Kisah ini memang sederhana cinta pada pandangan
pertama,sederhana bukan?atau menurutmu hanya sebuah cerita kuno dari salah satu
yang pernah kamu baca dalam sebuah cerita,mungkin saja demikian tapi tidak
dengan semua ini aku sama sekali tidak menganggap sederhana meski diawali
dengan demikian.
Aku mencintainya sejak pandangan pertama,aku tidak malu mengakuinya karena mencintainya bukan hal yang memalukan,dia seperti rembulan diantara kerlip bintang begitulah kesanku saat pertama melihatnya rasa suka itu hadir begitu saja,memandangnya adalah sebuah kebahagiaan yang mengangumkan tak pernah aku rasakan selama ini,tapi satu yang aku ingat bahwa sekedar memandangnya membuatku bahagia,itu saja.
Waktu terasa berjalan sangat singkat saat ada didekatnya,semua terasa sangat menyenangkan,ada rasa ingin selalu melindunginya dan menjaganya dengan setulusnya,yah begitulah yang aku rasakan padanya saat pertama mengenalnya sampai saat ini saat lebih sepuluh tahun dari waktu itu,terdengar aneh bukan?tapi menurutku biasa saja bagi orang yang sedang jatuh cinta.
Seperti umumnya orang yang jatuh cinta aku mencari tahu siapa dimana rumahnya,apa warna kesukaannya,lagu kesayangannya,ukuran sepatunya,bagaimana bentuk tanda tangannya,dimana sekolahnya yah seperti itulah,semua seakan berjalan dengan sendirinya,entah darimana datangnya tapi aku ingin lebih mengenalnya,siapakah gadis manis seperti bulan purnama itu?berlebihankah kata kataku?mungkin menurut kalian iya,tapi bagiku tidak semuanya wajar untuknya
Ada apa ini sejak hari itu aku selalu merindukannya,semua tentangnya melekat erat dalam ingatanku perlahan namun pasti menyusup dalam hati,dan terus ada disana,siapakah kamu begitu saja masuk dalam hatiku membawakan benih cinta dihatiku,siapapun kamu aku menyukaimu dengarlah bisikan hatiku,begitu kata hatiku,aku memang hanya berani mengungkapkan dalam hati saja padamu siapapun dirimu.mudah mudahan besuk atau lusa kita bisa bertemu kembali.
Hari ini untuk pertama kalinya aku mengetahui namamu,aku akan selalu mengingatnya seperti aku mengingat awal perjumpaanku denganmu,kini aku bisa memanggilmu kalau suatu saat aku bertemu denganmu.bukan lagi dengan rembulan diantara bintang,meskipun menurutku demikian,jangan tertawakan dan menganggap aku konyol tapi begitulah menurutku kamu memang seperti rembulan biarlah orang mengolokku tapi aku akan tetap mengatakan kamu rembulan,tersenyumlah dan bawakan kesejukan embun pagi padaku.
Aku melihatnya sekilas tadi,tak bisa kupercaya pandanganku tadi tapi itu memang dirimu,aku tak akan lupa senyum embun pagi itu,andai saja lebih lama aku bisa menatapnya baru aku sadari kamu begitu manis iya benar manis bukan manis yang bisa dikecap dari gula tapi manis yang lain entahlah bagaimana bisa menjabarkannya,tapi aku suka melihatnya,senyumanmu.
Hari ini aku tak bisa melihatmu,aku sudah duduk ditempat biasa aku melihatmu tapi sampai sang surya beranjak keperaduannya aku tak melihatmu melintas seperti biasanya,ada apa denganmu?mudah mudahan kamu tidak apa apa,aku memang belum bisa menyapamu andai saja aku punya kesempatan aku ingin tapi kesempatan itu belum datang juga.aku rindu ya..benar benar rindu aku hanya bisa memeluk lutut berharap besuk aku bisa melihatmu kembali,meski sekilas cukuplah bagiku
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Berkomentar