Kamis, 05 Juni 2014

Cerpen,Perjalanan ke Wonogiri episode 3

Selepas Desa slogoretno perjalanan tak mengalami hambatan apapun apalagi hujan sudah benar benar reda sekarang,anak muda itu berhenti sebentar melepaskan jas hujan,melipatnya,kemudian dijepitkan pada tempat didekat kemudi,setelah selesai dijalankan motornya dengan kecepatan sedang,jalanan agak sepi mungkin orang malas keluar sesudah hujan.

Tak lama motor itu sudah hampir sampai di Jatipurno,anak muda ini sejenak berpikir akan mengambil jalur alternatif atau jalur utama,kalau yang pertama ia tinggal lurus saja sampai jatipuro kemudian belok kiri,sementara yang kedua ia harus belok kiri,setelah sampai Jatisrono tinggal lurus saja mengikuti jalan raya.setelah memikirkan untung ruginya ia memutuskan mengambil arah kiri soalnya kata temannya yang dari Wonogiri lewat jalur alternatif selain banyak tanjakan tinggi juga kondisi jalanan yang berlubang.

Jalanan kali ini lumayan bagus hingga ia berani menambah kecepatan motornya,empat puluh,limapuluh,enampuluh kilometer perjam kecepatan favoritnya tidak terlalu cepat dan tidak terlalu lambat.memasuki Jatisrono jalanan sudah bertambah ramai,ia harus lebih berkonsentrasi lagi dengan jalanan didepannya,memasuki pertigaan disebelah selatan masjid ia berhenti sebentar,tengok kiri kanan,setelah aman mengambil arah kekiri kemudian lurus dan menambah kecepatan,ia ingin segera sampai lagipula keadaan aspal sudah agak kering.

Dari jatisrono sampai Sidoharjo banyak sekali tikungan tajam,jalanan juga lumayan ramai hingga ia tak berani mendahului kalau tidak yakin jalanan didepannya kosong,soalnya astrea grand bukan jenis kendaraan yang bisa melaju kencang.

Memasuki wilayah Sidoharjo ia bisa menarik nafas lega,jalanan sudah tak begitu banyak tikungan dan lebih lebar,ia bisa agak rilek dan menikmati perjalanannya dengan tenang,dari sini tak ada yang menarik diceritakan,dikiri kana jalan hanyalah perumahan warga dan deretan kios saja,sesekali melintas di dekat persawahan,tapi tak seindah sawah didesanya.

Memasuki Ngadirojo jalanan didominasi dengan trek lurus,hanya saja kendaraan sangat ramai,tapi tak masalah,anak muda ini tak berminat untuk balapan atau mengail top speed karena ia sudah tahu paling batas maksimal kecepatan motornya seretus kilometer perjam,itupun bunyi mesin sudah kepayahan.lewat sedikit dari pasar ngadirojo terdapat balai latihan kerja,ia ingat dulu ia pernah kursus disana selama beberapa bulan mengambil jenis ketrampilan servis handphone,dari sini sampai wonogiri tak ada yang menarik diceritakan.


Akhirnya sampailah ia diwonogiri,tempat dahulu tiga tahun belajar di SMK MUHAMMADIYAH 4 WONOGIRI,dulu ia mengambil jurusan elektronika komunikasi,tak berapa lama sampailah ia di dekat jembatan pokoh,tinggal lurus melewati SMA NEGERI 1 WONOGIRI,lurus sebentar belok kanan melewati kantor agraria dan sampailah ia dirumah sahabatnya,hasim.selesai.