Rabu, 03 Juli 2019

Seroja

Foto Seroja di Kolam 

Seroja, judul lagu lawas yang masih sering didengarkan orang, nadanya yang sendu membuat hati terbuai dengan iramanya ditambah syair penuh nasehat tentang bagaimana mencintai seseorang sewajarnya. Tak terlalu dalam agar saat rasa itu patah luka yang tertoreh tidak terlalu dalam. Karena bagaimanapun patah hati itu menyakitkan.

Bunga ini masih ada sampai saat ini, bunga yang berbeda tentunya meski jenisnya sama. Sayang dulu aku memotret menggunakan kamera hp lama Nokia C6, saat itu belum memiliki hp dengan kualitas kamera bagus, setidaknya masih bisa dilihat jelas ya...

Kapan-kapan kalau tidak kelupaan akan aku posting foto bunga Seroja lainnya.
 

Selasa, 02 Juli 2019

Keindahan Sawah Jatipurno

Foto Sawah Desa Tawang                                                                                                                 


 

 

Wonogiri Apa Kabar?


Masihkah keindahanmu seperti dulu? Atau perlahan terbawa arus jaman menyisakan kerontang seperti di sana, tempat lain yang sungguh panas dan menyedihkan. Masihkah Orang - orangnya ramah tamah seperti dulu? Kali ini aku berharap dengan sangat semoga, meskipun di sana mereka berkelahi demi rupiah mengabaikan etika kemanusiaan di sini jangan, biarlah Wonogiri tetap beretika.

Dulu, sangat menyenangkan berjalan ke Gunung Gandul sambil menatap keindahan Kota dari atas, seakan kita berada di awan, orang orang dan bangunan menjadi sangat kecil. Saat itulah kita bisa merenung betapa kecilnya diri kita, pantaskah untuk berjalan membusungkan dada? 



 

 

Catatan Bulan Juli 2


Hari ke dua bulan Juli. Aku duduk menatap hamparan sawah yang membentang, hijau dan menentramkan- harusnya. Namun suasana hati yang kurang baik membuat setiap keindahan teralihkan. Ayolah jangan cengeng, harusnya bisa menhhadapi hal seperti ini...

Angin berhembus semilir, membawakan kesejukan khas pedesaan, namun  hati yang gelisah tak mampu merasakannya selain rasa duka yang menggenggam hati. Ini kisah macam apa sebenarnya... Tapi sudahlah, kalau saja hati mau berdamai dengan kenyataan mungkin akan lebih menentramkan.

Kalau saja...


Senin, 01 Juli 2019

Catatan Awal Juli

Assalamualaikum, aku memberikan judul catatan awal juli. Karena aku tak tahu apa yang baiknya akan dituliskan di sini, jujur tulisan kali ini untuk menumpahkan kegelisahan yang tak bisa aku ceritakan di sini, kegelisahan yang begitu kuat menggenggam hati tentang harapan yang tak menjelma nyata, cinta.

Ada banyak kisah sebenarnya, tapi aku terlalu malu menuliskannya, carilah dalam catatan lama di sana pasti akan kalian temui sebagian cerita. Sebagian saja yang sudah terlanjur aku tuliskan dulu. Sebagian lagi aku memilih menyimpannya sendiri dalam hati, tanpa niat menceritakan pada orang lain. Biarkan mereka mengira aku baik-baik saja.

Jujur aku banyak merasakan kecewa, lewat banyak kisah patah yang tak terduga. Saat ini, saat aku menuliskan di sini aku masih belum tahu apa makna di balik semua hal yang mesti dijalani, hati dan pikiranku masih belum mampu mencerna dengan jernih makna dari peristiwa. Hatiku masih  belum mampu meski ingin menerimanya. Tapi jauh di sana, didalam hati aku percaya tak pernah ada yang kebetualan. Semua sudah diatur olehNya.

Apalagi selanjutnya? Tak ada, semoga segenap gelisah ini, setiap kekecewaan ini bisa bisa sedikit terobati lewat tulisan di sini.

YANG TAK TERKATAKAN

 Kadang lisan tak mampu menjelaskan tentang hal yang begitu dalam dirasakan, tak mampu bersuara pada mereka yang terdekat sekalipun. Bukan karena tak percaya lagi, tapi karena hati sudah terlalu lelah dengan jawaban yang klise, bersabarlah itu bukan jodoh kamu. Tak bisakah mereka menjelaskan lebih banyak agar setidaknya perasaan bisa sedikit lega?

Kini cuma bisa diam saja, sembari membiarkan perasaan duka menghilang perlahan, mugkin perlu waktu lama mungkin juga terlalu lama. Tak ada yang dapat dilakukan selain menerima kenyataan betatapun pahitnya.

Tapi, jauh di dasar sana, hati masih mempunyai keyakinan kalau jodoh pasti akan bertemu, entah kapan.....

Kamis, 28 Maret 2019

Tentang Jodoh

Mungkin banyak yang merasakan kegelisahan seperti ini, dan bertanya dalam hati; teman banyak yang sudah menikah dan punya anak, kenapa cuma aku yang masih (terpaksa) sendiri? 
Usaha sudah, bahkan kadang kita menjelma menjadi sosok yang berbeda bahkan mungkin terlihat konyol saat mendekatinya saking inginnya mendapatkan perhatian darinya. Tapi dia tetap saja tek memberikan respon yang diharapkan bahkan justru cenderung menarik diri. Jika saja akal bisa berjalan dengan baik itu sebenarnya tanda dia tak mau menerima kita, namun dalam urusan cinta kadang akal atau logika tak mau diajak bekerja sama.

Jadi bagaimana? sudahlah. Sudahlah, dan sudahlah. Tak perlu semakin tenggelam dalam perjuangan yang tak mungkin tercapai, ada banyak pilihan lain jika saja hati mau ikhlas melepaskannya. Tak perlu semakin menunduk dan memohon untuk mendapatkannya, bagaimanapun cinta tak bisa dipaksakan juga akhirnya.

Relakan dan ikhlaskan. Kita juga berhak berbahagia dan dicintai, cinta bukan saja tentang dia, dia, dan dia mungkin ada seseorang yang mengharapkan dengan tulus tapi luput dari pandangan karena terlalu terpaku pada dia yang dicinta. Lepaskanlah, kalau jodoh bagaimanapun caranya pasti akan berjumpa jua.