Mungkin
ini memang sudah menjadi pemikiran umum kalau tiap kali orang mau membeli
kamera DSLR selalu saja bingung mana yang akan dipilih antara Canon dengan
Nikon,termasuk aku sendiri.
Aku
sama sekali buta masalah fotografi,tapi entah kenapa kepingin sekali memiliki
kamera DSLR,berhubung harganya untuk ukuranku cukup mahal aku memutuskan
membeli yang seken saja melalui salah satu situs jual beli di Indonesia,sebenarnya
was-was juga,kalau kalau nanti dapat kemera yang jelek,mana aku tak tahu cara
ngeceknya kayak gimana,pegang saja belum,jujur aku bahkan tidak tahu bagaimana
cara menghidupkan sebuah kamera DSLR!
Parah
banget ya?yah begitulah,lha wong aku tidak punya teman yang memiliki kamera
tersebut,paling aku melihat dari internet tentang kamera tersebut beserta kelebihan
dan kekurangannya,namun sayangnya aku melupakan hal yang paling penting,cara
menghidupkan kamera.
lho
kok penting kan bisa tanya penjualnya nanti?iya sih kalau aku membelinya baru,mau tanya sampai sedetailnyapun ada orang toko
yang menjelaskan,lha kalau beli seken?tahu sendirilah jaman sekarang,banyak
orang yang memenfaatkan situasi untuk mendapatkan keuntungan dengan cara yang tidak
baik,sepertinya dengan bekal pengetahuanku tentang kamera yang sangat sedikit
ini aku bakal menjadi sasaran empuk nih.
Tapi
berhubung keinginan untuk membeli kamera sudah tidak bisa diganggu gugat lagi
dengan memantapkan hati,Bismillah mulailah aku search kamera di situs jual
beli,aku masukkan wilayah Pekanbaru karena kebetulan aku sedang merantau
kedaerah itu,ketemu,ada tiga yang menjual kamera,aku hubungi
satu-satu,jawabannya semuanya meyakinkan,kayaknya memang beneran serius mau
jual,foto foto kamera yang terpampang di situs itu sepertinya asli,terus
bagaiman kalau fotonya diambil darimana gitu,untuk mengantisipasi hal yang
tidak diinginkan aku mengajak seorang kawan yang agak paham masalah
kamera,sekalian bantuin kalau ada hal yang tak diinginkan.
Eh
iya,dari tiga orang yang menawarkan,aku pilih yang harganya paling logis dan
fotonya kameranya paling bagus,hanya saja lokasinya cukup jauh dari
tempatku,tak apalah yang penting barangny bagus.tanpa basa basi aku dan kawanku
segera meluncur ke lokasi setelah terlebih dahulu membuat janji akan melakukan
COD di depan kampus UNRI,aku mengiyakan saja meski aku belum pernah kesana,dengan
membuka map di bawaan hp aku bisa sampai kesana tanpa perlu bertanya sana
sini,keren khan hehehe,kalian pasti juga sering memenfaatkan aplikasi itu.
Setelah
sampai kesana,aku ternyata tiba lebih dahulu dari waktu yang dijanjikan dan
harus menunggu,hmmm menjemukan mana gerimis lagi,tapi tak apalah lagian aku
sampai terlalu cepat,janjiannya jam setengah duabelas dan aku sampai disana
sepuluh menit sebelum itu,aku rajin ya?hehehe
Sambil
menunggu aku membuka fb dulu kalau-kalau ada informasi yang penting,rupanya tak
ada,aku tutup saja,baru saja tuh hp mau aku masukkan kekantong tiba-tiba
berbunyi,rupanya dari yang punya kamera,aku angkat kemudian aku matikan,eh
dimatikan?!iyalah kartuku kan dari Indosat terus yang nelfon dari pakai
Telkomsel,berhubung aku lagi baik hati(punya gratisan telefon) aku telfon balik
saja,dan teryata aku salah tempat,rupanya UNRI tak hanya punya satu pintu
gerbang,duh pie iki,karena aku tak paham lokasi UNRI aku minta saja dia untuk
nyamperin ketempat aku menunggu,daripada aku muter-muter terus nyasar malah
jadinya kelamaan.
Harus
nunggu lagi nih,sambil menunggu aku dan temanku memperhatikan jalan kalau-kalau
dia lewat dan tidak tahu,aku bisa melambaikan tangan kearah kamera,eh malah
ngelantur,pokoknya memberitahukan keberadaankulah.
Temanku
sempat berharap kalau yang jual kamera itu cewek,biar bisa kenalan katanya,tapi
ia segera kecewa setalah aku katakan kalau yang jual laki-laki dewasa berkumis.
Tak
lama kemudian datanglah dua sepeda motor dan berhenti didekat kami,tanpa saling
memberitahu kami masing-masing segera tahu dengan siapa kami berhadapan,setelah
perkenalan pendek tibalah saatnya aku disuruh mengecek kameranya.
Rupanya
kameranya ada dalam kotak,aku keluarkan saja,eeh kok kamera sama lensa
terpisah,gaswat nih,akhirnya dengan tampang tak berdosa aku minta
dipasangkan,kelar dipasang dikembalikan padaku,aku pandangi sebentar tuh
kamera,kemudian dengan menebalkan muka aku minta diajari menghidupkan
kameranya,mas yang jual bengong sebentar kemudian segera tersenyum,aku sih cuek
saja,namanya tidak tahu mau gimana.
Karena
tak tahu ngeceknya gimana aku pakai saja asal jepret,terdengar suara lensa
mencari fokus,aku berfikir kalau tak ada masalah,hasil fotonya juga jernih dan
bagus,bodi kamera masih seperti baru,hanya tulisan di badan lensa yang agak
pudar tapi tak masalah,kelengkapan pun sangat lengkap kecuali tas kamera,okelah
akhirnya deal dan membayar sesuai yang disepakati.
Untung
saja mas yang jual kamera orangnya jujur dan baik,ramah dan mudah bergaul,begitu
juga dengan dua temannya,bukan bermaksud memuji,tapi kesan yang aku tangkap
seperti itu,rupanya mereka kuliah di UNRI!
Okelah
proses selesai,dan tak perlu dijelaskan panjang lebar akhirnya aku dan temanku
sampai dirumah dengan selamat.
Terus
kenapa aku memilih nikon D3100 dibanding Canon EOS 1100 D yang dari segi harga
sebanding itu?
Entahlah,yang
jelas aku beralih ke Nikon setelah melihat vidieo Canon dan Nikon di Youtube,bukan bermaksud
menciderai penyuka Canon,aku hanya merasa lebih sreg dengan Nikon,sekilas
pandang dari kualitas luar Nikon D3100 lebih baik dari Canon 1100 D,itu hanya
menurutku sih,mungkin menurut kalian beda lagi,memang dua merek ini membuat
pembeli bingung kayak Honda dengan Yamaha.
Itulah
sedikit cerita yang bisa aku bagikan,semoga bermanfaat.