk permasalahan yang sebenarnya dan dalam tempo yang sesingkat singkatnya,akhirnya tersenyum meski bagi Maman kelihatan menyeringai,Maknya kemudian membuatkan teh hangat dan pisang goreng untuk menemani aktivitas pagi itu,ia senang karena akhirnya si Maman bisa bangun pagi juga.
Singkat cerita dua hari kemudian Maman ditemani Andi memakai kendaraan paling mutakhir dijaman ini,vespa mengantarkan naskah itu ke panitia penyelenggara yang menerima naskah Maman seperti seorang gadis cantik bersalaman dengan pemulung,namun Maman cuek saja karena sudah sangat biasa menerima perlakuan tidak manusiawi seperti itu dari cewek cewek yang menolaknya.

Perjalanan pulang ternyata harus diwarnai dengan insiden kehabisan bensin dikarenakan kelalaian Andi dalam mengurusi masalah bahan bakar kendaraannya,akhirnya mereka harus mendorong sejauh satu setengah kilo meter sebelum mereka berbafas lega karena mendapatkan bensin,keuangan seperti biasa di handle oleh Andi karena saat ditatap Maman memamerkan giginya sebagai tanda kalau tidak mempunyai uang.

Dua hari kemudian Maman dengan sohibnya yang baik hati dan tidak sombong siapa lagi kalau bukan Andi,berangkat ke kantor kecamatan untuk melihat hasil pengumuman apakah harapannya akan tercapai ataukah tercampakkan dan tertiup angin ke kutub utara hingga akan menjadi  rebutan pinguin disana.Ternyata hari itu sangat ramai jauh dari perkiraan jumlah orang yang pengen tahu siapakah pemenangnya membludak,dan nun di sepan sana ada Emak si maman yang duduk di bangku terdepan sekaligus menjawab pertanyaan maman tadi kemana gerangan  Emak pag pagi sudah ilang.

Akhirnya saat yang ditunggu tunggu tiba penghulu menyuruh mempelai pria dan wanita..eh pihak Panitia membacakan siapakah makhluk ups...orang yang beruntung memenangkan lomba di Kecamatan itu.ketika akhirnya nama Maman disebut,orang yang bersangkutan langsung histeris bahagia hingga mengakibatkan rambut Andi yang klimis untuk menarik perhatian wanita yang mungkin ada harus awut awutan seperti Emak 

Emak yang baru bangun tidur.Maman merangkul sahabatnya itu erat erat,ia berjanji akan mentraktir Andi makan apapun yang ia mau sebagai ucapan terima kasih,karena dialah ia bisa memenamgkan lomba ini dan semakin yakin akan kemampuannya,tadinya ia tidak yakin pada kemampuannya yang membuatnya selalu bangun siang.Kini ia akan lebih semangat lagi dalam menulis ia ingin membuat Emaknya bangga,yang saat ini sedang menatapnya dengan pelupuk mata mengembun.


Senin, 09 September 2013

Cerpen:Pak Ahmad

Lelaki umur tiga puluh limaan itu bernama pak Ahmad pagi itu ia berjalan bersama istri dan anak nya didekat Alas kethu Wonogiri,ia berasal dari Lampung mungkin karena capek ia mengajak anak istrinya istirahat dipinggir jalan,sementara anaknya yang berumur empat tahun berpegangan pada ibunya yang masih nampak cantik meski menyembunyikan kelelahan karena perjalanan jauh,ia berselisih dua tahun dari suaminya.

“Capek bu?kata pak ahmad sambil menyentuh tagan istrinya

“Tidak,pak.Tapi si Riyan dari tadi minta dibelikan makanan,bagaimana pak apakah uang kita cukup untuk membeli makanan?”

“Kalau untuk membeli satu porsi makanan untuk Riyan cukup bu,tapi bagaimana denganmu nanti?”kata pak 
Ahmad sambil memperhatikan istrinya dengan sayang,wanita yang sudah enam tahun setia mendampinginya.

"Tidak apa apa pak,ibu belum lapar kok”kata istrinya pelan.

Pak Ahmad menunduk,ia tahu istrinya lapar hanya saja tak mau mengatakan khawatir kalau akan menambah fikirannya,kalau saja ia tidak terlalu percaya pada pak Andrea yang menjanjikan uang tiga puluh juta untuk pekerjaan tiga bulan mungkin ia dan anak istrinya tak perlu terlunta lunta begini.

Pak Andrea memberikan uang muka tigajuta rupiah katanya sisanya akan ia penuhi kalau pekerjaan merenovasi rumah sudah selesai,tapi sekarang orangnya justru hilang entah kemana.Saat dijakarta ia mendapat informasi kalau Pak Andrea ada disurabaya di kantor cabang disana,ia tak tega meninggalkan anak istrinya dijakarta karena disana mereka tidak punya kenalan jadi dibawalah mereka kesana.

Begitu sampai disana ternyata Pak Andrea tak ada,kata orang yang ia temui disana ia sudah berangkat ke Ponorogo untuk suatu urusan ia hanya dikasih sebuah alamat dan disuruh mencari kesana,ia tak membawa bekal banyak kira kira hanya cukup untuk ongkos ke Ponorogo saja.Akhirnya bertiga mereka kesana dengan harapan akan mendapatkan sisa pembayaran.

Tapi begitu sampai di Ponorogo ia tak bisa menemukan orangnya.Akhirnya ia memutuskan kembali ke lampung saja dari pada mencari orang yang belum tentu bisa ditemukan,satu satunya hp yang ia punya dijual untuk biaya transportasai dan membeli makanan,namun apa daya diterminal Ponorogo ia justru kecopetan,akhirnya ia datang kekantor polisi terdekat untuk melaporkan kejadian itu,ia dibuatkan surat keterangan tidak punya uang agar ia bisa mendapatkan tumpangan gratis sampai ke lampung,namun akhirnya ia diturunkan di terminal wonogiri karena bus itu tidak mau membawa mereka lebih jauh lagi,nanti rugi katanya.Pak Ahmad hanya bisa pasrah karena tidak tahu arah ia berjalan ke selatan hingga sampailah ia di Alas kethu

“Pak,dimana kita bisa menemukan kedai nasi,ini si Riyan kelihatannya lapar sekali”

“Kita berjalan terus saja bu siapa tahu didepan ada yang jual”

Kemudian mereka berjalan terus namun tidak menemukan kedai nasi,yang ada hanya warung bakso disebelah kiri jalan.Dengan uang depuluh ribu rupiah yang tersisa Pak Ahmad membeli bakso untuk anaknya,mereka menunggui anaknya makan mengabaikan diri mereka yang sebetulnya memerlukan makanan,tak apalah yang penting si Riyan bisa makan.

“Bu,sudah adzan luhur ayo kita sholat dahulu kelihatannya didepan ada masjid”Pak Ahmad mengamit istrinya yang segera menyuruh Riyan menghabiskan makanannya.
Tak berapa lama kemudian Pak ahmad sampai disebuah masjid kecil,Masjid AL –HIKMAH,Salak.Rupanya nama desa ini salak,batin Pak Ahmad yang segera teringat kebun salaknya di lampung sana,ia semakin rindu rumahnya.Selesai shalat mereka istirahat di emperan masjid sementara Riyan nampak terlelap dipangkuan ibunya,anak itu pasti kelelahan.Di pandanginya wajah istrinya yang dengan pandangan sayang,maafkan aku istriku yang membawamu pada keaadan seperti sekarang ini.

“Pak kelihatannya bapak bukan orang sini?”sebuah suara membuyarkan lamunannya.Seorang pria menyapanya ramah.
Pak Ahmad tersentak kemudian menjawab,”iya.Saya dari lampung pak”

“Dari lampung?kok bisa sampai kesini?”tanya bapak itu ramah.

Kemudian pak Ahmad menceritakan kejadian yang menimpanya,Pak Tri kuncoro mendengarkan dengan serius ceritanya sampai selesai.

“Terus rencana bapak apa sekarang?”

“Entahlah pak saya juga belum tahu”jawab pak ahmad jujur

“Kalau begitu bapak singgah dirumah saya dulu kelihatannya anak dan istri bapak capek sekali”

“iya Pak,terima kasih,tapi apa tidak merepotkan?”

“Tidak apa apa pak,itu rumah saya dekat dibelakang,mari pak”
Pak Ahmad menyuruh istrinya membangunkan Riyan kemudian mereka mengiuti Pak Tri kuncoro kerumahnya

“Mari Pak silakan masuk”

“Iya pak,terimakasih””merekapun kemudian masuk kedalam rumah,Pak Tri menyilakan mereka duduk di ruang tamu,sementara ia segera kedapur menemui istrinya

“Ma,siapkan makan ya Bapak ada tamu”

“Siapa,Pak “

“Orang dari lampung bu,bapak ketemu dimasjid kelihatannya mereka lapar”

“Baiklah pak,tadi Ratna kebetulan masak agak banyak,akan ibu siapkan ya”

Pak Tri kemudian menemui tamunya,mengajak berbincang bincang sementara Bu Esti membawakan minuman untuk mereka tak lama kemudian.

“Ayo,Pak diminum jangan sungkan sungkan anggap saja dirumah sendiri”Pak Tri menyilakan sementara Bu Esti segera kembali kedapur untuk menyiapkan makanan

“Pak kebetulan istri saya sudah selesai memasak,mari pak makan sama sama”

“Terima kasih pak,tapi saya baru saja makan”jawab Pak Ahmad berbohong,ia sangat malu meski sebetulnya lapar

“Ayolah Pak tidak baik menolak rizqi,mari bu,nak Riyan”

“Baiklah pa,maaf sudah merepotkan”

Mereka kemudian makan siang bersama sama pak Ahmad dan istrinya makan sedikit saja  demikian juga dengan anaknya mereka hanya makan secukupnya saja,meski tersedia berbagai menu di meja itu.Setelah makan dan berbincang sejenak Pak Ahmad mohon diri.

“Hati hati dijalan pak semoga tidak ada halangan di jalan”Kata Pak Tri dan istrinyasambil menyalami pak ahmad dan keluarganya,sambil menyelipkan amplop ke tangan pak ahmad

“Aduh,apa ini pak,tidak usah pak kami sudah berterima kasih bapak sudah menjamu kami sekeluarga,saya tidak bisa menerimanya.

“Sudahlah pak terimalah kami khlas kok,mudah mudahan ini bisa sedikit membantu”

“Iya pak terimalah,sekedar buat jajan si Riyan dijalan.

Pak ahmad menerima dengan tangan gemetar,baru kali ini ia menemukan orang yang benar benar baik rata rata tak ada yang mengulurkan tangan justru mala curiga kalau pak ahmad hanya menipu saja,tapi PAK tri kuncoro lain ia tidak curiga bahkan mengajak singgah kerumahnya

Terima kasih ya allah kau telah mempertemukan aku dengan beliau,kata pak ahmad dalam hati dengan mata berkaca kaca,akhirnya kami bisa pulang ke lampung katanya bahagia

epilog
Pak ahmad dan istrinya akhirnya sampai kelampung dengan selamat,kemudian memulai kembali usaha yang dahulu ditekuninya.