Aku merindukanmu..
Tiap detik seiring berdetaknya waktu
Dapatkah kau merasakannya?
Tapi kau tak pernah merindukanku
Aku tahu itu
Aku merindukanmu
Meski kita terpisah terlalu jauh
Jauh menurutmu
Tapi tidak bagiku
Karena kau selalu disini,dihatiku..
Tapi kau tak pernah merindukanku
Aku tahu itu
Aku merindukanmu..
Meski kau tak menyisakan rasa itu
Untukku
Entah kenapa
Tapi kau tak pernah merindukanku
Aku tahu itu
Aku merindukanmu..
Senyummu pelita hidupku
Andai kau tahu
Betapa berartinya bagiku
Tapi kau tak pernah merindukanku
Aku tahu itu
Minggu, 22 September 2013
Selasa, 10 September 2013
Cerpen:Setory Of Maman
“Bangun Man,lihat ini sudah jam berapa,tuh matahari sudah tinggi kamu masih molor saja,mau jadi apa kamu!”teriak Mpok Mihun sambil menarik selimut si Maman sambil mengomel karena sudah jam sembilan lebih si Maman belum bangun juga.
“Apa sih Mak,baru tidur enak enak malah dibangunin,lagi mimpi jadi orang kaya,gara gara emak ga jadi orang kaya nih”sungut Maman sambil mengucek matanya.
“Kalau mau jadi orang kaya harus kerja Man,bangun pagi.Bukannya bangun siang tiap hari”
“Iya Mak Maman akan bangun pagi deh mulai besok,suer Mak”
“Sudah Mak nggak mau denger janji kamu,yang penting mulai besu harus bangun pagi,Mak nggak mau tahu”setelah memastikan si Maman tidak tidur lagi emak kemudian melangkah keluar sambil membawa selimutnya,kalau selimutnya tidak dibawa biasanya si Maman akan melanjutkan tidur lagi kalau tahu maknya sudah pergi,seperti dua hari yang lalu.
Begitulah kebiasaan si Maman semenjak lulus dari sebuah STM di kota Wonogiri,padahal sewaktu masih sekolah Maman adalah anak yang rajin bangun pagi,bahkan sholat subuh saja selalu tepat waktu,tapi semenjak lulus itulah ia tiba tiba berubah.selalu bangun siang.
Perlahan Maman bangkit sambil sambil menguap dibukanya jendela,dilihatnya ayam ayamnya sedang sibuk mematuki padi yang dijemur dihalaman.Ia kemudian keluar,diusirnya ayam yang sedang asik mematuki butiran butiran gabah itu yang segera kalang kabut berlarian.Maman duduk dikursi beranda rumahnya sambil mengawasi kalau kalau ayam itu balik kembali.
“Kalau saja jadi orang kaya pasti enak mau apa aja kebeli tuh,rumah mewah,baju bagus,istri cantik pasti dapet semua,sayang nomor togel tempo hari meleset satu angka,coba kalau kena beuh bakalan jadi orang kaya beneran”
Maman komat kamit sendiri,kalau saja ada orang yang memperhatikan mungkin dikira si Maman ini agak gila,masa nungguin padi dijemur komat kamit,atau mungkin ada yang berfikir Maman sedang membaca mantera pengusir ayam,kalau beneran bisa mungkin bisa kaya beneran si Maman,bayangin aja di kampung Maman ada berapa kepala keluarga kalau semua pada datang,dan Maman mematok tarif sepuluh ribu saja di kali duaratus sama dengan berapa,belum lagi dari desa tetangga,terus kalau dipatenkan bisa jadi orang kaya beneran ia.
“Maaaan,jangan bengong aja lu,liat tuh padi dimakan ayam,bisa habis nanti”omel emaknya yang melihat maman melamun”
“Ah,emak sodakoh dikit napa buat ayam,dalam hidup kita harus berbagi mak,nanti kan kalau ayamnya gemuk kita juga yang makan”
“Eh elu dibilangin,nih beras harganya naik man,kagak pernah liat tipi sih lu,makanya jangan molor mulu,kalau berasnya dikasih ayam lu mau makan apa man,mau lu makan bulu ayam”maknya ngomel sambil menjewer telinga anak semata wayangnya.
“Iya iya,mak udah dong jewernya sakit nih”
“Udah sana makan dulu nasinya sudah mak siapin,habis itu mandi ya.mak liat akhir akhir ini lu jarang mandi man,semangat dikit napa man.Mak nggak minta apa apa man mak Cuma minta lu bangun pagi aja”kata Mak dengan muka dibikin seiba mungkin agar anaknya tersentuh,tapi bukannya tersentuh maman justru tertawa melihat maknya yang mewek hingga susurnya meloncat keluar.
“Iya mak maman kan udah janji tadi kalau besuk akan bangun pagi”
“Beneran ya,jangan kayak kemarin lu janji janji saja akhirnya bangun siang juga”
“Iya mak ku yang cantik,maman janji,suer.”
“Ah suer apa tuh emak kagak ngerti,yang penting jangan lupa bangun pagi besuk.”
Sebenarnya maman ingin bangun pagi,kataya orang yang bangun pagi rejekinya banyak tapi ini kerja aja kagak ada darimana datangnya rejeki,apa iya kalau aku bangun pagi terus ketiban duit?ah sudahlah besuk bangun pagi saja daripada di omelin Emak.
Selepas mandi maman kemudian mengambil pancing dan berangkat kesungai,maman memang hobi memancing kata kawan kawannya maman dewa ikan beuh ada ada saja dewa ikan,memang muka gue kayak kecebong anyut apa.Tiap kali memancing maman pasti mendapat ikan,entah ikan cethul,jambal,nila atau apalah seakan bertekuk lutut dibawah ujung joran si Maman,kalau istilah sekarang Maman adalah pujangga ikan,yang merayu dengan bait bait puisi umpannya yang membuat si ikan terkeok keok dan menyerahkan diri ketangan si maman.tapi kali ini dia lagi apes mungikin ikannya sedang jual mahal hingga tak mempan dengan jurus maut simaman hampir dua jam tak satupun ikan didapat.akhirnya karena jengkel maman tiduran dibawah pohon jengkol sambil melamun.
“Man,jangan melamun.Cemungut ea”
Sedang asik asiknya melamunkan dinda anak gadis kampung sebelah tiba tiba ia mendengar kalimat alay bin lebay yang membuat ia ingin melempar sandal buntutnya.
“Eh lo ngapain bilang cemungut ndi?udah kayak anak kurang kerjaan aja”
“Hehe itu kata kata gaul yang banyak di fb man,ga gaul sih lu”
“Kata kata tak beradab gitu kok dibilang gaul,mules gue dengernya”
“Becanda man,ga usah marah gitu,pake muka dijelek jelekin lagi”
“Ni muke asli gue Ndi,lama lama gue ceburin ke empang juga lu”
“Udah ah man,gue kesini karena ada kabar baik nih,gue tahu lu kan suka ngarang,nah.Tadi di koran gue baca ada lomba ngarang Man hadiahnya lima juta bagi yang menang yang menyelenggarakan Pak Camat Man bekerja sama dengan Joran Pos,katanya mencari pengarang muda yang karyanya cetar membahana man,gimana Man?tapi batas waktunya tinggal tiga hari lagi .
“Yang bener ndi,ga jadi gue ceburin deh ndi.sini gue peluk,sudah lama gue menantikan kesempatan seperti ini”
Andi menolak pelukan Maman,bukan apa apa nanti kalau ada yang melihat dikiranya sepasang banci kaleng yang berbuat mesum dipinggir kali kan berabe.
“Udah lah man,lupain aja.Gue tahu lu pengen banget komputer buat nulis,selama ini gue perhatikan lu jago banget ngarang,ingat ga waktu sekolah dulu karya lo jadi juara tingkat STM,tulisan lo menyentuh Man,lo bisa pake laptop gue,ntar sore tak boyong kerumah lo”
“Thanks Ndi lo memang sohib gue yang paling baik”kata Maman dengan mata berkaca kaca.
Sorenya adi menepati janjinya ia mengantarkan laptopnya kerumah Maman,sambil mengucapkan kata kata terakhir,eh ucapan penyemangat buat Maman.
“Good luck Man,gue yakin lo bakalan menang,semangat ya”
“Thanks ndi gue akan berusaha”
Pagi itu sebelum shubuh Maman sudah bangun,Emaknya sampai heran namun setelah tahu duduk permasalahan yang sebenarnya dan dalam tempo yang sesingkat singkatnya,akhirnya tersenyum meski bagi Maman kelihatan menyeringai,Maknya kemudian membuatkan teh hangat dan pisang goreng untuk menemani aktivitas pagi itu,ia senang karena akhirnya si Maman bisa bangun pagi juga.
Singkat cerita dua hari kemudian Maman ditemani Andi memakai kendaraan paling mutakhir dijaman ini,vespa mengantarkan naskah itu ke panitia penyelenggara yang menerima naskah Maman seperti seorang gadis cantik bersalaman dengan pemulung,namun Maman cuek saja karena sudah sangat biasa menerima perlakuan tidak manusiawi seperti itu dari cewek cewek yang menolaknya.
Perjalanan pulang ternyata harus diwarnai dengan insiden kehabisan bensin dikarenakan kelalaian Andi dalam mengurusi masalah bahan bakar kendaraannya,akhirnya mereka harus mendorong sejauh satu setengah kilo meter sebelum mereka berbafas lega karena mendapatkan bensin,keuangan seperti biasa di handle oleh Andi karena saat ditatap Maman memamerkan giginya sebagai tanda kalau tidak mempunyai uang.
Dua hari kemudian Maman dengan sohibnya yang baik hati dan tidak sombong siapa lagi kalau bukan Andi,berangkat ke kantor kecamatan untuk melihat hasil pengumuman apakah harapannya akan tercapai ataukah tercampakkan dan tertiup angin ke kutub utara hingga akan menjadi rebutan pinguin disana.Ternyata hari itu sangat ramai jauh dari perkiraan jumlah orang yang pengen tahu siapakah pemenangnya membludak,dan nun di sepan sana ada Emak si maman yang duduk di bangku terdepan sekaligus menjawab pertanyaan maman tadi kemana gerangan Emak pag pagi sudah ilang.
Akhirnya saat yang ditunggu tunggu tiba penghulu menyuruh mempelai pria dan wanita..eh pihak Panitia membacakan siapakah makhluk ups...orang yang beruntung memenangkan lomba di Kecamatan itu.ketika akhirnya nama Maman disebut,orang yang bersangkutan langsung histeris bahagia hingga mengakibatkan rambut Andi yang klimis untuk menarik perhatian wanita yang mungkin ada harus awut awutan seperti Emak
Emak yang baru bangun tidur.Maman merangkul sahabatnya itu erat erat,ia berjanji akan mentraktir Andi makan apapun yang ia mau sebagai ucapan terima kasih,karena dialah ia bisa memenamgkan lomba ini dan semakin yakin akan kemampuannya,tadinya ia tidak yakin pada kemampuannya yang membuatnya selalu bangun siang.Kini ia akan lebih semangat lagi dalam menulis ia ingin membuat Emaknya bangga,yang saat ini sedang menatapnya dengan pelupuk mata mengembun.
Senin, 09 September 2013
Cerpen:Pak Ahmad
Lelaki umur tiga puluh limaan itu bernama pak Ahmad pagi itu ia berjalan bersama istri dan anak nya didekat Alas kethu Wonogiri,ia berasal dari Lampung mungkin karena capek ia mengajak anak istrinya istirahat dipinggir jalan,sementara anaknya yang berumur empat tahun berpegangan pada ibunya yang masih nampak cantik meski menyembunyikan kelelahan karena perjalanan jauh,ia berselisih dua tahun dari suaminya.
“Capek bu?kata pak ahmad sambil menyentuh tagan istrinya
“Tidak,pak.Tapi si Riyan dari tadi minta dibelikan makanan,bagaimana pak apakah uang kita cukup untuk membeli makanan?”
“Kalau untuk membeli satu porsi makanan untuk Riyan cukup bu,tapi bagaimana denganmu nanti?”kata pak
Ahmad sambil memperhatikan istrinya dengan sayang,wanita yang sudah enam tahun setia mendampinginya.
"Tidak apa apa pak,ibu belum lapar kok”kata istrinya pelan.
Pak Ahmad menunduk,ia tahu istrinya lapar hanya saja tak mau mengatakan khawatir kalau akan menambah fikirannya,kalau saja ia tidak terlalu percaya pada pak Andrea yang menjanjikan uang tiga puluh juta untuk pekerjaan tiga bulan mungkin ia dan anak istrinya tak perlu terlunta lunta begini.
Pak Andrea memberikan uang muka tigajuta rupiah katanya sisanya akan ia penuhi kalau pekerjaan merenovasi rumah sudah selesai,tapi sekarang orangnya justru hilang entah kemana.Saat dijakarta ia mendapat informasi kalau Pak Andrea ada disurabaya di kantor cabang disana,ia tak tega meninggalkan anak istrinya dijakarta karena disana mereka tidak punya kenalan jadi dibawalah mereka kesana.
Begitu sampai disana ternyata Pak Andrea tak ada,kata orang yang ia temui disana ia sudah berangkat ke Ponorogo untuk suatu urusan ia hanya dikasih sebuah alamat dan disuruh mencari kesana,ia tak membawa bekal banyak kira kira hanya cukup untuk ongkos ke Ponorogo saja.Akhirnya bertiga mereka kesana dengan harapan akan mendapatkan sisa pembayaran.
Tapi begitu sampai di Ponorogo ia tak bisa menemukan orangnya.Akhirnya ia memutuskan kembali ke lampung saja dari pada mencari orang yang belum tentu bisa ditemukan,satu satunya hp yang ia punya dijual untuk biaya transportasai dan membeli makanan,namun apa daya diterminal Ponorogo ia justru kecopetan,akhirnya ia datang kekantor polisi terdekat untuk melaporkan kejadian itu,ia dibuatkan surat keterangan tidak punya uang agar ia bisa mendapatkan tumpangan gratis sampai ke lampung,namun akhirnya ia diturunkan di terminal wonogiri karena bus itu tidak mau membawa mereka lebih jauh lagi,nanti rugi katanya.Pak Ahmad hanya bisa pasrah karena tidak tahu arah ia berjalan ke selatan hingga sampailah ia di Alas kethu
“Pak,dimana kita bisa menemukan kedai nasi,ini si Riyan kelihatannya lapar sekali”
“Kita berjalan terus saja bu siapa tahu didepan ada yang jual”
Kemudian mereka berjalan terus namun tidak menemukan kedai nasi,yang ada hanya warung bakso disebelah kiri jalan.Dengan uang depuluh ribu rupiah yang tersisa Pak Ahmad membeli bakso untuk anaknya,mereka menunggui anaknya makan mengabaikan diri mereka yang sebetulnya memerlukan makanan,tak apalah yang penting si Riyan bisa makan.
“Bu,sudah adzan luhur ayo kita sholat dahulu kelihatannya didepan ada masjid”Pak Ahmad mengamit istrinya yang segera menyuruh Riyan menghabiskan makanannya.
Tak berapa lama kemudian Pak ahmad sampai disebuah masjid kecil,Masjid AL –HIKMAH,Salak.Rupanya nama desa ini salak,batin Pak Ahmad yang segera teringat kebun salaknya di lampung sana,ia semakin rindu rumahnya.Selesai shalat mereka istirahat di emperan masjid sementara Riyan nampak terlelap dipangkuan ibunya,anak itu pasti kelelahan.Di pandanginya wajah istrinya yang dengan pandangan sayang,maafkan aku istriku yang membawamu pada keaadan seperti sekarang ini.
“Pak kelihatannya bapak bukan orang sini?”sebuah suara membuyarkan lamunannya.Seorang pria menyapanya ramah.
Pak Ahmad tersentak kemudian menjawab,”iya.Saya dari lampung pak”
“Dari lampung?kok bisa sampai kesini?”tanya bapak itu ramah.
Kemudian pak Ahmad menceritakan kejadian yang menimpanya,Pak Tri kuncoro mendengarkan dengan serius ceritanya sampai selesai.
“Terus rencana bapak apa sekarang?”
“Entahlah pak saya juga belum tahu”jawab pak ahmad jujur
“Kalau begitu bapak singgah dirumah saya dulu kelihatannya anak dan istri bapak capek sekali”
“iya Pak,terima kasih,tapi apa tidak merepotkan?”
“Tidak apa apa pak,itu rumah saya dekat dibelakang,mari pak”
Pak Ahmad menyuruh istrinya membangunkan Riyan kemudian mereka mengiuti Pak Tri kuncoro kerumahnya
“Mari Pak silakan masuk”
“Iya pak,terimakasih””merekapun kemudian masuk kedalam rumah,Pak Tri menyilakan mereka duduk di ruang tamu,sementara ia segera kedapur menemui istrinya
“Ma,siapkan makan ya Bapak ada tamu”
“Siapa,Pak “
“Orang dari lampung bu,bapak ketemu dimasjid kelihatannya mereka lapar”
“Baiklah pak,tadi Ratna kebetulan masak agak banyak,akan ibu siapkan ya”
Pak Tri kemudian menemui tamunya,mengajak berbincang bincang sementara Bu Esti membawakan minuman untuk mereka tak lama kemudian.
“Ayo,Pak diminum jangan sungkan sungkan anggap saja dirumah sendiri”Pak Tri menyilakan sementara Bu Esti segera kembali kedapur untuk menyiapkan makanan
“Pak kebetulan istri saya sudah selesai memasak,mari pak makan sama sama”
“Terima kasih pak,tapi saya baru saja makan”jawab Pak Ahmad berbohong,ia sangat malu meski sebetulnya lapar
“Ayolah Pak tidak baik menolak rizqi,mari bu,nak Riyan”
“Baiklah pa,maaf sudah merepotkan”
Mereka kemudian makan siang bersama sama pak Ahmad dan istrinya makan sedikit saja demikian juga dengan anaknya mereka hanya makan secukupnya saja,meski tersedia berbagai menu di meja itu.Setelah makan dan berbincang sejenak Pak Ahmad mohon diri.
“Hati hati dijalan pak semoga tidak ada halangan di jalan”Kata Pak Tri dan istrinyasambil menyalami pak ahmad dan keluarganya,sambil menyelipkan amplop ke tangan pak ahmad
“Aduh,apa ini pak,tidak usah pak kami sudah berterima kasih bapak sudah menjamu kami sekeluarga,saya tidak bisa menerimanya.
“Sudahlah pak terimalah kami khlas kok,mudah mudahan ini bisa sedikit membantu”
“Iya pak terimalah,sekedar buat jajan si Riyan dijalan.
Pak ahmad menerima dengan tangan gemetar,baru kali ini ia menemukan orang yang benar benar baik rata rata tak ada yang mengulurkan tangan justru mala curiga kalau pak ahmad hanya menipu saja,tapi PAK tri kuncoro lain ia tidak curiga bahkan mengajak singgah kerumahnya
Terima kasih ya allah kau telah mempertemukan aku dengan beliau,kata pak ahmad dalam hati dengan mata berkaca kaca,akhirnya kami bisa pulang ke lampung katanya bahagia
epilog
Pak ahmad dan istrinya akhirnya sampai kelampung dengan selamat,kemudian memulai kembali usaha yang dahulu ditekuninya.
Minggu, 08 September 2013
Cerpen:Akhirnya Menemukannya
Pagi yang indah dikota Wonogiri,diantara sinar matahari yang menyusup dedaunan terlihat seorang pengendara motor yang memacu kendaraannya perlahan seakan ingin menikmati kehangatan mentari sambil sesekali melihat keindahan sawah yang mulai menguning dikiri kanan jalan.
Kini pandangannya beralih kedepan,terlihat aspal yang mulai mengelupas disana sini tanpa ada perbaikan,anak muda itu mendesah,selalu saja begini nasib masyarakat yang tinggal didesa terpencil tak mendapat jatah perbaikan jalan,dahulu saat pemilihan presiden desa itu mendapat bantuan aspal dari salah satu partai poitik terkenal di negara ini karena dianggap telah menyumbang banyak suara.
Jalan yang pada awalnya merupakan bebatuan yang disusun mulai berubah menjadi jalanan aspal meski tak banyak yang yakin akan keawetannya,dan terbukti baru tiga tahun sudah banyak sekali yang rusak parah,sudah sangat sering pengendara motor terjatuh disana,dari yang hanya lecet lecet biasa sampai yang harus dibawa kerumah sakit karena luka parah,yah beginilah kondisi jalan di desa itu desa yang sebagian besar rakyatnya bercocok tanam.
Dijalankannya motornya dengan tenang sesekali membelok kekiri atau kekanan menghindari lubang,setelah melewati turunan dan tanjakan yang sama rusaknya akhirnya ia sampai perempatan jalan dekat smp tempat ia sekolah duabelas tahun yang lalu,ia tersenyum begitu cepatnya waktu berlalu.
Serasa baru kemarin ia mengenakan celana pendek biru,baju putih lengkap dengan topi biru menghiasi kepalanya,dan sekarang ia sudah menjelma menjadi pemuda duapuluh lima tahun,begitu cepat waktu berlalu.di hidupkannya vixion kesayangannya,setelah membaca bismillah dijalankannya dengan kecepatan tinggi yah maklumlah ia tak mau kesiangan sampai dijogja,agar ia bisa lama berjalan jalan dimalioboro setelah mengunjungi kawannya yang membuka usaha perikanan disana.
Setelah berkendara sekitar tiga puluh menit anak muda itu sampai di pasar di kecamatan ngadirojo vixion ia jalankan perlahan karena banyak anak sekolah yang mau menyebrang,baru saja ia mau memacu kendaraannya tiba tiba seorang ibu menyebrang..
Ciiiitt.... dengan keahlian yang mengagumkan motor itu berhenti mendadak roda belakangnya membelai udara,si ibu terlihat pias dan menatap pemuda itu dengan pandangan bersalah,tapi anak muda itu justru tersenyum dan melambai pada ibu itu seakan akan berucap,tidak apa apa bu,lain kali hati hati ya.kemudian menjalankan matanya perlahan diiringi tatapan terimakasih dari si ibu.
Dari kaca spion ia melihat orang orang mendekati ibu itu,mungkin menanyakan apakah beliau baik baik saja.Dialihkan lagi pandangannya kejalan raya dan dijalankannya motornya kali ini dengan kecepatan sedang,ia mengurungkan niatnya untuk buru buru sampai di jogja biarlah agak pelan saja,biarlah nanti jalan jalan dimalioboro agak diperpendek.
Lima belas menit kemudian anak muda itu sampai di Wonogiri kota kabupaten di selatan surakarta ia harus mencari pom bensin terdekat karena persediaan bensin ditangki motornya pasti tak akan cukup untuk sampai di jogja,ia menimbang nimbang apakah akan diisi di pokoh atau di giriwono?lebih baik dipokoh saja selain lebih cepat juga karena mbak yang bertugas disana lumayan cantik,ah lebih baik dipokoh saja kalau di giriwono nanti petugasnya bapak bapak.
Dari segi kesehatan mata tampaknya pom bensin di pokoh lebih bersahabat,kesehatan mata maksudnya hehehe,ia pun bergegas kesana menempatkan diri dibelakang orang yang lebih dulu antri,saat matanya menatap petugas spbu ia pun kecewa ah,kenapa disini juga bapak bapak,kemana mbak mbak yang biasanya bertugas disini batinya agak jengkel karena telah salah memprediksi,tapi tak apalah yang penting dapat bensin juga.
Setelah mengisi tangki motornya anak muda itu melanjutkan perjalanannya kembali,dan sepuluh menit kemudian ia harus terhenti karena lampu merah kembali.ah ia paling jengkel dengan yang namanya lampu merah,menghabiskan waktu saja,kalau saja ia belum insyaf mungkin sudah diterobosnya lampu merah itu dan bermain kejar kejaran dengan polisi.tapi sudah lah itu hanyalah masa lalu.
Ia kembali menatap kedepan menunggu lampu berganti hijau,sebuah teriakan memaksanya menoleh ke kanan,dan hei apa itu?ia melihat seorang gadis muda dalam kesulitan tasnya nampak dipegangi oleh seorang yang memegang pistol,rupanya ada juga perampok diwonogiri,gila disiang hari berani merampok juga.
Orang orang tak ada yang bereaksi,kebanyakan pura pura tidak tahu agar tidak terlibat dalam kesulitan,anak muda itu menimbang nimbang ia sebenarnya takut pada pistol soalnya nyawanya hanya satu kalau hilang bagaimana, apalagi dia belum menikah,sekali lagi ia menoleh pada perempuan itu dilihatnya laki laki itu mau menampar wanita itu hingga terjerembab,darah anak muda itu mendidih hilang sudah ketakutannya melihat kejadian itu,ia punya seorang ibu,bagaimana kalau ibunya mengalami kejadian itu dan tak seorangpun mau menolong,sesaat dilihatnya perampok itu menaiki motornya.
Tanpa pikir panjang diterobosnya lampu merah,tak dipedulikannya umpatan pengemudi mobil yang terpaksa mengerem mendadak,fikirannya hanya satu ia harus menolong wanita itu.perampok itu terkejut saat seseorang menabrak motornya,ia jatuh terguling namun bergegas bangkit,seperti para penjahat yang sering kita lihat di tivi diambilnya pistol yang terselip dipinggangnya dan dihampirinya seseorang yang menendangnya hingga jatuh dari motor.
Anak muda itu tersenyum getir melihat perampok itu menodongkan pistol kearahnya ia tak tahu kalau orang itu sangat terlatih,mungkin perampok profesional.ia sadar apa akbiatnya kalau sampai timah panas itu menembus tubuhnya,anak muda itu bergeser agak menjauh tapi tidak berusaha lari hanya mencari sekian persen peluang agar kalaupun peluru itu ditembakkan tidak akan mengenai kepalanya.
“kurang ajar kau anak muda,lo tahu ga ini apa?mau gue bikin mampus”
Anak muda itu tak menjawab hanya bergeser pelan kebelakang,diusahakannya tetap tenang sambil tangannya diam diam mengambil hp nya.
Perampok itu bergeser mendekat,ia ingin menembak mati anak muda itu yang berani macam macam padanya.sementara orang orang tetap saja pura pura tidak tahu dengan kejadian itu.namun ternyata pemuda itu lebih cepat dilemparkannya sekuat tenaga hp nya kearah perampok itu tepat mengenai kepalanya,terdengar sebuah letusan lalu sesaat keheningan tercipta,semua bertanya apa yang terjadi.
Anak muda itu merasakan panas dibahunya yang dengan cepat berubah menjadi nyeri yang luar biasa,sebelum perampok itu sempat menembakkan pelurunya lagi tinjunya sudah lebih dulu sampai diwajahnya,dilanjutkan dengan tendangan memutar yang mengenai rahang penjahat itu.orang orang yang terpesona dengan keberanian pemuda itu bergegas memberikan bantuan,perampok itu akhirnya harus merasakan amukan warga segera tidak terkendali.
Sementara pemuda itu jatuh terduduk sambil memegangi bahunya,ia merasakan sakit yang sangat dan kemudian tidak ingat apa apa lagi.
Saat ia membuka matanya yang pertama ia lihat adalah langit langit kamar yang berwarna putih,dimana ini apakah aku sudah mati,tapi fikiran itu segera hilang saat ia merasakan nyeri dibahunya,dilihatnya perban melilit bahunya.
“jangan bangun dulu mas,kata dokter belum boleh lo”terdengar sebuah suara merdu.
Anak muda itu menoleh kearah sumber suara itu dan pandangannya berbenturan dengan bola mata bening dalam balutan jilbab biru,senyum yang manis menyisakan rasa khawatir nampak diwajahnya.
“aku dimana?”tanyanya tolol terkesima oleh wajah itu,sejenak dilupakannya rasa sakit dibahunya.padahal ia tahu dirumah sakit,mana ada orang kena tembak dibawa kerumah bersalin
“Mas ada dirumah sakit,mas pingsan usai nolongin saya ingat ngga?”
“Iya aku ingat,terus perampok itu kemana sekarang?”
“Sudah dibawa polisi Mas.Terima kasih ya sudah nolongin saya”gadis itu menunduk malu.
“Sudahlah tak apa apa nggak usah difikirkan”
"Oh iya mas nama saya Intan,saya kuliah di kedokteran"gadis itu menjelaskan
"Saya Zaki,mbak"jawab pemuda itu sambil terenyum
Intan terus menjaga zaki dengan setia,ia kagum dijaman sekarang ini masih ada orang yang peduli pada sesama,laki laki ini yang ia harapkan untuk menjadi suaminya suatu saat,namun ia tyak tahu apakah penolongnya sudah punya pacar atau belum,melihat dari wajahnya kemungkinan sudah punya,iapun memberanikan bertanya
"Mas udah punya pacar"tanya Intan sambil menunduk"
Zaki tersenyum dalam hati,baru kali ini ada yang menanyakan itu,cewek,cantik lagi.
"Belum,mbak,memangnya kenapa,kok nayanya yang itu,bukannya luka saya masih sakit apa tidak?"tanya Zaki menggoda.
Intan serba salah,ia menunduk,kemudian menatap Zaki yang tersenyum seolah menggodanya
"Eh maaf mas,Lukanya masih sakit nggak?"tanya Intan kemudian,suasana agak cair,lalu mereka sibuk dengan pembicaraan yang lebih santai.
Hari itu Zaki sudah diperbolehkan pulang,perasaannya tak bisa dilukiskan ia begitu gembira,bukan karena luka dibahunya sudah sembuh namun,karena perhatian intan yang demikian besar padanya.Ia mempunyai harapan yang indah bersama intan,ia harap kali ini ia benar menemukan jodohnya,diliriknya gadis cantik disebelahnya yang tersenyum manis padanya.
Kalau saja Zaki tahu kalau Intan pun berfikiran sama sepertinya mungkin ia akan meloncat loncat kegirangan.Demikianlah kisah Zaki yang menemukan cinta lewat jalan yang sama sekali tidak ia duga.
Langganan:
Postingan (Atom)
-
Pengen tertawa kalau ingat pembicaraan antara penjual sosis dan penjual kue kering tadi,tadi sebenarnya ketawa juga tapi dalam hati,ga enak...
-
Halo sobat,apa kabar ?mudah mudahan baik ya,aku harap demikian.Sudah agak lama aku tidak menulis diblog lagi,selain karena kesibukan juga...
-
Foto Bunga Crobo Foto di atas diambil menggunakan kamera Nikon D 3100. Sekarang kameranya tidak ada lagi, sudah dijual karena sesu...