Selasa, 13 Mei 2014

Menulis Saat Galau,Udah Susah Jelek lagi

Menulis itu kadang menjemukan,apalagi kalau pas suasana hati sedang tidak nyaman plus kerjaan lain sedang banyak banyaknya,huh rasanya pengen tiduran saja daripada menekan tombol keyboard menyebalkan itu,kalau pas begini menulis kok susah sekali ya padahal ide bejibun banyaknya,tapi tetep saja tak bisa menuangkan lewat kata,asem tenan apa kemampuanku menulis sudah hilang,kalau iya kemana perginya?

Terkadang yang aku rasakan seperti itu dan dengan penuh perjuangan barulah bisa menulis juga meski terbata bata,memang menulis harus dipaksa ya ternyata.Kadang menulis terasa nyaman dan mudah,meski ide sedikit tapi bisa dibentuk menjadi sedemikian rupa hingga menjadi tulisan yang bagus,apa karena suasana hati yang sedang gundah gulana ini ya?entahlah tanyakan saja pada seseorang disampingmu,soalnya kalau aku yang tanya disampingku nanti dikira tidak waras,masa bertanya pada kipas angin,kan aneh.

Kemampuan menulisku masih begini begini saja,aku saja rasanya kok tidak banyak kemajuan ya,mudah mudahan diluar sana masih ada yang mau membaca tulisanku ini,untung sekarang tulisan diketik coba kalau aku tuliskan dengan tangan apa tidak mirip tulisan pak dokter yang lagi sakit gigi.

Apa hanya aku yang merasakan ini atau ada juga rekan penulis yang merasakan ini,cita cita sih ada pengen punya karya sebagus andrea hirata tapi mau menulis saja seakan terhalang tembok,udah gitu temboknya tinggi lagi,bagaimana mau manjat kalau tangganya dipinjem tetangga buat ngambil mangga,mudah mudahan aku dibagi agar dia tidak aku katakan pelit,eh lupa menolong harus ikhlas tidak boleh mengharapkan pamrih,bener ga?tapi kalau dikasih ya apa boleh buat.


Udahlah hari ini aku tak mau menulis panjang panjang,daripada kalian sakit perut membacanya,dan akan menuntutku secara hukum,seperti orang orang kaya itu yang sedikit sedikit dilaporkan pak polisi,ku tidak mau bernasib sama jadi,sampai ketemu ditulisan selanjutnya