Rabu, 28 Januari 2015

Waktunya Memulai

Hay hay,beberapa hari ini aku tidak menuliskan sesuatu ya,maafkan soalnya aku sedang digelisahkan mengenai masalah cinta,cie cie...jujur saja ya,cinta itu memang sesuatu yang absurd,sulit didefinisikan tapi bikin pusing sekaligus seneng,ahhh udahlah membahas cinta hanya akan membuatku merana saja,apa ga merana kalau cintaku bertepuk sebelah tangan,hhhhh ayo semangat!

Okelah sobat membicarakan cintanya udah dulu,kali ini aku akan menceritakan tentang sesuatu yang aku impikan.

Kalau boleh aku berkata jujur aku ingin mempunyai usaha yang deket dengan rumah,aku ingin mempunyai penghasilan sekaligus bisa berbakti pada orang tua,aku ingin mencoba mengubah mindset orang kalau sukses itu hanya ada di kota,tapi usaha apa yang akan aku jalankan?sampai saat ini aku masih berfikir saja,belum merealisasikan hasil pemikiran itu,dan kadang malah sibuk mengkalkulasi keuntungan sebagai perantau sama keuntungan saat usaha didesa,kalau aku terus begini kayaknya mimpiku hanya sebatas mimpi saja.

Tapi bukan berarti aku melupakan,jauh dilubuk hatiku aku ingin berbuat sesuatu untuk desaku,dan  angan angan tentang hal itu seolah tak bisa dibendung lagi,aku harus memilih,dan aku memilih mencoba usaha di desaku,meski deperantauan usahaku sudah lumayan menghasilkan.

Kadang aku jenuh dengan rutinitas sebagai perantau,hidup serba terburu buru dan kurangnya waktu untuk hal lain,hidup hanya begitu saja,bangun jam empat,mulai mempersiapkan dagangan,kemudian setelah siap berangkat dan pulang sebelum maghrib,begitu terus setiap hari,aku menjalani itu dengan setengah hati,aku merasa aku belum maksimal mengeluarkan kemampuan yang aku miliki untuk mewujudkan cita citaku

Selama ini aku selalu sembunyi dibalik alasan yang aku buat sendiri,sekarang tidak lagi,aku harus membuang sifat cengengku dan mulai menegakkan kepala,bagaimanapun aku harus berusaha menggapainya,kalaupun aku gagal setidaknya aku sudah berusaha.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Berkomentar