Minggu, 26 Mei 2013

Saat Waktu Terlalu Cepat

Malam ini kau menanyakan padaku tentang waktu,kawan..mengapa menurutmu ia berjalan terlalu cepat,kamu merasa bahwa belum lama menamatkan belajar di sebuah Sekolah Kejuruan di Kota Wonogiri tapi ternyata sudah hampir sembilan tahun,seakan baru kemarin mengenakan seragam abu abu putih,menjalani kegembiraan masa sekolah tiba tiba kamu sudah berada dilingungan kerja.

 Kamu juga cerita padaku kalau teman temanmu sudah banyak yang menikah dan mempunyai anak,ada yang anak nya dua tahun,tiga tahun,sambil tersenyum kamu juga bilang kalau pernah melihat salah seorang kawanmu mengantarkan anaknya bersekolah di sebuah SD,alangkah cepatnya,seakan belum lama kamu bermain bersama,bertengkar saat ada kawanmu yang curang dalam bermain kelereng,atau bahkan waktu SD,saat salah seorang kawan mu mengejek potongan rambutmu,kamu  berkelahi dengannya,akhirnya sampai dirumah kamu dimarahi ibumu hehe..

Aku juga kadang sama sepertimu,kawan saat malam merenungkan masa lalu yang telah lewat,masa masa kecil yang aku jalani didesa,kami biasa mencari ikan disungai entah dengan memancing atau dengan perangkap ikan yang disebut "bengkeng" alat itu kami pasang di tengah sungai disekitarnya ditimbuni batu dan tanah hingga hanya menyisakan lubang di "bengkeng"itu,yah mirip dengan membuat bendungan.Kemudian mulailah kami mandi dibendungan kecil yang kami buat tadi sambil menghalau ikan agar masuk kedalam alat tersebut,yah sungai didesa kami tak seberapa besar,makanya dengan mudah bisa dibendung.
         
Setelah puas berenang kami akan berebutan membuka "bengkeng" tersebut biasanya kami mendapatkan ikan tak lebih dari duapuluh ekor dengan ukuran paling besar dua jari saja,tapi kami begitu gembira,kami akan membuat perapian dan membakar ikan kecil itu,tak ada garam kawan,tapi rasanya enak sekali,mungkin kebersamaannya yang membuat rasanya istimewa.
        
Masa kecil kami sangat indah kawan,meski tak ada Playstasion,ataupun Warnet tapi kami menjalaninya dengan sangat gembira.Permainan tradisional memang lebih mendidik dibandingkan permainan saat ini yang hanya diisi dengan PS.ataupun Game online.Kami juga sering bermain Gobak Sodor,egrang,dan perang perangan yang senapannya dibikin dengan pelepah pisang,hal itu karena keseringan nonton film Combat wakt itu tvnya masih hitam putih,paling berkesan adalah saat tokoh yang bernama Kirby yang menembaki musuhnya dengan senapan otomatis sejenis AK 47.

Atau saat ada film tentang jagoan yang naik motor dan bisa berubah wujud,Ksatria Baja Hitam,tokoh utamanya Kotaro Minami,dengan motornya yang diberi nama Belalang Tempur,yang berkesan adalah kesediaan kotaro membela kebenaran tanpa ada imbalan,karena ia merasa sudah kewajibannya.Masih ingatkah dengan film Mahabarata?film yang membuat kamu sampai harus bolos sekolah hanya karena tak ingin ketinggalan menyaksikannya.

Kini kawan kita sudah dewasa tanpa kuasa menolaknya,kalau boleh memilih tentu ingin sang waktu berjalan sangat lambat hingga bisa puas menikmati masa kecil yang sangat berkesan itu.

Umur kita sudah Duapuluh Tujuh,sudah sangat sering kita mendengar pertanyaan,kapan menikah?sekali dua kali kamu anggap biasa tapi aku ingat,kamu pernah marah saat terlalu sering orang menanyakan itu,tak perlu marah,memang kamu sudah waktunya untuk menikah,cuma mungkin kamu belum menemukan jodohmu meski kamu tak pernah lelah mencarinya,jodoh itu adalah sebuah misteri,kita diperkenankan mncarinya,tapi Allah jualah yang menentukan apakah si dia  yang akan menjadi jodoh kita.

Kenapa kamu bersedih kawan?kamu seakan tidak menerima berjalannya waktu yang terlalu cepat ini?sadarlah kawan,kamu tak akan kuasa menghentikannya ataupun memperlambat putarannya karena Allah sudah menjadikannya begitu agar kita tahu betapa berharganya waktu,hingga kita bisa memanfaatnya dengan sebaik mungkin.Jangan menyesali masa yang sudah lewat kawan,biarkan ia berlalu semanis ataupun seburuk apapun itu yang penting tanamkan dalam sanubarimu bahwa kamu akan memanfaatkan waktumu dengan hal yang bermanfaat mulai detik ini,agar kita tak termasuk orang yang merugi.