Minggu, 05 Oktober 2014

Cerita Patah Hati,Episode "Maya"

Setelah berhasil mengobati hatinya yang terluka karena pernikahan Nining tempo hari,Kasmin tak menyerah untuk menemukan kembali cintanya dan akhirnya ia mendapatkan kenalan baru,namanya Maya Nurhayati.

Kasmin mengenal Maya lewat sms,nomor Maya inilah yang digunakan Nining untuk minta maaf karena tidak memberitahu Kasmin kalau ia akan menikah,dengan jiwa yang tabah Kasmin memaafkan Nining namun ia mengatakan kalau tak akan datang di pesta pernikahannya.Nomor yang digunakan Nining ini rupanya adalah nomor keponakannya.Nining sendiri yang mengatakannya dan berpesan kalau Maya ini masih single dan sedang mencari pacar,mungkin dia bermaksud untuk mengenalkan Kasmin dengan Maya.

Kasmin bukanlah seorang pendendam,ia akan memaafkan orang yang tulus meminta maaf,demikian juga dengan Nining,orang yang sudah menipunya dan mempermainkan perasaannya.

Kasmin menjalani hari seperti biasanya sampai sms dari Maya datang

“Pagi,mf ggu ea maz”Kasmin mengeluarkan hp nya disela sela kesibukannya menambal ban.

“Pagi,juga.Gpp kok,ini siapa ya?”

“Ini Maya,Mz...”

“Maya mana ya?”kasmin merasa tidak punya teman yang bernama Maya.

“Maya,anak Girimarto,Mz,ponakan Mbk,Nining.Mf’in Mbk ea Mz..”

“Iya,gpp.Sudah aku maafin kok,tempo hari dia juga sudah minta maaf pakai nomor kamu”

“Ea Maz.Mba merasa bersalah sekali sama Maz”

“Sudahlah,gpp.Udah dulu ya,aku masih ada kerjaan ni”Kasmin menyudahi pembicaraan lewat sms karena orang yang motornya ditambal sudah berulangkali melirik jam tangannya.

“owh,ea mz.Mf sudah ggu,met beraktfitas sajaJ

Kasmin memasukkan hp nya kedalam kantong celana kemudian meneruskan menambal ban kembali,siangnya ada lagi sms yang masuk,dari Maya

“Met ciang Maz,jangan lupa makan ea”

“Iya,terimakasih”kasmin menjawab singkat.

Setelah itu mereka perlahan lahan menjadi akrab,ada saja hal menarik yang mereka bicarakan lewat sms,Maya sangat perhatian,tak pernah lupa mengingatkan Kasmin untuk makan pagi,siang dan malam,Maya juga mengingatkan Kasmin untuk tak pernah lupa shalat.Kalau pas sudah gajian Kasmin menyisihkan uangnya untuk telefon Maya,ia menceritakan banyak kejadian lucu yang membuat maya tertawa.Kasmin merasa bahagia karena sejauh ini sikap maya baik dan menyenangkan,ia selalu membalas sms Kasmin meski sedang jam pelajaran,kasmin sepertinya sudah jatuh cinta dengan Maya.

Maya sekolah di salah satu sma di Wonogiri,Kelas tiga,dia sering bercerita kalau ingin melanjutkan sekolah dijakarta,ingin hidup dijakarta,pernak Kasmin bertanya kenapa jakata,bukankah kotanya macet dan orang-orangnya selalu sibuk dengan dirinya,Maya menjawab kalau ia ingin saja hidup di jakarta.Sudah lama mereka berkenalan,dan tak ada alasan lagi untuk melakukan peremuan,kenalan  langsung  tak hanya beramah tamah lewat telefon.

Saat Kasmin mengutarakan maksudnya Maya menyetujui,dan meminta lokasi pertemuan di warung didekat rumahnya.Kasmin menyanggupinya dan pada hari yang telah disepakati ia meluncur dengan Astrea Grand lansiran 92 miliknya,ia mengenakan pakaian yang terbaik yang ia punya,ia tak mau mengecewakan Maya.

Kali ini Kasmin tidak mampir kerumah Didik,ia ingin segera menemui Maya,selain itu juga masih agak jengkel dengan Didik yang dianggapnya bersekongkol menipunya,kalau saja waktu itu Didik mengatakannya ia tak akan merasa sakit hati karena mencintai  orang yang akan menikah.

Sampai di warung itu Kasmin menunggu dengan harap-harap cemas,ia penasaran seperti apa Maya,cantikkah ia atau sebaliknya.Saat ia masih sibuk menebak nebak,datanglah cewek menghampiri Kasmin

“Mas Kasmin,ya”?tanya Maya

“Iya,ini Maya ya?”

“Iya.Mas,sudah lama?maaf tadi Maya masih bantuin ibu memasak”

“Gak pa pa kok,lagian aku juga baru lima menit disini”

Merekapun kemudian ngobrol dengan asiknya,Maya rupanya sangat cantik,anaknya agak tinggi dengan tubuh yang proporsional,pakaiannya modis yang membuat Kasmin malu saat ingat penampilannya,jaket army hijau,kaos putih dan celana jeans.Rambut Maya,lurus sebahu dengan bagian atas sedikit diwarnai ungu.Kasmin  agak minder melihat kecantikan Maya,namun ia berusaha bersikap wajar melihat  sikap Maya masih sama seperti saat berbicara lewat telefon.

Dari rumah didekat warung sayup –sayup Kasmin mendengarkan lagu T2(Tika Tiwi)mengalun dengan manjanya ,membawakan laku andalan mereka ‘OK’.Menurut Kasmin,Maya sangat mirip dengan Tiwi hanya saja sedikit lebih gemuk dan tanpa tahi lalat.

Entah kenapa waktu terasa sangat cepat kalau dekat dengan orang yang disukai,kasmin agak menyesal ketika harus pamitan pulan karena sudah menjelang maghrib,kalau saja bisa ia ingin lebih lama ngobrol dengan Maya.Mungkin lain kali bisa lebih lama.

Setelah pertemuan itu hubungan mereka masih baik –baik saja,Maya masih perhatian,dan tak lupa mengingatkan Kasmin untuk sholat,Kasmin menganggap kalau Maya inilah gadis yang selama ini dia cari,ia berencana untuk mangungkapkan perasaannya pada Maya bulan depan,kalau terlalu lama bisa saja Maya keburu diambil orang,dan Kamin tidak siap kalau harus patah hati kembali.

Hari itu Kasmin memberitahukan Maya kalau ia akan datang kesana,sekaligur mengantarkan komik Slam dunk yang membuat maya penasaran setelah Kasmin menceritakan jalan ceritanya,ia berhasil menceritakan hal lucu yaitu ketika si Hanamichi sakuragi dalam duel satu lawan satu dalam pertandingan basket secara tidak sengaja terjatuh,dan berpegangan pada celana Akagi,akibatnya celana Akagi melorot,kalau kalian penasaran baca saja komiknya ya,dijamin kalian akan tertawa juga seperti Maya.

Kali ini ternyata maya tidak bisa menemui Kasmin karena sesuatu hal yang penting,katanya Maya disuruh mengantarkan ibunya kerumah orang pesta padahal kasmin sudah terlanjur datang.Kasmin kemudian menitipkan komik itu pada Didik untuk diberikan pada Maya,kemudian pamitan pulang.

Entah mengapa setelah itu hubungan Kasmin dengan Maya agak berbeda,Maya tidak lagi seramah dan seperhatian kayak biasanya,Kasmin merasakan itu n namun ia tidak tahu kenapa bisa seperti itu padahal ia masih sama sepert biasanya,tak membicarakan apapun yang mungkin menyinggung Maya,entah apa yang membuatnya berubah.

Kasmin bermaksud menemuinya  untuk menanyakan hal itu karena ia menganggap kalau dibicarakan lewat telefon akan membuat salah paham,selain itu ia bermaksud untuk mengungkapkan perasaannya pada maya,kalau ditolak tak apa apa yang penting dia sudah tahu kalau Kasmin menyukainya.

Pada hari yang disepakati Kasmin menemui Maya namun anehnya Maya menyuruhnya datang kerumah Didik,ia pun datang kesana.Ia disambut dididik dengan sorot mata yang agak aneh,sepertinya ada yang ingin dikatakannya namun tidak jadi.

Tak lama Maya datang dan menyerahkan komik itu,Kasmin yang hendak mengatakan perasaannya tidak jadi melihat Sikap maya yang terkesan cuek dan dingin,ia bingung dan hendak bertanya,namun Maya berpamitan pulang.

Kasmin bengong,tk tahu harus bagaimana dan bertanya pada siapa.Akhirnya ia menoleh pada Didik meminta jawaban

“Dik,kali ini kamu harus berkata jujur,jangan seperti dulu.Jelaskan kenapa sikap Maya akhir-akhir ini berubah sekali”

“Maaf Min,dulu itu aku diminta Nining untuk tidak mengatakan kalau ia sudah akan menikah,aku jadi bingung,jadinya aku diam saja”

“Terus,apa kali ini kamu juga akan diam saja Dik.Kalau kamu temanku tolonglah jelaskan kenapa Maya bergitu”

“Baikah,Min.Sebenarnya minggu lalu aku melihat maya di Plasa sama seorang cowok,tapi aku tak tega mengatakannya karena aku tahu kamu cinta banget sama Maya,terus aku tanyakan pada Maya siapa Cowok itu,dan maya mengatakan kalau laki laki itu orang yang dijodohkan dengan Maya”
Kasmin terdiam apa yang dikatakan Didik tadi seperti ribuan jarum yang ditusukkan kehatinya,sakit.

“Dan,mobil Avanza yang ada didepan rumah Maya itu adalah mobil cowoknya dan keluarganya dari Jakarta.Maafkan aku Min”

Kasmin mengangguk,hatinya hancur,belum juga ia sempat menungkapkan perasaannya sudah sperti ini.Kasmin menunduk,masih mencoba mencerna apa yang dikatakan Didik,ia berharap ini hanya mimpi dan saat ia terbangun Maya akan menyapa dengan ramah lewat sms sperti biasanya.

Namun ini bukan mimpi,ini kenyataan.Maya akan menikah dengan orang lain.


Didik menatap Kasmin dengan iba,ia berusaha menghibur namun ia seakan tidak mendengarkan,ia hanya bisa mengangguk saat sahabatnya berpamitan pulang.