Hari ini tak banyak yang bisa aku
ceritakan pada kalian,ini hanyalah cerita yang diceritakan seseorang padaku dan
kau tuliskan di blog ini,mudah mudahan menjadi pelajaran bagi kalian dalam
mencintai seseorang.
Namanya Kasmin,sengaja aku samarkan
karena ia berpesan untuk tidak menyebutkan namanya,tapi ia sudah memberikan
ijin padaku untuk menuliskan kisahnya,Tiga belas tahun mencintai orang yang tak
pernah mencintainya,bukankah ini kelihatan konyol?
Kenapa Kasmin tidak melupakan saja
Intan dan mencari wanita lain yang bisa mencintainya?
Kenapa kasmin tetap setia dengan
cintanya padahal ia tahu intan tak pernah menyukainya?
Tidak sobat,bagi orang yang tak
pernah merasakan jatuh cinta secara mendalam mungkin akan menganggap kasmin ini
(maaf)bodoh,kenapa ia membuang waktunya untuk mencintai orang yang tak pernah
mencintainya,tapi begitulah kenyataannya.
Sejak pertemuannya yang pertama
dengan Intan,Kasmin sudah jatuh hati.Ia mengagumi kelembutan dan tutur katanya
yang teratur dan sopan,juga kecantikan dan senyuman yang manis,ya...Intan
memang cantik,semua teman-teman Kasmin pun mengakuinya.Kalau biasanya seorang
gadis hanya meiliki salah satu saja,cantik saja atau manis saja maka Intan
adalah gadis yang beruntung memiliki keduanya.
Dimata Kasmin,Intan adalah wanita
idaman yang dicarinya,kalau saja tidak berlebihan untuk dikatakan Kasmin rela
mengorbankan apa saja untuk orang yang dicintainya,kecuali agamanya.Seumpama
ada kejadian gadis itu diserang seekor singa yang kelaparan tanpa pikir panjang
Kasmin pasti akan menolongnya,meski untuk itu ia akan terluka parah atau lebih
dari itu Kasmin tak peduli,baginya lebih baik ia yang terluka daripada
membiarkan orang yang dicintainya terancam bahaya.
Ia tidak tahu bagaimana begitu
mudahnya jatuh cinta padahal sebelumnya kasmin adalah orang yang tak peduli
dengan cinta dan selalu cuek terhadap wanita yang mencoba untuk dekat
dengannya,yang ia tahu ia hanya bahwa ia mencintai gadis itu.
Kasmin selalu mencari kesempatan
untuk bertemu dengannya,entah di acara karang taruna,lomba tujuh belas
agustus,acara nyinom atau yang lainnya,bahkan ia sering duduk dipinggir jalan yang
biasa dilalui gadis itu saat dijemput ayahnya sekedar untuk bisa
melihatnya,sekilaspun tak mengapa yang penting rasa rindunya terobati.
Semua perasaan cinta yang dirasakan Kasmin
perlahan menyesakkan dadanya,dan ketika ia tak kuasa memendam rasa yang begitu
mendalam ia memutuskan untuk mengutarakan isi hatinya,ia ingin pacaran dengan Intan
meski ia tak tahu pacaran itu apa,yang ia tahu pacaran adalah ia bisa dekat
dengan Intan,melindunginya dan menghiburnnya ketika sedih dan terluka,hanya itu
yang ia tahu.
Ia mengumpulkan
keberaniannya,dibelinya selembar surat.
Dengan hati-hati dituliskanlah
segenap perasaannya,betapa ia mencintai intan dan segenap kerinduannya,ia
berharap Intan memiliki perasaan yang sama dengannya,diakhir surat ia
mengatakan pada Intan”maukah engkau
menjadi pacarku”dengan tangan yang gemetaran.
Saat surat itu telah selesai ia
menitipkan pada salah seorang sahabat Intan disertai setangkai bunga berwarna
ungu.
Menunggu memang pekerjaan yang sangat
membosankan,apalagi menunggu balasan surat cinta,rasanya seperti dihimpit
seribu kegelisahan,semua menajdi tidak nyaman namun ia harus bersabar menunggu
suratnya mendapat balasan.Satu minggu berlalu,demikian juga dengan minggu kedua
dan seterusnya suratnya tak pernah terbalas,ia mencoba menanyakan pada sahabat
Intan yang ia titipi surat itu,namun jawabannya sama seperti mingu lalu,belum
ada balasan.
Kenapa begitu lama,tak sukakah intan
padaku?semikian ia bertanya dalam hatinya.
Karena surat yang pertama tidak
dibalas ia memutuskan untuk mengirimkan surat yang kedua sekaligus mengucapkan
ulang tahun karena hari ini hari ulang tahunnya,ia berharap dengan mengirimkan
surat dihari ini akan membuat intan tahu kalau ada orang yang benar benar
perhatian dengannya.Seikat bunga kembali ia sertakan,ia berharap kali ini
perasaan Intan akan terketuk untuk memabalas surat cintanya,ditolakpun tak mengapa
yang penting ia sudah mendapat kepastian.
Dan surat yang kedua ini pun sama
saja,ia tak mendapat balasan apa –apa,hadiah buku yang ia sertakan justru
dikembalikan,Kasmin kecewa ia menganggap
buku itu dikembalikan adalah tanda kalau intan menolaknya secara halus,tapi Kasmin
tak terlalu lama larut dalam kekecewaannya karena baginya mencintai itu adalah bagaimana
cara membuat orang yang dicintai bahagia.