Jumat, 31 Oktober 2014

Aku Merindukan Senyummu

Hari ini ketika aku duduk di beranda sambil menatap rintik hujan entah mengapa perasaan rindu padamu begitu saja hadir.Teringat semua hal yang pernah kita jalani bersama,saat kita bertengkar karena aku terlalu keras kepala dengan apa yang menurutku benar,aku bertahan dengan kekonyolan dan keegoisanku,tak pernah aku  hiraukan nasihatmu waktu itu agar tak terlalu menuruti kemauanku sendiri.

Kamu juga marah saat tahu aku berteman dengan anak Jalan Kenanga itu,menurutmu meski aku tak melaukan apa-apa aku akan tetap ikut kena getahnya kalau mereka berbuat sesuatu hal yang merugikan.Mati-matian engkau memintaku untuk menjauhi mereka,tapi sekali lagi tak aku dengarkan,aku mengatakan padamu kalau aku cukup kuat memegang prinsipku,aku tak akan terbawa oleh cara mereka,ternyata aku salah,aku tak bisa bertahan,aku tak sekuat yang aku kira,dan kini aku justru menjadi bagian dari mereka,menghabiskan waktu dengan minum-minum sampai mabuk,menghisap lintingan terkutuk itu,ah...kalau saja dulu aku turuti katamu tak mungkin aku terjerat dengan semua ini.

Aku masih ingat perpisahan kita,saat itu tak sepatah katapun engkau ucapkan padaku,seakan kita menjadi dua manusia bodoh yang kehilangan kemampuan bicara,hanya diam,kemudian kamu pergi meninggalkan tatapan kecewa yang tak pernah aku lupakan.

Aku merindukan senyummu,ketika kita bersama,bercanda dalam suasana yang menyenangkan,jujur aku bahagia.Alangkah bodohnya aku yang mengabaikan orang secantik dan sebaik dirimu,aku menyesal tapi  tak ada gunanya,penyesalan memang selalu datang terlambat,tapi tidak untuk  sebuah perubahan.

Aku bergeser agar bisa menyentuh tetesan hujan dengan kedua tanganku yang kurus,aku ingin merasakan kembali momen itu,ketika kita berjalan berdua diantara derasnya hujan sepulang sekolah,aku bahagia dulu,saat dekat denganmu,saat menatap senyumanmu yang bagiku semanis madu.

Dimana engkau sekarang?aku tak berani menyebut namamu,takut kalau mereka akan mengejekmu karen pernah dekat dengan orang sepertiku.Setelah lima tahun tak bertemu aku tak berani menebak seperti apa dirimu sekarang,takut kalau itu hanya akan menyakitiku,sudah berduakah dirimu dan menemukan penggantiku?aku menggigil memikirkan itu...jujur aku masih mencintaimu,sangat mencintaimu.

Dulu aku tak pernah memberikan hadiah apa-apa padamu ketika engkau ulang tahun,kini aku akan memberikannya meski mungkin bukan sesuatu yang bisa engkau terima.

Dengarlah,aku berjanji akan memperbaiki hidupku yang aku hancurkan,aku akan meninggalkan barang haram yang pernah aku pakai meski aku tahu tak mudah,kecanduan ini nyaris membuatku gila,aku pasti akan sembuh dan menata hidupku lagi,itu janjiku...





Sebuah Janji pecandu ( Fiksi )

Hari ini ketika aku duduk di beranda sambil menatap rintik hujan entah mengapa perasaan rindu padamu begitu saja hadir. Teringat semua hal yang pernah kita jalani bersama, saat kita bertengkar karena aku terlalu keras kepala dengan apa yang menurutku benar, aku bertahan dengan kekonyolan dan keegoisanku, tak pernah aku  hiraukan nasihatmu waktu itu agar tak terlalu menuruti kemauanku sendiri.


Kamu juga marah saat tahu aku berteman dengan anak Jalan Kenanga itu, menurutmu meski aku tak melakukan apa-apa aku akan tetap kena getahnya kalau mereka berbuat sesuatu hal yang merugikan. Mati-matian engkau memintaku untuk menjauhi mereka, tapi sekali lagi tak aku dengarkan,aku mengatakan padamu kalau aku cukup kuat memegang prinsipku,aku tak akan terbawa oleh cara mereka,ternyata aku salah, aku tak bisa bertahan, aku tak sekuat yang aku kira. 

Dan kini aku justru menjadi bagian dari mereka,menghabiskan waktu dengan minum-minum sampai mabuk,menghisap lintingan terkutuk itu, ah...kalau saja dulu aku turuti katamu tak mungkin aku terjerat dengan semua ini.

Aku masih ingat perpisahan kita, saat itu tak sepatah katapun engkau ucapkan padaku, seakan kita menjadi dua manusia bodoh yang kehilangan kemampuan bicara, hanya diam, kemudian kamu pergi meninggalkan tatapan kecewa yang tak pernah aku lupakan.

Aku merindukan senyummu, ketika kita bersama, bercanda dalam suasana yang menyenangkan, jujur aku bahagia.

Alangkah bodohnya aku yang mengabaikan orang secantik dan sebaik dirimu, aku menyesal tapi  tak ada gunanya. Penyesalan memang selalu datang terlambat,tapi tidak untuk  sebuah perubahan.

Aku bergeser agar bisa menyentuh tetesan hujan dengan kedua tanganku yang kurus, aku ingin merasakan kembali momen itu, ketika kita berjalan berdua diantara derasnya hujan sepulang sekolah, aku bahagia dulu, saat dekat denganmu, saat menatap senyumanmu yang bagiku semanis madu.

Dimana engkau sekarang? Aku tak berani menyebut namamu, takut kalau mereka akan mengejekmu karena pernah dekat dengan orang sepertiku. Setelah lima tahun tak bertemu aku tak berani menebak seperti apa dirimu sekarang, takut kalau itu hanya akan menyakitiku, sudah berduakah dirimu dan menemukan penggantiku?

Aku menggigil memikirkan itu... jujur aku masih mencintaimu, sangat mencintaimu.

Dulu aku tak pernah memberikan hadiah apa-apa padamu ketika engkau ulang tahun, kini aku akan memberikannya meski mungkin bukan sesuatu yang bisa engkau terima.

Dengarlah, aku berjanji akan memperbaiki hidupku yang aku hancurkan, aku akan meninggalkan barang haram yang pernah aku pakai meski aku tahu tak mudah,kecanduan ini nyaris membuatku gila,aku pasti akan sembuh dan menata hidupku lagi,itu janjiku...




Kamis, 30 Oktober 2014

Blog Sepi Karena Tulisan Jelek



Setelah membaca ulang tulisanku diblog,menelusuri kata demi kata aku terpana,tak menyangka kalau ternyata tulisanku selama ini membosankan,penyusunan dan pemilihan kata tidak tepat,banyak kesalahan dalam penulisan,hmm jadi ini ternyata yang membuat para pembaca kapok dan tak kembali lagi,bagaimana mau berkunjung kembali kalau cara menceritakan kayak gitu,sempet terpikir mau dihapus saja meski akhirnya tidak jadi,biarlah orang tahu kalau menulis itu perlu latihan,perlu proses dan perlu belajar agar bisa menghasilkan tulisan yang bagus.

Kadang suka senyum sendiri kalau ingat dengan khayalanku ingin menjadi penulis hebat seperti Fahri Asiza,Asma Nadia,Jonru,Kang Abik,Andrea Hirata dan lain lain lain,ga tahu kalau ternyata menjadi penulis tak semudah membalikkan telapak tangan,susah men,perlu latihan dan kerja keras,tak Cuma memandang laptop terus tiba tiba menjadi pinter nulis,itu mimpi namanya.

Pernah juga membaca buku,browsing di internet tentang tips menulis yang baik tapi malah membuat bingung saking banyaknya tips yang dibagikan,aku putus asa,kalau sebanyak itu bagaimana mempelajarinya?hmm akhirnya aku menyerah,mengacak acak rambutku,kemudian meminum kopiku yang tinggal setengah,melangkah keluar kamar,merenung diteras rumah sambil memperhatikan ayam-ayamku yang memakan padi yang dijemur Ibuku.

Sampai tiga hari aku kehilangan semangat menulis,membaca novel yang biasanya aku sukai tak lagi menarik bagiku,aku terus memikirkan tulisanku yang tak jua mengalami perkembangan,masih saja sama,datar dan membosankan,banyak kesalahan.


Akhirnya secara tak sengaja aku menemukan tips jitu yang aku baca di internet,bahwa tips menulis yang baik itu ada tiga,menulis,menulis,dan menulis,ya benar juga kalau hanya membaca tips terus terusan tapi tak menulis sama saja nggak,dengan banyak menulis aku jadi tahu bagian mana dari tulisanku yang tidak bagus kemudaian bisa aku perbaiki.

Sabtu, 25 Oktober 2014

Motivasi,Jangan Bimbang Menghadapi Pilihan

Dalam hidup ini ada banyak pilihan,engkau sudah tahu bukan?kalau tahu kenapa msaih saja takut dalam memilih,apa yang membuatmu demikian...takutkah engkau dengan akibat dari pilihanmu?hidup terlalu singkat untuk dihabiskan dalam keraguan.Jadilah orang baik jangan pernah berfikir untuk menjadi yang sebaliknya percahayalah,kebahagiaan itu hanya ada ketika engkau menjadi orang yang baik.Kalau engkau tak percaya dengan kata-kataku,bacalah dibuku,koran,atau di internet,adakah pernah dituliskan penjahat yang berbahagia?

Jangan engkau ragu ragu dalam melangkah kawan,yakinlah dengan dirimu dan semua keputusanmu,sudahilah kebimbangan dalam hatimu,tumbuhkanlah kepercayaan dalam hatimu,bahwa engkau bisa,engkau mampu,jangan isi dengan komentar negatif tentang dirimu sendiri,kalau engkau tak percaya pada dirimu bagaimana orang lain akan menaruh kepercayaan kepadamu?

Engkau bisa,yakinilah itu.Tak ada orang yang tak bisa apa-apa yang ada adalah tak mau berbuat apa-apa makanya ia tak menjadi siapa-siapa.Duduk diam dan bertopang dagu mungkin terlihat nyaman,seakan engkau orang paling menderita,kemudian banyak orang mengulurkan tangan kepadamu,ayolah ini kenyataan tak ada yang seperti itu,bangkitlah dan tunjukkan pada mereka karya terbaikmu dan biarkan mereka tahu siapa engkau yang sebenarnya.

Jangan pernah malu dengan dirimu apalagi memandang rendah karyamu sendiri,mungkin diawal memulai akan sedikit jelek,dihina,tak diacuhkan,dicibir sebagai karya tak bermutu,hey itu biasa kawan,tak ada orang berkarya pertama kali langsung indah dan bagus,semua perlu proses,bersabarah dan terus berusaha hingga akan kau temui manisnya buah dari usahamu.


Mencintai bukan sebatas memiliki

Dahulu aku pernah bahagia,menjalani masa yang indah denganmu,tak ada kesedihan meski dengan keadaanku seharusnya aku bersedih.Denganmu semuanya terasa indah,tak ada kesulitan yang aku rasakan berat asalkan engkau ada didekatku.Ingin aku mengatakan kalau aku jatuh cinta padamu,tapi tak bisa,bibirku kelu saat aku ingin mengatakan itu.

Entah mengapa keberanianku terbang ketika akan mengatakan cinta,kata-kata yang telah aku susun beserakan entah kemana,aku hanya bisa terdiam menatapmu yang kebingungan karena tak sepatah katapun aku ucapkan,bibirku terkunci,dengan susah payah aku bisa menutupi gemuruh didadaku dengan tersenyum,sekedar menyamarkan kegelisahan,padahal aku tahu kalau sebenarnya kamu tahu aku salah tingkah didekatmu.

Ketika itu aku tak tahu kalau untuk menyatukan cinta tak hanya cukup laki laki dan perempuan saling mencintai kemudian menikah dan hidup baghagia selamanya,ternyata dalam kenyataannya tidak begitu ada banyak sebab yang membuat cinta tak bisa bersatu,gelar,jabatan,kekayaan dan keluarga ikut menentukan apakah cinta dapat bersatu atau tidak.

Dan saat aku tahu aku kecewa,ternyata dalam kenyataannya pangeran yang menikah dengan gadis biasa atau sang putri yang menikah dengan rakyat jelata tak pernah ada,semua terbentur pada kenyataan,hidup tak seperti kisah indah dalam dongeng yang sering aku baca,aku mengetahuinya dan aku terluka oleh  kenyataan yang tak bisa aku terima.


Tapi lama kelamaan aku bisa menerima juga,mencintai itu tak sekedar memaksakan orang yang aku cintai menjadi milikku,namun bagaiamana orang yang aku cintai itu bisa bahagia.Kelihatan tak masuk akal memang,namun terkadang cinta harus begitu.Itu ksatria namanya.

Rabu, 22 Oktober 2014

Yang Aku Lakukan Saat Galau

Pernah tidak kalian merasa putus asa dan tidak semangat dalam mejalani hidup?hayo pernah belum...?kalau aku sendiri sih pernah,sering malah,sebabnya bisa macam-macam seperti pekerjaan yang hasilnya jauh dari target,patah hati,sakit gigi,dompet tipis,dan yang paling membuat galau itu ketika adik keponakanku sudah menikah,nih fotonya..
senyum bahagia

meski sambil merem tak apa :-)selamat ya.

Hmm harusnya senang dong ada adik yang berhasil menyatukan cintanya dan memasuki tahapan selanjutnya dalam hidup,berumah tangga.

Senang sudah pasti sambil diiringi doa tulus dari lubuk hati agar mereka bahagia dan saling mencintai sampai tua,sampai kakek nenek sampai giginya sudah ompong semua,hanya saja pada saat ini harus hati hati dalam menerima sms,kalau bisa sih hp di off kan dulu,fb ga usah dibuka sementara,terus bbm juga  tinggalkan sementara.soalnya biasanya pada moment seperti ini ada saja orang yang iseng ngasih pertanyaan kayak gini,kapan nyusul,om?(udah tua nih dipanggil om L)kapan nikah?kok betah sih jomblo terus?kasian ga laku laku,mau jadi perjaka tua ya,tuh bapak ibu sudah pengen punya mantu,buruan nikah sono dan pertanyaan kejam lainnya.




Eh kok malah curhat nih,cutttttt....lanjut ketopik sebenarnya.

Nah,saat putus asa pastinya ingin bangkit lagi khan secara kita kan pemuda-pemudi pemberani yang tak gentar menghadapi kerasnya persaingan dan beratnya ujian,jadi sudah pasti nyari sesuatu yang bisa membuat semangat bisa kembali lagi,caranya masing-masing orang tentu saja berbeda,ada yang mendengarkan lagu,jalan-jalan,makan-makan,nyuci baju,jahit celana,gosok gigi,mandiin sapi  atau mungkin ada yang memilih nonton film,kalau aku memlilih opsi yang terakhir...

Yap,menonton film yang tepat kadang membuat semangat bisa datangkembali dan film yang aku tonton adalah kartun lama tentang basket yang dulu sempat aku tonton saat STM,Slam Dunk.


Mendengar judulnya kalian pasti bisa menebak film ini tentang basket.Bener banget,hanya saja jangan buru-buru ilfil dan mengira kalau film jenis ini adalah film yang membosankan,justru sebaliknya.

Dari pertama melihat aku sudah langsung suka,aku merasa lebih beruntung saja ketika menonton film tersebut,kalau aku mengalami penolakan lima belas kali maka tokoh utama film itu,Hanamici Sakuragi lebih banyak lagi,lima puluh kali!keren tidak,banyak banget bukan?memang sih ini hanya sebuah film,kalau didunia nyata mungkin tidak ada yang sampai sebanyak itu.Hal yang kita ambil pelajaran adalah saat sedih dan terluka jangan menengok kebawah agar tak merasa menderita,tapi tengoklah mereka yang lebih banyak sedih dan terluka dari kita,kalau mereka saja bisa bangkit kenapa kita tidak?

Apa hanya itu saja yang membuat semangat?tidak kawan,film ini ternyata cukup menghibur,semangat pantang menyerah yang ditunjukkan Hanamichi inilah yang membuat kagum,ia tak punya banyak uang,berasal dari keluarga sederhana tapi punya semangat juang yang tinggi hingga akhirnya menjadi pemain basket profesional yang disegani.

Namun jangan ditiru sifatnya yang buruk ya,soalnya si Sakuragi ini selain konyol juga punya banyak sifat buruk misal kesombongannya,kegemarannya berkelahi namun dibalik itu semua dia punya sifat yang baik dan setia kawan.


Bagaimana,penasaran pingin menonton juga?cobalah sesekali melihat film kartun,tak semua film kartun untuk anak-anak kok,jadi tak perlu malu melihat film kartun,ya..ok sobat ini yang bisa aku ceritakan hari ini semoga kalian tidak bosan membacanya.

*gambar diambil dari google

Selasa, 21 Oktober 2014

Beli tablet ga,ya...?


Hay sobat,hari ini agak galau nih,gara garanya ada teman membawa bawa tablet!hmm cuma tablet apa sih kelebihannya

Mmm... pinjam ga ya?pinjam nanti pengen ga pinjam penasaran,yo wis lah akhirnya pinjam saja deh.

Pertama lihat sih keren,tablet ukuran tujuh inchi ini,warnanya putih dengan layar yang lumayan tajam,buka kuncinya dan terpampanglah tampilan menu yang menarik,coba pencet sana pencet sini,beberapa lama jari jemari menari diatas layar,usap sana usap sini,mencari tahu apa saja yang bisa dilakukan si tablet...

Setengah jam berlalu...buka sana buka sini,nyoba aplikasi ini itu dan ujung ujungnya digunakan untuk internet,pensaran apa seperti apa kemampuan tablet dengan merek S*****G ini,dalam hati berharap lambat untuk browsing,biar keinginan membeli sirna,namun apa daya rupanya si tablet ini cukup handal untuk browsing,cepat sekali meski tak bisa dipungkiri kalau cepat tidaknya tergantung juga dengan jenis operator dan kualitas sinyal,nah kebetulan teman saya memakai kartu t*******l jadinya mak wusss..cepet sekali,iya lah secara tablet ini sudah memakai OS android jelly bean,nyoba buat streaming dulu ah,ketik di pencarian ksatria baja hitam part 1,ga malu sama umur udah tua masih suka film anak-anak,ya biarin saja daripada membuka vidieo yang nggak-nggak kan lebih baik melihat awal kotaro minami menjadi ksatria baja hitam to,pencet cari dan,ketemu! hanya saja bahasanya jepang wihhh...mumet rek ra mudeng blas aku bahasanya,tak apalah toh hanya sekedar mencoba seberapa handal gadget ini digunakan untuk membuka vidieo via youtube.

Rupanya ok juga,cukup cepet kalau dapat jaringan 3G tidak lag sama sekali,lancar jaya kang,,berhubung Cuma minjam muter vidieo lima menit saja kemudian di cut,kasihan yang punya nanti quota nya habis,meski dalam hati masih penasaran dengan flm itu,maklumlah saat kecil dahulu tak punya televisi.Yo wislah kapan-kapan download di warnet saja untuk mengikuti petualangan kotaro minami ini,sekarang tabletnya mau tak kembalikan sama yang punya dulu,kalau lala lama pegang bisa pengen beneran aku.

Hmm,pas mau dikembalikan kok lupa kalau belum mencoba game nya,ya sudah nanggung kan kalau minjam setengah-setengah,jadilah dengan semangat empat lima menyentuh ikon game bergambar prajurit memakai helm,klik dan,loading...tunggu sebentar dan...ternyata game peperangan!,mirip point blank namun grafisnya setara PS 2,cukuplah untuk iseng iseng mengisi waktu,menurutku daripada membeli psp lebih baik ini saja ukuran layar luas dengan game yang cukup banyak,eh bisa diisi emulator psp juga lho,ternyata.Okelah main gamenye sebentar saja kali ini langsung tak kembalikan sama yang punya,tahu sendiri lah aku kalau urusan game paling suka tar malah kelamaan main gamenya lupa lagi nulis di blog tercinta ini.

Terus kesimpulanny apa?apa ya,ya pengenlah tapi...(nengok isi dompet)uangnya tidak cukup,nabung dong (inget rencana beli kamera) terus akhirnya hanya bisa gigit jari berhubung sayang sama jarinya tar sakit,akhirnya gigit roti saja selain tidak melukai gigi juga bisa membuat perut kenyang,kok malah ngelantur ke roti,jadi ga beli tabletnya?gimana ya,anggaran belum ada,terus masih agak bingung juga mau digunakan untuk apa,kalau untuk browsing sudah ada hp,buat muter film slam dunk maupun detektif conan sudah bisa,mau baca buku...bisa,bbm?bisa... lha terus kalau beli mau tak buat apa?kalau boleh jujur palingan Cuma buat nonon film kesayangan sama internetan,itu saja?iya lha wong buat ngetik via document to go juga kurang nyaman,enakan di laptop deh kayaknya...

Akhirnya dengan memikirkan untung dan ruginya di cancel lah rencana membeli tablet itu,meski dalam hati masih ada sedikit tak rela hehe..bagimana dengan kalian?pengen tablet juga tidak?

Saran saya kalau sekedar buat gaya-gayaan tidak usah deh,tapi kalau untuk digunakan yang bermanfaat ya monggo saja,belilah suatu barang karena memang kamu perlu tak sekedar menuruti kesenangan karena tak ada habisnya.


Oke itu saja cerita kali ini,sekedar berbagi rasa yang tak kesampaian haha.

*gambar diambil dari google

Senin, 20 Oktober 2014

Ancient and present



Today somehow reminded of childhood, a time full of joy, a time that will never be forgotten, as a child I did not realize how valuable that time, now when all had passed, we feel how precious a time.

If I may be honest I want to go back there, repeat the wonderful story lived with friends, play house or yard, chasing each other among the shady trees in the rice field or running around enjoying the natural beauty of the countryside with no load, live life happily.

But I'm   aware of all that a thing is not possible, there was never a time in the life of repetition, if you've missed will never be repeated again, that's why we have to use the time as best as possible so that no regrets in the future.

Childhood longing that sometimes painful and unpleasant, knowing all the pain just a memorable and happy because we never there, play and be happy, be free to be themselves without fear of ridicule by people.

In the past there was no internet, which makes you able to roam anywhere, knowing it's going the other hemisphere, and also know that should not be you know.

In the past there were only a couple of television in our village, to watch the entertainment we will come to your home and the people who have watched television together, really fun, perhaps together that makes the case.

In the past not many people who go to university, only those who really grip on the schools there, whether rich or poor, the quality of university graduates can be proud of, not like now ...

It used to be a school in earnest, no matter want to study the next few years will be nothing, could resume again or not, the important thing is to learn, it just is not as now where many people waste time and opportunities with the sustainable or drain, school, college is no longer a place to learn but a fashion show, find a girlfriend and show off the  wealth.

What they are looking for with all of it, whether by mimicking the latest hairstyles, most up to date fashions they get something useful for life? Maybe they are too in lullabies with sinetrons the origin so that it just teaches romance pulp and lifestyle luxury ...

Ah well, my writing began to chaotic and undirected, the better I used to be so tomorrow's call can write more useful, hopefully your eyes do not get sick from them.





Jumat, 10 Oktober 2014

Catatan Perantau,Kenapa Kami Memilih Merantau?

Adakah diantara kalian yang masih beranggapan kalau merantau itu enak,pergi kerja sekian bulan atau tahun,terus pulang-pulang bawa banyak uang,bisa beli ini itu,motor baru,hp baru,baju baru,pacar baru, yang terakhir tidak masuk hitungan ya...ayolah,jangan berpandangan seperti itu,merantau tidak sesimpel itu,tidak mudah dan membutuhkan banyak pengorbanan entah itu perasaan,waktu,uang dan hal lainnya dan jangan lupakan kalau merantau membutuhkan kesabaran.

Baiklah,akan aku ceritakan bagaimana kegiatan perantau yang sebenarnya

Kenapa kami memutuskan merantau?Pertama karena di Desa tak ada pekerjaan yang bisa kami lakukan,memang sih ada kesempatan untuk bertani atau menjadi buruh mencangkul dan mengangukut padi,tapi tidak semua warga desa kami mempunyai fisik yang kuat untuk profesi semacam itu.

Bertani di desa kami tidak bisa menguntungkan seperti daerah lain yang subur.Desa kami terletak dilereng pegunungan dengan akses jalan yang susah,jarang ada kendaraan yang masuk,sawah dan ladang terletak dilereng pegunungan tanpa ada jalan yang memadai,hanya jalan setapak  dan sempit.Untuk ladang sebagian besar tidak bisa ditanami dengan palawija atau tanaman pangan yang lainnya karena gangguan dari kera yang berjumlah ratusan.Satunya yang bisa dikerjakan adalah sawah,itupun bisanya hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga.

Nah,karena alasan itulah kami memutuskan untuk merantau,meninggalkan kampung  halaman dan sanak saudara menuju daerah lain yang belum jelas seperti apa keadaannya,bukankah kami sangat berani?

Awal berangkat bisanya kami tidak punya uang,kami akan berhutang dahulu untuk ongkos perjalanan dan dan biaya untuk keperluan harian selama belum bekerja.Kami tidak takut lamaran kami ditolak,karena memang kami tak akan bekerja di instansi pemerintah atau perkantoran,dengan modal ijasah STM,SLTP,SD apakah kami bisa bersaing dengan lulusan,S3,S2,S1 yang jumlahnya sangat banyak sementara lowongan sangat sedikit?tidak bukan.

Kami tahu akan hal itu,makanya kami memilih pekerjaan sebagai pedagang kelilingTak perlu cemas, ada teman teman yang lebih dahulu merantau dan berjualan diperantauan,bisanya tiap ada teman yang datang ditunjukkan cara cara berdagang,lokasi yang masih kosong dan dibantu dalam membuat perlengkapan untuk berjualan,mereka sangat baik bukan?memang seperti itulah kebisaan di desa kami,saling membantu teman dan saudara hal yang bisa kami lakukan,kami orang desa namun menjunjung tinggi agama,persaudaraan dan kejujuran.

Oh iya,perasaan pertama merantau itu sangat menyedihkan,tersiksa kerinduan pada orang orang terdekat yang jauh disana,karena keadaanlah yang membuat kami berjuang sampai sejauh ini,menekan perasaan kangen yang seringkali hadir,tak apa kami akan bertahan dan kembali pulang ketika sudah mengumpulkan cukup uang.

Baiklah ,lanjut ya.

Biasanya kami akan terkejut ketika pertama kali datang,rumah  perkotaan yang dalam bayangan kami mewah,megah dan besar ternyata tidak seperti itu,rumah yang akan kami tempati rupanya sederhana saja,bahkan dalam satu waktu aku pernah mendapatkan tumah yang (maaf)kumuh,kalau kalian pernah melihat rumah rumah dipinggiran kali di jakarta sana,ya seperti itulah kira kira.Namun harus kami tempati juga,karena kami tak mampu untuk menyewa rumah yang lebih baik.Bagi kami yang penting ada tempat untuk istirahat,dan menggelar sajadah.

Terus berjualan apa sebenarnya di perantauan itu?ya ada banyak...,jualan es krim,mie ayam,bakso,telur gulung,cilok,bakso bakar dan lain lain,kami tinggal memilih mana yang kira kira menghasilkan.

Pertama kali berjualan itu rasanya malu sekali,kok perkerjaannya seperti ini sih,masa aku harus kerja kayak gini,pekerjaan ini tak pantas untukku dan pikiran macam macam yang lain,namun seiring dengan berjalannya waktu perasaan itu hilang dengan sendirinya,perlahan kami bisa menerima kenyataan kalau memang tidak mudah untuk menjadi seorang perantau,harus siap dengan segala konsekuensi atas keputusan yang kami ambil.

Hari pertama berjualan tidak langsung banyak orang membeli,terkadang modalnya pun tak dapat,namun itu tak membuat kami putus asa,kami mencoba dihari kedua dan seterusnya.Dengan ketekunan dan ketelatenan perlahan ada peningkatan mungkin karena orang sudah mulai mengenal kami dan apa yang kami jual.

Menjadi pedagang itu memerlukan kesabaran ekstra,apalagi dengan sifat masyarakat lain pulau yang beragam,ada yang baik namun banyak yang bawel dan cerwet,kadang ada juga yang ga bayar,dan satu lagi kami sering mendapat uang yang sudah rusak dan tak layak edar,biasanya mereka menggulungnya menjadi kecil sekali agar kami tidak tahu kalau uang itu sudah robek atau mereka memanfaatkan kesempatan ketika jualan kami sedang ramai.

Terus bagaimana dengan jam kerja?

Kami yang berjualan bakso bakar biasanya bangun jam empat pagi,menyiapkan peralatan dan pergi ke penggilingan daging,membuat bakso,menusuknya seperti sate,menata di tempatnya kemudian langsung berangkat.Kami kadang tak sempat untuk sekedar sarapan pagi.Tempat yang bisa kami tuju adalah sekolah sekolah karena peluang untuk laku cukup besar,sorenya keliling,biasanya sampai jam tujuh malam,begitu terus tiap hari.Apa tidak capek?kalau capek yan capek tapi itu sudah resiko pekerjaan yang kami jalani.

Itu sedikit cerita kami yang menjalani pekerjaan sebagai perantau,diluar sana aku yakin ada banyak profesi lain yang mungkin lebih berat perjuangannya dari yang kami jalani.

Nah sudah berubah khan pandangan kalian tentang perantau?

Kamis, 09 Oktober 2014

poetry From Indonesia,When I First Love

When I first love
No one wants anything other than take care of and make you happy
When the happy thing is easy, simply by looking at you
And I feel happy breathtaking

When I first love
My day filled with fun and colorful, as if all sided with me
Every day there's nothing I look forward to other than the encounter with
Looking at the sweet smile that I always admired from you

When  first shipper
All things being so mean, so mean
Not because I get a lot of things, but because the presence
Makes me feel so special


Rabu, 08 Oktober 2014

Kisah Kasih Tak Sampai Kasmin dan Intan Episode 2 (end) Selamat Menempuh Hidup Baru Cinta Pertamaku

Setelah dua kali tak mendapatkan tanggapan yang berarti Kasmin bimbang antara ingin berusaha lagi atau sampai disini saja,hati kecilnya mengatakan untuk mengubur rasa cintanya pada Intan dan menjalani hidup wajar tanpa cinta dahulu,ia masih muda,baru kelas dua STM harusnya ia bisa mendapatkan kebahagiaan dengan cara lain,rajin belajar memerbaiki nilainya yang sempat turun,berkumpul dengan teman temannya,berkarya dalam bidang yang ia tekuni atau aktivitas yang lain,seharusnya demikian.

Namun perasaannya berkata lain,ia tak bisa begitu saja melupakan seseorang yang telah menyentuh putik cinta dihatinya,ia demikian mencintai Intan meski tak pernah ada balasan,ia bingung,resah dan gelisah dengan perasaannya,jujur ia sangat ingin menyingkirkan jauh jauh Intan dari fikirannya namun ia selalu gagal meski berulangkali mencoba,ia tak tahu harus bagaimana,tak ada tempat untuk bercerita ,ia bingung antara bercerita atau tidak,kalau ia terlanjur bercerita dan tanggapannya hanya cuek apa tidak menyakiti hatinya,namun kalau ia simpan sendiri sampai kapan ia kuat?Kasmin bingung dan akhirnya memilih untuk menyimpannya sendiri,menyakitkan kalau bercerita sementara orang yang diajak bercerita tak mengerti perasaannya.

Hari perlahan berganti,minggu terlewati demikian juga bulan yang tak mau ketinggalan,tak terasa Kasmin sudah kelas tiga sekarang.Naik kekelas tiga sudah harus disambut dengan acara PKL (Praktek Kerja Lapangan) ia mendapat tempat di Bakri Elektronik di daerah Wonokarto bersama seorang kawannya.Disana ia mendapat kenalan baru,Namanya Aris dan Agus mereka dari Jogja,senang rasanya mendapatkan kenalan yang baik apalagi kalau rumahnya agak jauh,Kasmin pernah berfikir suatu saat ia akan datang kerumah mereka untuk bersilaturahmi suatu saat nanti,namun hingga cerita ini ditulis harapan Kasmin belum kesampaian,ia tidak tahu dimana rumah sahabatnya itu.

Tak terasa dua bulan telah berlalu,acara PKL sudah selesai dan mereka harus berpisah,Kasmin menyalami Aris dan Agus erat erat,matanya berkaca-kaca,ia tak tahu apakah suatu ketika mereka masih bisa bertemu kembali,tapi kasmin sadar tak ada sesuatu yang kekal didunia ini,ada pertemuan pasti akan ada perpisahan juga,semanis apapun hal yang sudah dijalani.

Selepas PKL,Kasmin segera disambut dengan banyak kegiatan,ujian sekolah,pra EBTANAS,dan ujian nasional yang akan menentukan kelulusannya meski Kasmin tak begitu memperdulikan kelulusan itu,bukan karena ia tak bertanggung jawab hanya saja ia bingung akan kemana setelah lulus nanti,untuk kuliah jelas keluarganya tidak mampu.

Dan akhirnya hari kelulusan itu tiba,Kasmin dinyatakan lulus dengan predikat cukup memuaskan,juara dua di sekolahnya.Hanya saja ia tak bergembira,baginya tak ada yang patut digembirakan,ia akan berpisah dengan teman-temannya yang demikian baik dan menyenangkan,sejenak terbayang kembali tingkah konyol para sahabatnya yang membuatnya tertawa dan kini ia harus kehilangan itu semua,ia terdiam tak sanggup berkata kata.

Ia juga akan berpisah dengan seseorang yang sangat ia cintai,Intan.
Meski berat akhirnya ia harus meninggalkan Kost nya didaerah Wonogiri,meninggalkan teman-temannya dan juga nenek Kost nya yang baik hati.Dengan hati muram dijinjingnya tas dan kardus berisi pakaian dan buku,selamat tinggal Wonogiri,entah kapan kita bertemu lagi,selamat tinggal sahabat mari kita berjuang mengejar cita cita,Kasmin percaya suatu saat mereka akan berjumpa lagi.

Aku akan menjalani hidup di kampung halaman kembali,tanpa Intan...desis Kasmin lirih.

Perjalanan hidup membawa Kasmin pada bermacam pengalaman,ia terdampar di Padang,Sumatera Barat,Pekanbaru,Riau dan meski dahulu ia tidak membayangkan sampailah juga Kasmin di tanah borneo,Kalimantan.

Selama itu entah kenapa ia tak juga bisa melupakan Intan.Ternyata jarak bukan ukuran untuk menjauhkan hati yang mencinta,jarak hanya memisahkan fisik semata,namun bukan cinta.

Hanya saja dalam perantauannya ia bisa lebih dekat dengan Intan,meski sebatas lewat telefon dan sms ia sudah sangat senang,bisa mendengarkan suaranya,menyimak saat ia bercerita adalah kebahagiaan tiada tara untuk Kasmin.Ia mendapatan nomor Intan dari sahabatnya ketika ia berkunjung  ke Wonogiri,secara kebetulan ia bertemu sahabat Intan,minta nomornya dan dimulailah komunikasi antara Kasmin dan intan.

Apakah sekarang Intan menjadi suka dengan Kasmin?tidak,Kasmin sudah terus terang akan perasaannya dan intan mengatakan kalau ia tak suka dengan Kasmin,namun anehnya Kasmin tak bisa membenci Intan,ia ingin selalu menjaga Intan meski dia tak pernah membalas cintanya,baginya cinta itu adalah mencjaga orang yang dicintai dan bahagia saat orang yang dicintai tersenyum.

Tak terasa sudah dua belas tahun mereka bersama,dalam hubungan yang sungguh aneh,Kasmin menyukai Intan sementara Intan menyukai orang lain...

Cinta tak selalu berakhir manis,demikian juga dengan kisah cinta kasmin,ia harus tegar menerimanya.

Dan kini,disini...Di Wonogiri,kasmin duduk dan menyaksikan Intan didepannya,dua belas tahun berlalu dan ia kelihatan semakin cantik.

Kasmin menunduk,tak berani ia menatap lama lama didepan sana,dimana intan nampak bahagia dengan  seorang laki laki yang kelihatan berwibawa,mereka saling melempar senyum denga gembira,Kasmin menunduk,dalam hati mendoakan kebahagiaan mereka meski ada sedikit perasaan tak rela,biarlah mereka berbahagia,Kasmin percaya suatu saat ia akan menemukan seseorang yang dicintainya dan diapun mencintainya.


Selamat Menempuh Hidup Baru,Cinta Pertamaku.

Senin, 06 Oktober 2014

Kisah Kasih Tak Sampai,Kasmin dan Intan Episode 1

Hari ini tak banyak yang bisa aku ceritakan pada kalian,ini hanyalah cerita yang diceritakan seseorang padaku dan kau tuliskan di blog ini,mudah mudahan menjadi pelajaran bagi kalian dalam mencintai seseorang.

Namanya Kasmin,sengaja aku samarkan karena ia berpesan untuk tidak menyebutkan namanya,tapi ia sudah memberikan ijin padaku untuk menuliskan kisahnya,Tiga belas tahun mencintai orang yang tak pernah mencintainya,bukankah ini kelihatan konyol?

Kenapa Kasmin tidak melupakan saja Intan dan mencari wanita lain yang bisa mencintainya?

Kenapa kasmin tetap setia dengan cintanya padahal ia tahu intan tak pernah menyukainya?

Tidak sobat,bagi orang yang tak pernah merasakan jatuh cinta secara mendalam mungkin akan menganggap kasmin ini (maaf)bodoh,kenapa ia membuang waktunya untuk mencintai orang yang tak pernah mencintainya,tapi begitulah kenyataannya.

Sejak pertemuannya yang pertama dengan Intan,Kasmin sudah jatuh hati.Ia mengagumi kelembutan dan tutur katanya yang teratur dan sopan,juga kecantikan dan senyuman yang manis,ya...Intan memang cantik,semua teman-teman Kasmin pun mengakuinya.Kalau biasanya seorang gadis hanya meiliki salah satu saja,cantik saja atau manis saja maka Intan adalah gadis yang beruntung memiliki keduanya.

Dimata Kasmin,Intan adalah wanita idaman yang dicarinya,kalau saja tidak berlebihan untuk dikatakan Kasmin rela mengorbankan apa saja untuk orang yang dicintainya,kecuali agamanya.Seumpama ada kejadian gadis itu diserang seekor singa yang kelaparan tanpa pikir panjang Kasmin pasti akan menolongnya,meski untuk itu ia akan terluka parah atau lebih dari itu Kasmin tak peduli,baginya lebih baik ia yang terluka daripada membiarkan orang yang dicintainya terancam bahaya.

Ia tidak tahu bagaimana begitu mudahnya jatuh cinta padahal sebelumnya kasmin adalah orang yang tak peduli dengan cinta dan selalu cuek terhadap wanita yang mencoba untuk dekat dengannya,yang ia tahu ia hanya bahwa ia mencintai gadis itu.

Kasmin selalu mencari kesempatan untuk bertemu dengannya,entah di acara karang taruna,lomba tujuh belas agustus,acara nyinom atau yang lainnya,bahkan ia sering duduk dipinggir jalan yang biasa dilalui gadis itu saat dijemput ayahnya sekedar untuk bisa melihatnya,sekilaspun tak mengapa yang penting rasa rindunya terobati.

Semua perasaan cinta yang dirasakan Kasmin perlahan menyesakkan dadanya,dan ketika ia tak kuasa memendam rasa yang begitu mendalam ia memutuskan untuk mengutarakan isi hatinya,ia ingin pacaran dengan Intan meski ia tak tahu pacaran itu apa,yang ia tahu pacaran adalah ia bisa dekat dengan Intan,melindunginya dan menghiburnnya ketika sedih dan terluka,hanya itu yang ia tahu.
Ia mengumpulkan keberaniannya,dibelinya selembar surat.

Dengan hati-hati dituliskanlah segenap perasaannya,betapa ia mencintai intan dan segenap kerinduannya,ia berharap Intan memiliki perasaan yang sama dengannya,diakhir surat ia mengatakan pada Intan”maukah engkau menjadi pacarku”dengan tangan yang gemetaran.
Saat surat itu telah selesai ia menitipkan pada salah seorang sahabat Intan disertai setangkai bunga berwarna ungu.

Menunggu memang pekerjaan yang sangat membosankan,apalagi menunggu balasan surat cinta,rasanya seperti dihimpit seribu kegelisahan,semua menajdi tidak nyaman namun ia harus bersabar menunggu suratnya mendapat balasan.Satu minggu berlalu,demikian juga dengan minggu kedua dan seterusnya suratnya tak pernah terbalas,ia mencoba menanyakan pada sahabat Intan yang ia titipi surat itu,namun jawabannya sama seperti mingu lalu,belum ada balasan.

Kenapa begitu lama,tak sukakah intan padaku?semikian ia bertanya dalam hatinya.

Karena surat yang pertama tidak dibalas ia memutuskan untuk mengirimkan surat yang kedua sekaligus mengucapkan ulang tahun karena hari ini hari ulang tahunnya,ia berharap dengan mengirimkan surat dihari ini akan membuat intan tahu kalau ada orang yang benar benar perhatian dengannya.Seikat bunga kembali ia sertakan,ia berharap kali ini perasaan Intan akan terketuk untuk memabalas surat cintanya,ditolakpun tak mengapa yang penting ia sudah mendapat kepastian.

Dan surat yang kedua ini pun sama saja,ia tak mendapat balasan apa –apa,hadiah buku yang ia sertakan justru dikembalikan,Kasmin  kecewa ia menganggap buku itu dikembalikan adalah tanda kalau intan menolaknya secara halus,tapi Kasmin tak terlalu lama larut dalam kekecewaannya  karena baginya mencintai itu adalah bagaimana cara membuat orang yang dicintai bahagia.




Minggu, 05 Oktober 2014

Cerita Patah Hati Episode "Nia"

Kalau mengenang kisah cinta yang satu ini kasmin begitu menyesali kebodohannya dahulu,ia mempercayakan rahasia nya pada orang yang hanya inigin menjatuhkannya,Heru.Bukan karena Kasmin ember tentang apa yang dia rasakan,namun karena kepolosannya yang dimanfaatkan oleh Heru yang mungkin tidak suka kalau Kasmin dekat dengan Nia.

Kasmin mengenal Nia setelah patah hati dengan Maya,secara tidak sengaja ia bertemu dengan Nia ketika ia dan temannya pergi ke Gunung Gandul yang berada disebelah barat pasar Wonogiri,ketika itu belum direnovasi,sekarang sudah diperbaharui karena kebakaran.Namun ada juga selentingan yang mangatakan kalau pasar itu sengaja dibakar karena para pedagang menolak  untuk pindah.

Ia sedang mengamati pemandangan kota Wonogiri yang bila  disaksikan dari atas terlihat sempit.Pasar,sekolah,lapangan dan rumah-rumah kelihatan begitu kecil,demikian juga dengan orang-orang yang kelihatan seperti titik kecil yang berjalan.Kalau saja ia mempunyai sayap ingin sekali ia terbang dan mengitari Wonogiri dari atas,kemudian mendarat dilapangan lapangan kabupaten didepan masjid AT-TAQWA,masjid terbesar di Wonogiri,tempat Kasmin biasa shalat duhur setelah sekolah.

Karena ia tak mempunyai sayap maka sebagai gantinya Kasmin membuat pesawat dari kertas yang akan diterbangkannya,siapa tahu ada salah satu yang biasa terbang jauh.Baru saja ia menyelesaikan pesawatnya ketika serombongan gadis melintas,awalnya ia tak begitu memperhatikan sampai pandangannya menatap pada salah satu gadis yang mengenakan baju baju berwarna ungu,kok kayaknya pernah melihat.

Ya,itu seperti Nia,adik temanku didekat tempat aku bekerja.

“Nia ya,?”Tanya Kasmin sedikit ragu

“Iya,kok tahu.Lha Mas siapa”?Nia balik bertanya,rambutnya yang lurus sebahu dipermainkan angin.

“Tahu,aku sering lihat kamu kok waktu dijemput Kakakmu.Aku teman kakakmu yang bekerja di bengkel itu” Kasmin menjelaskan sambil memperhatikan rombongan Nia yang berjumlah empat orang.

“O,gitu.Kok tumben kesini,memang ga kerja,Mas?”Nia bertanya

“Nggak,kok.Kalau hari jumat libur,sudah lama aku tidak kesini jadi kengen dengan pemandangan disini.Nia sendiri ngapain disini?”

“Aku nganterin temanku,Mas yang penasaran dengan Gunung Gandul”jawab Nia.

“Ya udah,silakan berkeiling Nia,hati-hati ya banyak tebing curam jangan dekat-dekat dengan tepian tebing,aku mau kesebelah sana dulu”kasmin agak risih melihat teman –teman Nia berbisik bisik smbil menatap mereka.

Nia kemudian mengajak teman-temannya berkeliling,memang harus hati –hati seperti yang dipesankan Kasmin,soalnya Gunung Gandul adalah Gunung Batu tanpa pagar yang diapit jurang yang dalam,kalau sampai jatuh tak bisa dibayangkan akan jadi apa.

Kasmin kemudian agak menjauh sambil menatap Nia dari kejauhan.Nia anaknya manis,dengan tinggi sekitar seratus enampuluh cm,berambut lurus sebahu dengan wajah oval,caranya berbicara sangat menyenangkan,ceria dan seolah tanpa beban .

Setelah pertemuan itu kasmin berusaha mendapatkan nomor telefon Nia,tapi jarang sekali yang punya meski akhirnya ia mendapatkannya juga dari sahabatnya,Wawan.Itupun harus melalui prosedur dan protokol yang sangat rumit,diiringi sesorah agar jangan mempermainkan Nia.Ah,bagaimana ia akan berni berbuat seperti itu,untuk sms saja sudah grogi.

Setelah mendapatkan nomor itu Kasmin mencoba sms hanya saja tidak dibalas,ia kecewa namun mencoba berbaik sangka,kali saja Nia sedang sibuk.Ia tak berputus asa dan terus menghubungi Nia kalau kira-kira ia sedang istirahat,dan akhirnya usahanya tak sia-sia,Nia membalas smsnya dan minta maaf karena baru membalas sms sekarang.

Setelah itu mereka agak dekat,Kasmin kadang manelfon Nia,mereka membicarakan banyak hal,Kasmin ingat lagu yang dahulu sangat disukai Nia,menjaga hati yang dinyanyikan oleh Yovi Nuno,lagu itulah yang dahulu di requestnya ke radio GIS Wonogiri dan dikirimkan kepada Nia dengan ucapan selamat mendengarkan sambil belajar,ia berharap Nia mendengarkan lagu itu.

Hari berganti,ternyata cinta memang tak selalu berjalan dengan mulus,karena terlalu polos Kasmin menceritakan apa adanya ketika ada yang menanyakan apakah kenal dengan Nia,ia menjawab kalau ia memang kenal,kemudian orang itu berseloroh dan mengajak Kasmin untuk apel bersama sama,katanya orang itu suka dengan Mbak nya Nia.Kasmin mengatakan kalau ia dan Nia hanya teman saja,namun orang itu tidak percaya,Kasmin ngotot mengatakan itu karena ia takut kalau Nia mendengar ia mengaku ngaku lebih dari teman Nia akan marah,siapa tahu Nia sudah punya pacar.

Namun orang itu hanya tertawa saja dan segera menaiki motornya kemudaian berlalu,Kasmin merasa tidak enak ia merasa ada sesuatu yang akan diperbuat orang itu,ia kemudian melanjutkan pekerjaannya.

Setelah kejadian itu Nia mengembalikan buku puisi buatannya yang dulu ia berikan,buku itu diantarkan oleh adiknya tanpa ada pesan apa-apa,ia menerimanya dengan perasaan campur aduk,ada apa ini kenap dikembalikan,Kasmin berterimakasih kemudian gadis kecil itu berlalu.

Kasmin bermaksud menanyakan kenapa sikap Nia berubah,namun telefon nya tidak diangkat,demikian juga dengan sms yang ia kirimkan tak  pernah mendapatkan balasan,ada apa ini kenapa ia begitu saja berubah?

Kasmin manaruh curiga jangan-jangan orang itulah yang menyebarkan berita yang tidak-tidak hingga Nia salah paham,namun ia tak bisa apa-apa,Nia sudah terlanjur membencinya entah karena alasan apa.Ketika tak sengaja berpapasan sikap Nia pun kelihatan dingin,pernah Kasmin mencoba meminta maaf dengan cara datang ke kost nya yang berada di Wonokarto hanya saja sampai gerbang keberaniannya pupus,ia tak berani bertemu dengan Nia,bagaimana kalau ia membenciku,apakah ini tidak akan menambah perasaannya menjadi semakin membenciku?,Kasmin menaiki motornya kemudian pulang.

Kasmin menyesali hal ini,menyesali kisah cintanya yang selalu kandas,bahkan kali ini sebelum ia sempat memulainya,namun setidaknya ini memberikan pelajaran pada kasmin kalau tidak semua orang baik,dan ia bisa memilih diam kalau ia tak ingin menjawab pertanyaan yang menyangkut cinta.

Beberapa tahun kemudian Kasmin menemukan Nia di dunia maya,ia memberanikan diri menyapa namun tak mendapat jawaban,Kasmin mengambil kesimpulan kalau Nia tak ingin diganggu,ia menghormati meputusan Nia,dan menerima ini sebagai sebuah pengalaman hidup yang sangat malah agar ia tak mudah percaya pada orang.