Menulis itu kadang
menjemukan,apalagi kalau pas suasana hati sedang tidak nyaman plus kerjaan lain
sedang banyak banyaknya,huh rasanya pengen tiduran saja daripada menekan tombol
keyboard menyebalkan itu,kalau pas begini menulis kok susah sekali ya padahal ide bejibun
banyaknya,tapi
tetep saja tak bisa menuangkan lewat kata,asem tenan apa kemampuanku menulis
sudah hilang,kalau iya kemana perginya?
Terkadang yang aku rasakan
seperti itu
dan dengan penuh perjuangan barulah bisa menulis juga meski terbata bata,memang menulis
harus dipaksa ya ternyata.Kadang menulis terasa nyaman dan mudah,meski ide sedikit tapi
bisa dibentuk menjadi sedemikian rupa hingga menjadi tulisan yang bagus,apa
karena suasana hati yang sedang gundah gulana ini ya?entahlah tanyakan saja pada
seseorang disampingmu,soalnya kalau aku yang tanya disampingku nanti dikira
tidak waras,masa bertanya pada kipas angin,kan aneh.
Kemampuan menulisku masih
begini begini saja,aku saja rasanya kok tidak banyak kemajuan ya,mudah mudahan diluar
sana masih ada yang mau membaca tulisanku ini,untung sekarang tulisan diketik
coba kalau aku tuliskan dengan tangan apa tidak mirip tulisan pak dokter yang
lagi sakit gigi.
Apa hanya aku yang
merasakan ini atau ada juga rekan penulis yang merasakan ini,cita cita sih ada
pengen punya karya sebagus andrea hirata tapi mau menulis saja seakan terhalang
tembok,udah gitu temboknya tinggi lagi,bagaimana mau manjat kalau tangganya
dipinjem tetangga buat ngambil mangga,mudah mudahan aku dibagi agar dia tidak aku
katakan pelit,eh lupa menolong harus ikhlas tidak boleh mengharapkan
pamrih,bener ga?tapi kalau dikasih ya apa boleh buat.
Udahlah hari ini aku tak
mau menulis panjang panjang,daripada kalian sakit perut membacanya,dan akan
menuntutku secara hukum,seperti orang orang kaya itu yang sedikit sedikit
dilaporkan pak polisi,ku tidak mau bernasib sama jadi,sampai ketemu ditulisan
selanjutnya