Setelah mengantarkan Karsi anak muda berambut godrong itu
berencana mengunjungi sahabatnya,Ahmad.
Ia mengambil jalan agak memutar kalau-kalau ada yang kebetulan melihat dia mengantarkan gadis itu tak akan berfikir
buruk.Jalanan Desa itu sudah cukup bagus menurut anak muda ini,dimana-mana
sudah dilakukan penyemenan jalan,hanya sayang sebagian masih ada yang tidak
diperbaiki,jalan sebelum sampai di Desa Ahmad dan justru bagian itu adalah
jalanan yang dahulu diaspal,setelah rusak tak ada yang memperbaiki,entah
tanggung jawab siapa perawatan jalanan itu.
Diarahkannya CB150 R ke rumah yang terletak disamping
tanjakan paling tinggi di Desa itu.Rumah itu masih seperti biasanya.Didepan
rumahnya ada sbuah kolam ikan yang dikelilingi oleh sayuran,ada
tomat,terong,bayam,seledri,sawi seledri .Pemuda itu jadi membayangkan alangkah
nikmatnya masak dari hasil kebun sendiri,rasanya pasti lebih enak dari masakan rumah makan yang biasa disantapnya.
Ia baru saja hendak beruluk salam saat sebuah Astrea Grand
mendekat.Rupanya Ahmad baru pulang dari Masjid,ia segera menghampiri sahabat
nya yang baru datang,menanyakan kabar kemudian mempersilakan masuk kedalam
rumah.
Mereka kemudian terlibat dalam pembicaraan tentang sayuran didekat kolam,siapa yang menanamnya,bagaimana merawatnya dan berapa bulan sampai memasuki uasia siap panen.Obrolan sejenak
terputus saat kakak perempuan Ahmad menghidangkan minuman hangat.Si pemuda
mengucapkan terimakasih yang disambut dengan anggukan,kemudian kakak perempuan
Ahmad kembali kedapur.
Ahmad kemudian menanyakan kenapa si pemuda tumbenan
datang selepas asar biasanya ia berkunjung pagi hari saat hari libur,pemuda itu
tersenyum kemudian menceritakan pertemuannya dengan Karsi dan bagaimana ia
menolongnya dari hal buruk yang akan dlakukan pacarnya,ia kebetulan sedang
duduk merenung mencari bahan untuk tulisan yang akan dibuat ketika ia
mendengar teriakan minta tolong,ia melihat seorang pemuda hendak berbuat yang
tidak senonoh pada seorang wanita,ia kemudian menolongnya dan mengantarkan
pulang.
Ahmad mengangguk angguk.Ia juga pernah ditolong anak muda
itu sekaligus menjadi awal perkenalannya dengannya.Waktu itu menjelang malam ia baru saja pulang dari Solo mengantar Mas nya yang akan berangkat ke Pekanbaru menuju bandara.Karena
agak malam,ia memutuskan untuk mengambil jalan pintas lewat Karanganyar
kemudian belok kanan menuju arah Jatipuro,dari Jatipuro ia tinggal lurus saja
maka akan sampai ke arah Desanya.
Tak disangka saat jalanan sepi ia dihadang tiga orang yang melintangkan
motornya ditengah jalan,ia mengerem dan hendak berbalik arah ketika orang
keempat mendatanginya dari belakang dan menyuruhnya menyerahkan motornya,saat
itulah ia melihat pemuda gondrong mendekat,ia mengira itu adalah bos dari
komplotan itu,namun ternyata ia salah pemuda rupanya berniat menolongnya.
Ia masih ingat pemuda itu mengeluarkan pistol dari balik
jaketnya kemudian mengancam komplotan itu untuk segera pergi,kalau tidak ia tak
ragu menembakkan pistolnya,komplotan itu kemudian melarikan diri.
Ketika ia menyinggung masalah itu si pemuda hanya tersenyum
ia mengatakan kalau pistol yang dia bawa bukan pistol sungguhan hanya merupakan
air soff gun saja,namun rupanya penjahat itu sudah ketakutan,kalau saja mereka
nekat melawan aku pasti kalah kok demikian kata pemuda itu.
Ahmad tertawa mendengarnya,ia begitu kagum pada keberanian
pemuda itu dan juga pada keikhlasannya
dalam menolong sesama,orang lain akan menghindar kalau ada kejadian seperti itu
namun si pemuda justry tergerak hatinya untuk menolong.
Dipandanginya pemuda itu dalam dalam.ia sulit menaksir
usianya ia perkirakan sekitar duapuluh lima tahunan.Ahmad kemudaian iseng
bertanya apakah dia sudah menikah?dengan pemuda itu menjawab belum,Ahmad
kemudaian berkelakar bagaimana kalau dengan Karsi sajapemuda itu hanya
tersenyum saja,kemudaian ia berpamitan pulang.
Ahmad agak merasa bersalah,apakah pertanyaannya membuat
pemuda itu tersinggung?ia hendak minta maaf tapi si pemuda sudah melangkah
keluar rumah.Eh Ahmad lupa sesuatu,sudah agak lama berkenalan tapi ia belum
tahu nama pemuda itu.
Sebelum si pemuda menaiki motornya ia menanyakan
namanya.Namaku Zaki kata pemuda itu.
Ahmad mengingat nama itu baik baik,hari senin ia akan
menanyakan pada kawan kawannya siapa tahu mereka tahu tentang pemuda misterius
itu.