Sabtu, 03 Januari 2015

Pilih Nikon D3100 Atau Canon EOS 1000 D ya?

Mungkin ini memang sudah menjadi pemikiran umum kalau tiap kali orang mau membeli kamera DSLR selalu saja bingung mana yang akan dipilih antara Canon dengan Nikon,termasuk aku sendiri.

Aku sama sekali buta masalah fotografi,tapi entah kenapa kepingin sekali memiliki kamera DSLR,berhubung harganya untuk ukuranku cukup mahal aku memutuskan membeli yang seken saja melalui salah satu situs jual beli di Indonesia,sebenarnya was-was juga,kalau kalau nanti dapat kemera yang jelek,mana aku tak tahu cara ngeceknya kayak gimana,pegang saja belum,jujur aku bahkan tidak tahu bagaimana cara menghidupkan sebuah kamera DSLR!

Parah banget ya?yah begitulah,lha wong aku tidak punya teman yang memiliki kamera tersebut,paling aku melihat dari internet tentang kamera tersebut beserta kelebihan dan kekurangannya,namun sayangnya aku melupakan hal yang paling penting,cara menghidupkan kamera.

lho kok penting kan bisa tanya penjualnya nanti?iya sih kalau aku membelinya baru,mau  tanya sampai sedetailnyapun ada orang toko yang menjelaskan,lha kalau beli seken?tahu sendirilah jaman sekarang,banyak orang yang memenfaatkan situasi untuk mendapatkan keuntungan dengan cara yang tidak baik,sepertinya dengan bekal pengetahuanku tentang kamera yang sangat sedikit ini aku bakal menjadi sasaran empuk nih.

Tapi berhubung keinginan untuk membeli kamera sudah tidak bisa diganggu gugat lagi dengan memantapkan hati,Bismillah mulailah aku search kamera di situs jual beli,aku masukkan wilayah Pekanbaru karena kebetulan aku sedang merantau kedaerah itu,ketemu,ada tiga yang menjual kamera,aku hubungi satu-satu,jawabannya semuanya meyakinkan,kayaknya memang beneran serius mau jual,foto foto kamera yang terpampang di situs itu sepertinya asli,terus bagaiman kalau fotonya diambil darimana gitu,untuk mengantisipasi hal yang tidak diinginkan aku mengajak seorang kawan yang agak paham masalah kamera,sekalian bantuin kalau ada hal yang tak diinginkan.

Eh iya,dari tiga orang yang menawarkan,aku pilih yang harganya paling logis dan fotonya kameranya paling bagus,hanya saja lokasinya cukup jauh dari tempatku,tak apalah yang penting barangny bagus.tanpa basa basi aku dan kawanku segera meluncur ke lokasi setelah terlebih dahulu membuat janji akan melakukan COD di depan kampus UNRI,aku mengiyakan saja meski aku belum pernah kesana,dengan membuka map di bawaan hp aku bisa sampai kesana tanpa perlu bertanya sana sini,keren khan hehehe,kalian pasti juga sering memenfaatkan aplikasi itu.

Setelah sampai kesana,aku ternyata tiba lebih dahulu dari waktu yang dijanjikan dan harus menunggu,hmmm menjemukan mana gerimis lagi,tapi tak apalah lagian aku sampai terlalu cepat,janjiannya jam setengah duabelas dan aku sampai disana sepuluh menit sebelum itu,aku rajin ya?hehehe

Sambil menunggu aku membuka fb dulu kalau-kalau ada informasi yang penting,rupanya tak ada,aku tutup saja,baru saja tuh hp mau aku masukkan kekantong tiba-tiba berbunyi,rupanya dari yang punya kamera,aku angkat kemudian aku matikan,eh dimatikan?!iyalah kartuku kan dari Indosat terus yang nelfon dari pakai Telkomsel,berhubung aku lagi baik hati(punya gratisan telefon) aku telfon balik saja,dan teryata aku salah tempat,rupanya UNRI tak hanya punya satu pintu gerbang,duh pie iki,karena aku tak paham lokasi UNRI aku minta saja dia untuk nyamperin ketempat aku menunggu,daripada aku muter-muter terus nyasar malah jadinya kelamaan.

Harus nunggu lagi nih,sambil menunggu aku dan temanku memperhatikan jalan kalau-kalau dia lewat dan tidak tahu,aku bisa melambaikan tangan kearah kamera,eh malah ngelantur,pokoknya memberitahukan keberadaankulah.

Temanku sempat berharap kalau yang jual kamera itu cewek,biar bisa kenalan katanya,tapi ia segera kecewa setalah aku katakan kalau yang jual laki-laki dewasa berkumis.

Tak lama kemudian datanglah dua sepeda motor dan berhenti didekat kami,tanpa saling memberitahu kami masing-masing segera tahu dengan siapa kami berhadapan,setelah perkenalan pendek tibalah saatnya aku disuruh mengecek kameranya.

Rupanya kameranya ada dalam kotak,aku keluarkan saja,eeh kok kamera sama lensa terpisah,gaswat nih,akhirnya dengan tampang tak berdosa aku minta dipasangkan,kelar dipasang dikembalikan padaku,aku pandangi sebentar tuh kamera,kemudian dengan menebalkan muka aku minta diajari menghidupkan kameranya,mas yang jual bengong sebentar kemudian segera tersenyum,aku sih cuek saja,namanya tidak tahu mau gimana.

Karena tak tahu ngeceknya gimana aku pakai saja asal jepret,terdengar suara lensa mencari fokus,aku berfikir kalau tak ada masalah,hasil fotonya juga jernih dan bagus,bodi kamera masih seperti baru,hanya tulisan di badan lensa yang agak pudar tapi tak masalah,kelengkapan pun sangat lengkap kecuali tas kamera,okelah akhirnya deal dan membayar sesuai yang disepakati.

Untung saja mas yang jual kamera orangnya jujur dan baik,ramah dan mudah bergaul,begitu juga dengan dua temannya,bukan bermaksud memuji,tapi kesan yang aku tangkap seperti itu,rupanya mereka kuliah di UNRI!

Okelah proses selesai,dan tak perlu dijelaskan panjang lebar akhirnya aku dan temanku sampai dirumah dengan selamat.

Terus kenapa aku memilih nikon D3100 dibanding Canon EOS 1100 D yang dari segi harga sebanding itu?

Entahlah,yang jelas aku beralih ke Nikon setelah melihat vidieo Canon  dan Nikon di Youtube,bukan bermaksud menciderai penyuka Canon,aku hanya merasa lebih sreg dengan Nikon,sekilas pandang dari kualitas luar Nikon D3100 lebih baik dari Canon 1100 D,itu hanya menurutku sih,mungkin menurut kalian beda lagi,memang dua merek ini membuat pembeli bingung kayak Honda dengan Yamaha.

Itulah sedikit cerita yang bisa aku bagikan,semoga bermanfaat.