Senin, 06 Oktober 2014

Kisah Kasih Tak Sampai,Kasmin dan Intan Episode 1

Hari ini tak banyak yang bisa aku ceritakan pada kalian,ini hanyalah cerita yang diceritakan seseorang padaku dan kau tuliskan di blog ini,mudah mudahan menjadi pelajaran bagi kalian dalam mencintai seseorang.

Namanya Kasmin,sengaja aku samarkan karena ia berpesan untuk tidak menyebutkan namanya,tapi ia sudah memberikan ijin padaku untuk menuliskan kisahnya,Tiga belas tahun mencintai orang yang tak pernah mencintainya,bukankah ini kelihatan konyol?

Kenapa Kasmin tidak melupakan saja Intan dan mencari wanita lain yang bisa mencintainya?

Kenapa kasmin tetap setia dengan cintanya padahal ia tahu intan tak pernah menyukainya?

Tidak sobat,bagi orang yang tak pernah merasakan jatuh cinta secara mendalam mungkin akan menganggap kasmin ini (maaf)bodoh,kenapa ia membuang waktunya untuk mencintai orang yang tak pernah mencintainya,tapi begitulah kenyataannya.

Sejak pertemuannya yang pertama dengan Intan,Kasmin sudah jatuh hati.Ia mengagumi kelembutan dan tutur katanya yang teratur dan sopan,juga kecantikan dan senyuman yang manis,ya...Intan memang cantik,semua teman-teman Kasmin pun mengakuinya.Kalau biasanya seorang gadis hanya meiliki salah satu saja,cantik saja atau manis saja maka Intan adalah gadis yang beruntung memiliki keduanya.

Dimata Kasmin,Intan adalah wanita idaman yang dicarinya,kalau saja tidak berlebihan untuk dikatakan Kasmin rela mengorbankan apa saja untuk orang yang dicintainya,kecuali agamanya.Seumpama ada kejadian gadis itu diserang seekor singa yang kelaparan tanpa pikir panjang Kasmin pasti akan menolongnya,meski untuk itu ia akan terluka parah atau lebih dari itu Kasmin tak peduli,baginya lebih baik ia yang terluka daripada membiarkan orang yang dicintainya terancam bahaya.

Ia tidak tahu bagaimana begitu mudahnya jatuh cinta padahal sebelumnya kasmin adalah orang yang tak peduli dengan cinta dan selalu cuek terhadap wanita yang mencoba untuk dekat dengannya,yang ia tahu ia hanya bahwa ia mencintai gadis itu.

Kasmin selalu mencari kesempatan untuk bertemu dengannya,entah di acara karang taruna,lomba tujuh belas agustus,acara nyinom atau yang lainnya,bahkan ia sering duduk dipinggir jalan yang biasa dilalui gadis itu saat dijemput ayahnya sekedar untuk bisa melihatnya,sekilaspun tak mengapa yang penting rasa rindunya terobati.

Semua perasaan cinta yang dirasakan Kasmin perlahan menyesakkan dadanya,dan ketika ia tak kuasa memendam rasa yang begitu mendalam ia memutuskan untuk mengutarakan isi hatinya,ia ingin pacaran dengan Intan meski ia tak tahu pacaran itu apa,yang ia tahu pacaran adalah ia bisa dekat dengan Intan,melindunginya dan menghiburnnya ketika sedih dan terluka,hanya itu yang ia tahu.
Ia mengumpulkan keberaniannya,dibelinya selembar surat.

Dengan hati-hati dituliskanlah segenap perasaannya,betapa ia mencintai intan dan segenap kerinduannya,ia berharap Intan memiliki perasaan yang sama dengannya,diakhir surat ia mengatakan pada Intan”maukah engkau menjadi pacarku”dengan tangan yang gemetaran.
Saat surat itu telah selesai ia menitipkan pada salah seorang sahabat Intan disertai setangkai bunga berwarna ungu.

Menunggu memang pekerjaan yang sangat membosankan,apalagi menunggu balasan surat cinta,rasanya seperti dihimpit seribu kegelisahan,semua menajdi tidak nyaman namun ia harus bersabar menunggu suratnya mendapat balasan.Satu minggu berlalu,demikian juga dengan minggu kedua dan seterusnya suratnya tak pernah terbalas,ia mencoba menanyakan pada sahabat Intan yang ia titipi surat itu,namun jawabannya sama seperti mingu lalu,belum ada balasan.

Kenapa begitu lama,tak sukakah intan padaku?semikian ia bertanya dalam hatinya.

Karena surat yang pertama tidak dibalas ia memutuskan untuk mengirimkan surat yang kedua sekaligus mengucapkan ulang tahun karena hari ini hari ulang tahunnya,ia berharap dengan mengirimkan surat dihari ini akan membuat intan tahu kalau ada orang yang benar benar perhatian dengannya.Seikat bunga kembali ia sertakan,ia berharap kali ini perasaan Intan akan terketuk untuk memabalas surat cintanya,ditolakpun tak mengapa yang penting ia sudah mendapat kepastian.

Dan surat yang kedua ini pun sama saja,ia tak mendapat balasan apa –apa,hadiah buku yang ia sertakan justru dikembalikan,Kasmin  kecewa ia menganggap buku itu dikembalikan adalah tanda kalau intan menolaknya secara halus,tapi Kasmin tak terlalu lama larut dalam kekecewaannya  karena baginya mencintai itu adalah bagaimana cara membuat orang yang dicintai bahagia.




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Berkomentar