Senin, 30 Juni 2014

Let's Be Good People

The atmosphere at home sometimes melenakan, calm and carried away, making the sometimes lazy to think and do big things, like changing the way cultivate crops and ways of earning a living, the communities in our country is very moderately, friendly and of course good, especially their that has not been contaminated with travel and culture of the individualist and materalistis, certainly not all residents of the city like that, but most of it is so, how else would this fact is known by many people.

Look fulfilled, culture helping endangered, when I saw people having trouble not help that there is Rush Rush hypocracy not know, turn away and busy with their own affairs, which is important I do not have to be pretty stupid problem with the possible time so that there is some balance in their hearts.

But of course it is not without reason, there are some who are initially forced to indifferent and do not care, because sometimes the kindness given by evil, those who initially asked for help instead turned into a fine robber who drain of wealth, it is hard to distinguish which ones need help and what is not, this sort of thing is done by a small percentage of people who take advantage of good as his stomach compassion for the benefit of its own people, this sort of thing right as an old saying goes, because indigo speck corrupted because of milk.

Perhaps many people have lost a sense of shame, to get anything done from either the money or the desire to another, should be embarrassed if caught sinning or something worse, tablets should be yes but there are some people tell yangdengan bagganya past crimes but instead full of remorse precisely the strange sense of pride in what not? strange not you think?

My buddy I miss the atmosphere of an orderly society as in the past, young people respect for the older and younger elderly care, children obey and respect their parents, the teacher, but, perhaps only to the extent yearning alone, but together we strive to create a community well, how how? was simple, non-confidential and should tal-sounding pompous, respectively enough we become good people, that's my advice, may easily be taken into consideration





                          

Minggu, 29 Juni 2014

Puisi,Hujan Selalu Menyisakan Kenangan

Hujan,selalu menyisakan kesan tersendiri dalam hatiku
Keharuan menyeruak saat sebaris kenangan melintas
Sejenak terkenang dengan cinta pertama
Dan juga selaksa kenangan bersamanya

Hujan,selalu menyisakan kesan tersendiri dalam hatiku
Dalam tiap tetesannya ada sesuatu yang menarikku
Untuk terus menatapnya meski hanya mampu membisu
Terpana pada keindahan pribadimu

Hujan,selalu menyisakan kesan tersendiri dalam hatiku
Kesejukannya menentramkan hatiku,sejenak membawaku
Pada ketenangan namun terkadang membuatku kedinginan

Saat aku tahu cintaku bertepuk sebelah tangan

Sabtu, 28 Juni 2014

Puisi,Dulu Aku Mencintaimu

dulu aku mencintaimu
menjalani hari yang sungguh indah
menapaki waktu bersama dalam tawa
indah tak ada duka lara

dulu aku mencintaimu
melukis mimpi dan harapan dalam canda
senyum menjadi senjata mengarungi masa
melewati hari hariku denganmu

dulu aku mencintaimu
ketika kesetiaan dan cinta engkau miliki
ketika ketulusan engkau junjung tinggi
itu dulu ketika cintamu masih untukku


Menyikapi Kesalahan Dengan Bijak

Siapa sih didunia ini yang tidak pernah melakukan kesalahan?terkadang kesalahan itu demikian menyiksa hati dan perasaan,ketakutan akan akibat yang ditimbulkan menyebabkan ingin lari saja,menghindar ke tempat yang jauh agar terhindar dari ketakutan dan perasaan bersalah,seolah olah dengan melakukan semua itu masalah akan selesai,benarkah demikian?entahlah

Yang aku rasakan adalah,semakin ada keinginan untung menghindar semakin besarlah ketakutan dan kecemasan itu,seakan tiap saat bahaya mengancam,mengintip dari segenap sisi,pernah ingin lari saja tapi ternyata hati tidak nyaman,selalu gelisah,dan tak tahu harus bagaimana,kadang justru melakukan hal konyol tanpa disadari.

Terkadang justru merasa kesalahan itu demikian besar,hingga tak mungkin diperbaiki lagi,mulai menyalahkan diri sendiri dan menganggap kesalahan itu terletak pada dirinya sementara orang lain tidak pernah salah,adilkah semua itu?saat saat begini terkadang justru menceritakan masalah pada orang yang tidak karena kecemasan yang berlebihan,kejernihan fikiran perlahan memudar karena ketakutan demi ketakutan.

Jadi bagaimana,haruskah terpuruk karena kesalahan itu?tidak sobat,tak perlu kamu merasa rendah dan merasa tak berharga karena semua itu,kesalahan bukan hal yang harus disikapi dengan pengecut,tidak,jadilah berani dan perwira,bertanggung jawablah dengan kesalahan yang engkau buat,jangan pernah lari,kalau engkau lari itu hanya akan membuatmu semakin gelisah saja.

Sikapi kesalahan secara wajar,tak perlu terlalu menyalahkan dirimu dengan kejam,sayangilah dirimu,tak mengapa salah asal engkau dengan gagah berani mengakuinya dan berani memperbaikinya,itu sudah cukup.


Selasa, 24 Juni 2014

Mungkin Ini Saatnya Melupakanmu

Sudahlah,percuma mencintai sedalam ini untuk orang yang bahkan tidak peduli,telah banyak waktu yang aku habiskan untuk memikirkanmu sejauh itu aku tak pernah mendapatkan balasan yang layak,engkau memanfaatkan aku,aku tahu itu,terkadang aku begitu bodoh dan mencoba meyakinkan hatiku kalau engkau tidak seperti itu,aku ingin terus mengagumimu seperti dulu seperti ketika aku pertama mengenalmu dan membiarkan benih cinta ini bersemi dihatiku,meski hanyalah hubungan searah tanpa ada balasan sedikitpun,engkau tak pernah peduli padaku,harusnya aku tahu itu lebih awal agar aku tak semakin kecewa dan terluka.

Membiarkan sekian lama waktu untukkmu itu menyakitkkan,tahukah engkau?mendengarkan engkau menceritakan tentangnya itu sungguh melukai hatiku,aku mencoba mengerti tentangmu dan mencoba tersenyum meski jauh dalam hatiku,aku merasakan kepedihan.Apakah mencintai harus seperti ini?entahlah,aku tak tahu jawabannya,jujur aku tahu ini suatu kesalahan,aku menipu hatiku padahal aku tahu kalau engkau tak pernah mencintaiku,meski hanya sedikit saja,aku tahu itu dan membiarkannya berlarut larut hingga hatiku hancur dan semakin hancur,aku terlalu mencintaimu,tahukah engkau,ada seseorang yang mencintaimu sebesar ini?

Aku tahu cinta ini membuatku tidak nyaman,aku terus mengatakan kalau suatu saat engkau akan sedikit saja memandangku,tersenyum padaku dan menyukaiku,aku tak berharap banyak,hanya sedikit saja,apakah ini berlebihan?cinta memang sering tak ramah padaku,menawarkan setetes madu kemudian memberikan selaksa kepahitan.Setelah semua ini apakah yang dapat aku katakan padamu,dapatkah aku terus mengerti tentangmu,sementara tak sedikitpun engkau mengerti tentangku?masih kurangkah semua perhatianku padamu atau mungkin engkau hanyalah mempermainkan perasaanku saja,membuat aku berharap kemudian meninggalkan aku untuk berbahagia dengannya.


Sudahlah,mungkin sudah saatnya aku harus melupakan tentangmu dan semua kenangan yang kita ukir bersama,aku sadar ini akan sangat menyakitkan tapi itu lebih baik daripada sepanjang hidupku aku selalu berharap  padamu. 

Sabtu, 21 Juni 2014

Puisi,Aku Pernah Dekat Denganmu

aku pernah dekat denganmu,sangat dekat
menjalani kebersamaan dalam kebahagiaan
seiring dan senantiasa berdua,selalu
kita saling berjanji menempuh hidup berdua

aku pernah dekat denganmu,sangat dekat
berbagi tawa dan kegembiraan,tiap hari
semua hal terasa begitu bermakna bersamamu
saling menatap dengan penuh cinta

aku pernah dekat denganmu,sangat dekat
sebelum ikatan itu memisahkan kita berdua
engkau dengannya berbahagia dalam cinta
meninggalkan aku termenung disini,sendiri


Jumat, 20 Juni 2014

Tak Lagi Mengagumimu

Kita pernah dekat untuk waktu yang cukup lama,saling mengagumi dengan cara masing masing,engkau begitu menarik dalam pandanganku,terlihat begitu sempurna,santun dan menyenangkan,dekat denganmu adalah kebahagiaan,sesuatu yang selalu aku harapkan.

Aku selalu menantikan perjumpaan denganmu,mencari kesempatan bertemu meski hanya sekilas,pribadimu telah menawan hatiku membuatku hanya mampu memikirkanmu.

 Waktu telah mengubahmu menjadi lain,aku seolah tak mengenalmu lagi,engkau menjadi seperti orang asing .Hal yang dulu aku kagumi tak ada lagi,terbang tertiup angin, meski kecantikanmu tak pernah berubah,tapi apa artinya bagiku?kecantikan bukan hal yang aku kagumi.


Kini maafkanlah,aku tak bisa mencintaimu lagi meski engkau bertambah cantik dengan banyak hiasan di tubuhmu,aku kehilanganmu dan tak mungkin mengharapkan engkau bisa seperti dulu,ada banyak orang disekitarmu,menyanjungmu,dan membuatmu sekedar memuja kecantikan fisik semata,bukan kecantikan hati yang bukan saja menawan hatiku tapi juga hati mereka yang sempat mengenalmu.

Kamis, 19 Juni 2014

Sebagian Kegiatan Anak Muda Desa Ngernak

Aku akan menceritakan sedikit tentang aktivitas anak muda didesa kami sehari hari selain merantau,mungkin kegiatan ini sudah jarang dikenal anak muda sekarang tapi didesa kami masih ada,dari yang tua sampai yang muda sebagai usaha sampingan selain bertani.

Beternak merupakan kegiatan sampingan saja,kalau didesa kami biasanya beternak difungsikan sebagai tabungan saja untuk keperluan mendadak yang memerukan uang lebih seperti,biaya masuk sekolah,biaya khitan anak,aqiqah,dan keperluan lain sejenis itu,jarang yang dialihkan menjadi usaha belum ada yang berfikiran kearah sana karena biaya yang diperlukan besar,para petani biasanya bingung bagaimana mencari biaya sebesar itu akhirnya usaha sampingan itu tetap berjalan seperti itu,hanya untuk tabungan.

Jujur kami kekurangan orang cerdas yang bisa memikirkan tentang pengembangan peternakan dan pertanian didesa kami,di desa kami Ngernak tak ada lulusan universitas,kalaupun ada tak sampai selesai hanya sempat mencicipi satu atau dua semester saja kemudian terpaksa berhenti karena suatu sebab.

Nah dibawah aku sisipkan sedikit foto suasana sore hari sebagian anak mudanya 
vixion pun tidak sayang digunakan membawa rumput.mereka duduk ditengah jalan karena jarang ada yang lewat,jangan ditiru ya
jalanan desa yang disemen



nah,ini bukan termasuk anak muda,tapi masih berjiwa muda


Rabu, 18 Juni 2014

Bagaimana Menyikapi Kegagalan?

Bagaimana sikap kalian ketika mengalami kegagalan,apakah berhenti dan memutuskan untuk tidak akan mencoba lagi,atau terus berusaha sampai berhasil?dua pilihan itu sama sama membawa akibat masing masing,sudah wajar bukan kalau tiap keputusan pasti ada resikonya,yanga tidak wajar adalah kalau tiap ada masalah datang disikapi dengan cara yang berlebihan.

Aku adalah orang yang anti dengan kegagalan,benci kegagalan,semua hal ingin berjalan sesuai dengan rencana dan keinginan,kalau sudah gagal dua kali aku biasanya akan memutuskan berhenti saja daripada bersusah payah mengeluarkan tenaga atau biaya,lebih baik berhenti.Tapi itu adalah anggapan dahulu,sebelum aku menyadari sesuatu hal yang sangat penting,semakin banyak kegagalan dan kita terus mencoba maka ketika berhasil akan mendapatkan kebahagiaan dan kepuasan tersendiri,perasaan senang melebihi ketika mendapatkan uang saku ataupun baju baru.

Kegagalan itu hal yang lumrah,semua pernah mengalaminya jadi ketika gagal sikapi dengan wajar saja tak perlu didramatisasi secara berlebihan,tak ada gunanya,evaluasi saja dan coba lagi itu lebih baik daripada sekedar berkeluh kesah.Jangan terlalu menjadikan uang sebagai tolak ukur keberhasilan karena itu akan membuat hidup tidak tenang,berhasil itu bukan diukur dari banyaknya uang yang dan gagal itu dengan sedikit uang tapi,berhasil itu kalau hidup bisa memberi manfaat untuk orang bayak dan gagal adalah ketika menyia nyiakan hidup dengan hal remeh yang tak memberi manfaat.

Jadi berusahalah tapi jangan konyol dan tanpa perhitungan,kalau gagal bangkit lagi,jatuh bangun lagi,percayalah dengan menyerah hanya akan membuat kita menyesal suatu hari nanti,jadi tanamkan dalam hati kata kata pantang menyerah dan tidak takut gagal.




Senin, 16 Juni 2014

Puisi,Aku Menyiakan Waktuku

Aku menyiakan waktuku
Mencintai orang yang tak mengharapkanku
Sekian lama waktu terbuang begitu saja
Tak ada apapun untukku,tak ada apapun

Aku menyiakan waktuku
Mencintaimu,sementara engkau mencintainya
Alangkah bodohnya aku yang membiarkan itu
Berjalan sekian lama,sekian lama

Aku menyiakan waktuku
Tak seharusnya aku begitu,itu merugikanku
Membuang sekian lama untuk orang yang tak berhak

Mendapatkan cinta sebesar itu

Jumat, 13 Juni 2014

Cerpen.Lelaki Pemberani

anak muda itu mendesah resah,ia menyesali ketidakmampuannya melakukan sesuatu untuk menolong orang itu.Jujur ia ingin menolongnya kalau tidak ingat ia bisa menjadi korban sia sia,melawan begitu banyak orang dengan tanpa persiapan yang cukup sama saja dengan bunuh diri.Ia bukan siapa siapanya hanya saja ia tidak tega melihat lelaki itu dianiaya oleh kelompok itu karena alasan yang menurut anak muda ini tidak pantas,hanya karena wanita yang dicintai anggota kelompok itu menyukai orang lain dijadikan alasan untuk berbuat memukuli orang,sungguh perbuatan yang tidak patut.Dari kejauhan ia melihat ketika orang itu dipikuli tak ada orang yamg menolong meski banyak yang lalu lalang,mereka berpura pura tidak tahu agar tak terlibat dalam urusan itu,manusia macam apa yang membiarkan sesamanya dianiaya didepan mata,tanpa alasan yang benar.

Anak muda itu menggeretakkan giginya untuk meluapkan kejengkelannya,ah sudahlah aku akan menolongnya meski agak terlambat.

Bergegas diikutinya arah orang orang itu menyeret lelaki malang itu yang sudah nampak kepayahan.Menghadapi orang beringas sebanyak itu harus menggunakan otak agar tidak konyol,ia memutuskan membuntuti saja dan menunggu mereka lengah,mudah mudahan hati mereka tak cukup kejam untuk melakukan tindakan yang lebih jauh.

Rupanya mereka membawanya ke sebuah kebun kosong,entah apa yang akan dilakukan ia tidak tahu karena jarak cukup jauh,ia hanya mendengar salah seorang mengatakan tali sambil menunjuk tiang disampig rumah kosong,mungkin mereka akan mengikatnya untuk memaksakan sesuatu.Anak muda ini berjalan hati hati,mengendap endap diantara semak semak sambil berusaha agar tidak menimbulkan suara,agar lima orang preman bertato itu tidak mendengar langkahnya,entah mengapa cinta bisa membutakan sampai sejauh itu,padahal belum tentu kalau mislnya lelaki itu tidak ada sang wanita akan membalas cintanya,mana ada wanita baik baik mau dengan lelaki tak berperasaan itu.

Memasuki sebuah halaman kosong,salah seorang yang mungkin merupakan pimpinan anggota itu memerintahkan salah seorang mengambil tali sementara tiga orang yang lain memegangi  pria malang itu agar tidak melarikan diri,dia sendiri segera duduk di bangku tua sambil menyulut rokok.

Dari tempat persembunyiannya anak muda itu menyaksikan semua itu,ia berharap mereka segera lengah agar ia dapat mengendap endap dan menolong orang itu sampai lama ia menunggu kesempatan itu tak kunjung datang,ia sudah mulai bimbang apakah akan ditinggalkan saja dan melanjutkan perjalanannya ke wonogiri.Ia tadi hanya menambal ban motornya yang bocor saja ketika tak sengaja melihat kejadian itu,ia ingin menghindar saja agar tak terlibat masalah tapi,naluri kemanusiaannya tersentuh hingga ia melakukan tindakan untung untungan ini.

Ia hanya sekedar lewat,tak ada seorangpun yang dikenalnya dikota ini,kalau ada apa apa ia sangsi apakah ada yang mau membantunya,ah sudahlah kalau ia memikirkan itu maka ia sudah pasti akan mengurungkan niatnya,ia membulatkan tekat untuk menolong orang itu.

Gerombolan preman bertato itu mulai mengikat orang itu,sementara pemimpinnya berkacak pinggang sambil memaki,ia mengatakan kalau ini pelajaran bagi orang yang mendekati wanita yang dicintainya,lelaki malang itu mengatakan kalau wanita itu yang mengejar ngejarnya tapi si preman tidak mau tahu,ia menempeleng lelaki malang itu sebagai jawaban.

Baginya wanita itu adalah miliknya tak ada orang lain yang boleh mendekatinya dengan  apapun,kasihan lelaki malang ini ia tidak tahu apa apa tapi mendapatkan perlakuan seperti ini,apa ia bisa melarang orang suka padanya?ia menunduk,ia sudah mencoba melawan tadi tapi sia sia jumlah mereka terlalu banyak,ia berdoa semoga ada yang menolongnya,hanya saja ia ragu siapakah yang akan melakukan tindakan bodoh menyelamatkannya dari tangan anggota Geng Madat yang terkenal kejam dan tak berperasaan itu?ia menunduk dan pasrah,ia tak berdaya untuk melakukan apapun hanya pasrah menunggu akibat paling buruk yang mungkin diterimanya.

Merasa kalau lelaki itu tak mungkin kabur geng Madat,meninggalkannya terikat sendirian,lagipula mana ada yang mau menolong orang itu,kalaupun ada berarti Cuma cari mati saja.begitulah pikiran mereka,kelengahan kadang membawa pada kerugian fatal,begitu pula dengan geng Madat,ketika mereka merasa aman dan masuk ke rumah kososng untuk pesta minuman keras anak muda yang tadi bersembunyi tampak mengendap endap menghampri tiang itu dan segera melepasan tali yang mengikat laki laki itu kemudian memapahnya pergi.

Anak muda itu memapah sambil memberi isyarat agar laki laki itu diam,setelah jarak sudah jauh laki laki itu mengucapkan terimaksih beruang ulang,matanya basah karena  terharu,dijaman ini rupanya masih menyisakan orang baik yang mau menolongnya padahal resikonya sangat besar,anak muda itu mengangguk pelan kemudaian berjalan kembali sambil memapah orang itu,ia was was kalau setelah anggota geng itu menyadari tawanannya sudah lepas akan buru buru mengejarnya.

Ia menyembunyikan lelaki itu dibalik pohon kemudian mengambil motor yang tadi ditambalnya,setelah membayar biaya tambal ban ia segera mengarahkan motornya untuk menjemput laki laki itu,ia harus bergerak cepat.

Setelah laki laki itu naik ia segera menjalankan  motornya ke kantor polisi,ia mengatakan pada lelaki yang ternyata bernama Asri kalau ia hanya bisa membantu sebatas ini saja,asril mengangguk dan berkata kalau hal yang dilakukan anak muda itu sudah terlalu cukup,kalau dia tidak datang ia tak tahu pa yang akan terjadi dengan dirinya.

Anak muda itu menurunkan Asril didepan gerbang kantor polisi dan langsung melanjutkan perjalanan ke wonogiri agar kawanan preman itu tak sempat mengenalinya.



Kamis, 12 Juni 2014

Modifikasi Yamaha Rx King Anak Wonogiri

Sedang bingung hendak menulis tentang apa,eh tiba tibe ketemu teman lama yang mengendarai sepeda motor  yang katanya kesukaan para jambret dalam melancarkan aksinya,yamaha rx king.
Sepeda motor ini sudah di modifikasi sedemikian rupa hingga kelihatan sedap dipandang.Teman  saya ini juga tergabung dalam salah satu klub motor di wonogiri,WKC.
Langsung saja simak gambar foto dibawah ini ya











Rabu, 11 Juni 2014

Puisi,Ketika Ruang Hatiku Terbuka Engkau Mengabaikannya

disaat ruang hatiku terbuka engkau mengabaikannya
seolah tak ada hal berarti ada disana,biasa saja
tak ada yang istimewa dan menarik bagimu

disaat ruang hatiku terbuka engkau mengabaikannya
melirik sejenak kemudian melanjutkan langkah
seolah apa yang aku lakukan tak ada artinya

disaat ruang hatiku terbuka engkau mengabaikannya
kini engkau menyesal tak pernah memasukinya
ketika aku telah menutupnya untukmu,dan membuka untuknya

Selasa, 10 Juni 2014

Puisi,Aku Ingin Mencintaimu Sepenuh Hati

aku ingin mencintaimu dengan sepenuh hati
tapi tak pernah kau berikan kesempatan
hatimu hanya untuknya,bukan untukku
meski aku sudah mencoba menyakinkanmu

aku ingin mencintaimu sepenuh hati
menjagamu dan membahagiakanmu
dengan segenap cinta dan ketulusanku
tapi bagimu itu tak ada artinya

aku ingin mencintaimu dengan sepenuh hati
tapi engkau mengabaikanku,mengacuhkanku
meski aku siap berkorban banyak untukmu
aku ingin mencintaimu sepenuh hati

Senin, 09 Juni 2014

Puisi,Meski Jarak Membentang

Meski jarak membentang
Tak menjadi ukuran untuk bisa melupakan tentangmu
Bayanganmu terlalu kuat untuk dihapus begitu saja

Meski jarak membentang
Akan menjadi ujian kesetiaan diantara kita
Apakah sebenarnya,atau hanya permainan

Meski jarak membentang
Tak menjadi masalah untukku dan mungkin untukmu

Selama kita saling mempercayai pada janji diantara kita

Minggu, 08 Juni 2014

Puisi,Sesaat Aku Merasakan Bahagia

Sesaat aku merasakan bahagia..
Ketika engkau mengijinkan aku dekat denganmu
Duduk disampingmu dan menatap wajahmu
Menikmati senyuman yang sehangat mentari pagi

Sesaat aku merasakan bahagia..
Ketika berjalan bersamamu,menceritakan banyak hal
Tentang sesuatu yang sederhana,tapi
Terasa istimewa karena engkau disampingku

Sesaat aku merasakan bahagia..
Dahulu,ketika aku masih bisa mengagumimu
Dan mendengarkan merdu suaramu
Dahulu,sebelum ada dia disampingmu


Sabtu, 07 Juni 2014

Hal Yang Mungkin Membuat Para Blogger Menyerah

Setelah membuat seratus tulisan lebih aku jadi tahu alasan kenapa banyak bloger mengundurkan diri dari dunia persilatan,eh perblogeran,tak usah panjang panjang alasannya adalah merasa kalau apa yang dilakukan sa sia,tak berguna,merasa diri tak cukup mampu untuk bisa menyamai mereka yang terlebih dahulu memulai,postingan segitu jumlah pengunjung tak lebih dari sepuluh orang apa tidak membuat hati terluka.

Pelan tapi pasti langkah mundur dipilih dan membuat blog mulai terbengkalai,keinginan menulis untuk memberi manfaat bagi orang banyak terlupakan sudah,padahal niat awal adalah menyalurkan hoby menulis lama lama berganti mengharapkan pengunjung banyak.

Mungkin ini jugalah yang membuat kreatifitas dan kemampuan tersendat,mungkin lho ya,soalnya aku bukan seorang ahli tapi aku cuma penulis amatir jadi tak bisa mengatakan secara pasti,hanya berdasarkan apa yang aku alami begitulah adanya,entah dengan kalian.


Sudahlah tak perlu panjang panjang tulisan ini,nanti malah membuat kalian mengambil sandal agar aku cepat menyudahi tulisan membosankan ini,baiklah itu saja untuk hari ini.

Jumat, 06 Juni 2014

Menulis Bukan Semata Soal Uang

Sekarang mulai bisa menulis dengan lancar kembali,tak ada halangan lagi dalam menuliskan sesuatu.Aku tak melakukan tips apapun untuk bisa melewati hal itu,aku hanya memaksa diriku untuk terus menulis meski hasilnya tidak bagus,kalau tidak dipaksa pastilah akan berhenti menulis ketika terbentur pada hal itu.Sebenarnya belum ada prestasi apapun yang sudah aku capai dalam bidang kepenulisan,entah kapan aku tidak tahu,yang aku tahu aku hanya suka menulis,entah karena apa.

Membaca karya para penulis terkenal sangat menyenangkan sekaligus menggelisahkan,senang karena bisa membaca dan melihat suatu hal tanpa harus mengalami peristiwa itu langsung,bisa mengambil manfaat dari tulisan itu,dan tentu saja terhibur kalau sebuah tulisan diselingi dengan humor dan apakah yang membuat gelisah?tentu saja karena tahu kalau kemampuan menulisku masih jauh dari mereka yang telah mampu menghasilkan banyak karya yang sudah diakui masyarakat luas,tapi bukan berarti aku menyerah karena hal itu.Semua itu justru aku jadikan sebuah motivasi untuk lebih banyak belajar lagi agar suatu saat bisa menghasilkan tulisan sebagus mereka.

Menurutku menulis bukan hanya sebatas bagaimana menghasilkan uang tapi lebih dari itu,menulis itu sebuah amanah,seperti seorang yang diberikan kekuatan yang besar,maka ia harus menggunakan dengan bijak,tak boleh menulis sesuatu yang menggiring para pembaca untuk melakukan sesuatu yang buruk,apalagi menggunakan kemampuan menulis untuk menghujat orang atau mengadu domba,sungguh sesuatu hal yang tidak patut dan tidak layak dilakukan oleh orang indonesia atau orang manapun  yang masih memiliki hati yang baik.


Jadi menulislah sesuatu yang baik,agar hasil yang engkau dapat akan baik juga.Ini bukan sekali lagi menulis bukan semata soal uang,tapi tentang kejujuran dan hati.

Kamis, 05 Juni 2014

Cerpen,Perjalanan ke Wonogiri episode 3

Selepas Desa slogoretno perjalanan tak mengalami hambatan apapun apalagi hujan sudah benar benar reda sekarang,anak muda itu berhenti sebentar melepaskan jas hujan,melipatnya,kemudian dijepitkan pada tempat didekat kemudi,setelah selesai dijalankan motornya dengan kecepatan sedang,jalanan agak sepi mungkin orang malas keluar sesudah hujan.

Tak lama motor itu sudah hampir sampai di Jatipurno,anak muda ini sejenak berpikir akan mengambil jalur alternatif atau jalur utama,kalau yang pertama ia tinggal lurus saja sampai jatipuro kemudian belok kiri,sementara yang kedua ia harus belok kiri,setelah sampai Jatisrono tinggal lurus saja mengikuti jalan raya.setelah memikirkan untung ruginya ia memutuskan mengambil arah kiri soalnya kata temannya yang dari Wonogiri lewat jalur alternatif selain banyak tanjakan tinggi juga kondisi jalanan yang berlubang.

Jalanan kali ini lumayan bagus hingga ia berani menambah kecepatan motornya,empat puluh,limapuluh,enampuluh kilometer perjam kecepatan favoritnya tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat.memasuki Jatisrono jalanan sudah bertambah ramai,ia harus lebih berkonsentrasi lagi dengan jalanan didepannya,memasuki pertigaan disebelah selatan masjid ia berhenti sebentar,tengok kiri kanan,setelah aman mengambil arah kekiri kemudian lurus dan menambah kecepatan,ia ingin segera sampai lagipula keadaan aspal sudah agak kering.

Dari jatisrono sampai Sidoharjo banyak sekali tikungan tajam,jalanan juga lumayan ramai hingga ia tak berani mendahului kalau tidak yakin jalanan didepannya kosong,soalnya astrea grand bukan jenis kendaraan yang bisa melaju kencang.

Memasuki wilayah Sidoharjo ia bisa menarik nafas lega,jalanan sudah tak begitu banyak tikungan dan lebih lebar,ia bisa agak rilek dan menikmati perjalanannya dengan tenang,dari sini tak ada yang menarik diceritakan,dikiri kana jalan hanyalah perumahan warga dan deretan kios saja,sesekali melintas di dekat persawahan,tapi tak seindah sawah didesanya.

Memasuki Ngadirojo jalanan didominasi dengan trek lurus,hanya saja kendaraan sangat ramai,tapi tak masalah,anak muda ini tak berminat untuk balapan atau mengail top speed karena ia sudah tahu paling batas maksimal kecepatan motornya seretus kilometer perjam,itupun bunyi mesin sudah kepayahan.lewat sedikit dari pasar ngadirojo terdapat balai latihan kerja,ia ingat dulu ia pernah kursus disana selama beberapa bulan mengambil jenis ketrampilan servis handphone,dari sini sampai wonogiri tak ada yang menarik diceritakan.


Akhirnya sampailah ia diwonogiri,tempat dahulu tiga tahun belajar di SMK MUHAMMADIYAH 4 WONOGIRI,dulu ia mengambil jurusan elektronika komunikasi,tak berapa lama sampailah ia di dekat jembatan pokoh,tinggal lurus melewati SMA NEGERI 1 WONOGIRI,lurus sebentar belok kanan melewati kantor agraria dan sampailah ia dirumah sahabatnya,hasim.selesai.

Rabu, 04 Juni 2014

Cerpen,Perjalanan ke Wonogiri Episode 2

Ia masih sempat mangerem ketika dari atas jalan tiba tiba tanah longsor hingga menutupi separuh jalan,kalau saja ia terlambat mengerem maka sudah hampir bisa dipastikan kalau dia bersama motornya akan tertimbun tanah,ia mengucap hamdalah kemudian melanjutkan perjalanan melewati bagian jalan yang masih bisa dilewati,kejadian tadi sama sekali tidak membuatnya cemas atau takut,ia sudah terlalu sering menghadapi bahaya hingga kejadian seperti ini tak menimbulkan kesan apapun dihatinya.

Setelah melewati tanjakan sampailah ia didesa kembang yang menjadi induk padukuhannya,entah kenapa dinamakan kembang padahal selama duapuluh enam tahun ia hidup di desa tak pernah menjumpai banyak bunga paling adanya cuma sebagian kecil yang ditanam oleh anak anak gadis,atau jangan jangan karena banyak anak gadis yang cantik jelita didesa itu makanya dinamakan demikian,entahlah anak muda itu tak berminat mencari tahu asal muasal nama desa,ia kini berkonsentrasi pada jalanan didepannya yang berlobang disana sini karena aspal sudah rusak dan tidak diperbaiki,entah menjadi tanggung siapa perawatan jalan itu.

Hujan masih turun dengan lebat hingga ia sesekali harus menyeka kaca helm dengan tangan kiri agar bisa melihat lebih jelas,tak lama ia sudah memasuki desa miri,lagi lagi nama desa yang lumayan mengusik hati,kenapa dinamakan miri padahal hampir tak ada pohon kemiri didesa itu,entahlah satu lagi pertanyaan yang tak terjawab,jalanan mulai menurun sekarang sangat curam hingga ia harus menginjak pedal rem agak keras agar motornya berjalan lambat,perlu konsentrasi lebih dijalan ini soalnya selain berlubang juga terdapat kerikil kecil bekas aspal rusak yang berserakan dijalanan,setelah melewati jalanan menurun ia kemudian sampai di area persawahan,kalau saja tidak sedang hujan maka pemandangannya akan sangat bagus karena kebetulan sawahnya sedang menguning,melihat hamparan sawah disampingnya anak muda ini jadi teringat dengan lukisan sawah waktu masih kecil,indah dan membuat hati tentram,seperti itu jugalah rasanya kalau saat senja ia duduk meyaksikan hamparan sawah ketika hatinya galau.


Hujan mulai reda,tinggal menyisakan gerimis kecil namun masih cukup untuk membuat baju asah seandainya tidak memakai jas hujan,dipercepat jalannya karena dari sini jalanan sudah cukup mudah dilewati.bersambung

Selasa, 03 Juni 2014

Cerpen,Perjalanan Ke Wonogiri Episode 1

Seharian itu Desa Ngernak diguyur hujan yang turun dengan lebatnya,ditambah dengan angin yang bertiup kencang membuat orang yang akan keluar rumah harus berpikir dua kali,kecuali ada kepentingan yang mendesak jarang ada yang mau menerobos hujan dan mengambil resiko,bagaimana tidak beresiko kalau pas hujan disertai angin kencang kadang pohon yang tumbuh disepanjang jalan tumbang,bayangkan saja kalau sedang naik motor terus tertimpa pohon apa tidak mengerikan akibatnya belum resiko tanah longsor yang selalu saja terjadi kalau hujan lebat,jalan didesa ngernak memang rawan longsor.

Tapi semua itu tak menyurutkan niat anak muda berambut ikal itu untuk menepati janjinya hendak berkunjung kerumah temannya yang berada di Wonogiri,empat puluh kilometer kearah barat dari desanya,kota kecil yang dulu dirintis oleh pangeran samber nyowo.tak nampak keraguan sedikitpun diwajahnya meski cuaca sedang tidak bersahabat,baginya menepati janji itu sangat penting,karena akibat tidak menepati janji akan jauh lebih buruk,kehilangan kepercayaan.

Jas hujan sudah dikenakan,helm pun sudah dikenakan dikeluarkannya sepeda motor astrea grand kesayangannya,ia menghidupkan motor dan menjalankan pelan pelan setelah berpamitan pada ayah ibunya.motor itu berjalah diantara titik hujan,jalanan pada saat cucaca seperti ini sangat licin itulah kenapa anak muda itu menjalankan motornya pelan saja tidak seperti biasanya,untunglah angin sudah lebih bersahabat hingga ia bisa agak tenang mengendarai motor diantara  pepohonan  dikiri kanan,sesekali ia mengusap kaca helmnya yang burap terkena air hujan,sepertinya akan lama perjalanan kali ini,ia tak berminat menambah kecepatan motornya melihat keadaan jalan yang banyak lobang sungguh perjalanan yang tidak menyenangkan,kalau tidak ingat kalau janji harus ditepati ia lebih memilih berselimut sambil membaca buku atau bermain game.

Ia berkonsentrasi pada jalanan,rasanya lebih aman daripada melamun memikirkan novel yang belum selesai dibaca.jalanan mulai menanjak sekarang tapi bukan masalah berarti bagi motor tua nya yang baru kemarin diservis di bengkel Fadhilah Motor,setelah tanjalan itu ia akan sampai didesa kembang yang keadaan jalannya meski aspal tapi lebih parah dari jalanan desanya karena sudah rusak dan tidak diperbaiki.


Anak muda itu baru saja hendak menikung ketika sesuatu terjadi..bersambung 

Senin, 02 Juni 2014

Saat Bingung Hendak Menulis Apa

Menembus batas keengganan,dan kemalasan dalam menulis rasanya itu kat kata yang tepat sebagai gambaran susahnya menulis yang aku alami,entah mengapa ketika tangan sudah ada diatas papan tombol keyboard komputer perasaan ragu dan malas langsung hadir begitu saja menyuruh untuk tidak usah menulis,hatipun menjadi ikut ikutan enggan,kalau sidah begini biasanya hanya akan duduk bengong tak tak melakukan apa apa,hanya membuka buka foto foto atau film atau bahkan beralih membuka game melupakan tujuan utama ketika menghidupkan komputer,setelah agak lama bermain game atau melihat lihat file barulah kepikiran kebali tentang niat awal yaitu menulis

Itupun masih bingung apa yang hendak dituliskan,tulis ini,hapus tulis itu hapus lagi hmm semua serba tidak nyaman lantas kapan nih menulisnya,ya sekarang memang kapan lagi semakin ditunda akan semakin lama pula kemampuan menulis berkembang,jadinya aku biasanya menulis sebisa bisanya hasilnya tak bagus juga tak apa apa namanya juga baru belajar,kalau mau nulis saja ragu ragu kapan bisa lancar menulis.

Sekarang aku sudah agak tidak bingung lagi,aku gunakan kata agak karena kadang masih suka bingug mau nulis apa,tapi tak masalah yang penting ada tulisan yang dihasilkan tiap hari soalnya aku tidak suka copy paste kesannya kok tidak jujur,lebih baik karya jelek tapi hasil sendiri daripada bagus hasil plagiat karya orang lain.


Itu saja tulisan kali ini ya,mudah mudahan ada manfaatnya.

Minggu, 01 Juni 2014

Tak Tahu Yang Akan Dituliskan Hari Ini

Hari ini aku tak tahu apa yang akan aku tulis,ide terbang entah kemana dan tangan seakan sulit diajak untuk menceritakan sesuatu,hanya perasaan sayang kalau membiarkan kertas tetap kosong sajalah yang memaksa untuk menuliskan sesuatu.Tadi sempat menuliskan cerita tapi dihapus lagi setelah sampai pada paragraf kedua karena tak yakin apakah tulisannya bagus,berpindah ke ide yang kedua sama saja hanya sampai satu paragraf saja karena takut tulisannya tidak layak dipublikasikan jadilah sekarang menulis tapi tak tahu apa yang hendak ditulis tak tahu apa yang akan diceritakan.

Aku tak tahu bagaimana hendak memulai sebuah cerita dan ragu apa yang akan aku posting hari ini karena pengetahuan yang aku punya masih terlalu sedikit untuk bisa membuat sebuah tulisan menjadi berbobot dan berkualitas seperti tulisan para penulis besar di negeri ini,jadinya terkadang hanya diam saja dan bimbang dengan apa yang hendak ditulis.

Atau bisa jadi aku terlalu jenuh dengan kegiatan yang sama setiap hari hingga mempengaruhi suasana hatiku untuk menulis,aku tak tahu.kadang aku menulis dengan memaksa diri,sehingga menghasilkan tulisan yang tidak bagus,tapi kalau tidak dipaksa bagaimana bisa menjaga agar tiap hari menulis,bukankah menulis itu perlu latihan?


Dan disinilah aku,masih menulis meski belum menghasilkan sesuatu yang bagus dan menarik,masih apa adanya,yah baru sebatas inilah kemampuanku,mungkin nanti kalau sudah banyak yang aku pelajari dan sudah banyak pengalaman,aku bisa menghasilkan tulisan yang bagus