Senin, 08 Desember 2014

Sebuah Nasehat Bijak Dari Ayahku


Dahulu ayahku berpesan padaku begini,jadilah orang yang berilmu agar orang menghargaimu.Ketika itu aku tak begitu memperhatikan,aku berfikir kalau penghargaan orang itu tak penting,yang penting menjalan hidup dengan baik,dan tak merugikan orang lain,dan tahukah kalian kalau ternyata apa yang dikatakan oleh ayahku itu benar dan pendapatku itu tak semuanya benar?memang penting menjalani hidup dengan baik penting juga tak merugikan orang lain,tapi bagaimanapun juga aku tetap merupakan makhluk sosial yang hidup dalam masyarakat,tak mungkin bisa hidup sendiri saja.

Aku baru menyadari beberapa tahun kemudian ketika aku merantau dan memulai hidup mandiri dipulau lain,jauh dari keluarga.

Disana aku mulai bertanggung jawab pada diriku sendiri,tak sekedar menggantungkan semua pada orang tuaku seperti saat aku masih dirumah.Aku menunduk,merenungi sifatku dahulu yang keras kepala dan tak mau menerima masukan dari orang lain,aku selalu memilih menerima nasehat dari orang yang pedidikannya lebih tinggi dariku,dan sekali lagi aku keliru,tingkat pendidikan yang tinggi tak menjamin orang itu lebih pintar dari orang yang pendidikannya lebih rendah.

Kenapa ya,penyesalan itu kok selalu saja terlambat datangnya?apakah mungkin agar kita semakin menghargai waktu ketika tahu kalau hal yang lalu tak bisa diulang lagi?entahlah...tapi menirutku penyesalan itu adalah indikasi orang mau memperbaiki kesalahan dan berbuat lebih baik lagi dimasa kini dan yang akan datang.

Sekarang aku tahu harus bagaimana,tak perlu menyesali diri atas semua yang terlah lalu,tapi bagaimana memperbaiki semuanya dan mengganti tiap kesalahan dengan sesuatu yang lebih baik,lebih bermanfaat lagi,dan yang terpenting terus belajar dan belajar lagi,tak ada kata terlambat dalam belajar,usia yang semakin merambat bukannya menjadi alasan untuk berhenti,namun menjadi cambuk yang keras agar lebih keras lagi dalam belajar.

Pekanbaru 8Desember  2014