Rabu, 24 September 2014

Perkenalanku Dengan Ray,Biarkan Semua Berlalu Karya Fahri Asiza

Entah mengapa kali ini aku ingin menuliskan sesuatu,aku kangen membaca karya bang Fahri Asiza.Aku sungguh terkesan dengan caranya bercerita,bahkan terkadang aku membayangkan kalau akulah sang tokoh utama dalam cerita itu.
Ray,biarkan semua berlalu adalah awal aku berkenalan dengan karya bang Fahri,ceritanya remaja banget,aku yang dahulu sangat menyukai sepeda motor dan cerita petualangan seakan menemukan emas berkilo-kilo.

Waktu itu tahun 2004 aku masih ada dikota Padang Sumatera Barat,selepas sekolah disebuah sekolah kejuruan di Wonogiri aku memang bekerja disana,serabutan,yang penting aku bisa mendapatkan pengalaman merantau ke pulau lain,bisa melihat ragam kehidupan yang berbeda.

Aku sedang diajak jalan- jalan sama seorang temanku waktu itu.Kami membawa becak,lebih tepatnya temanku yang membawa dan aku duduk didepan,dia mengajakku kesebuah toko buku yang aku lupa nama tokonya,temanku waktu itu mencari buku karya Aa Gym karena kebetulan hatinya sedang risau memikirkan beragam masalah,aku hanya mengikuti dari belakang sambil ikut melihat lihat koleksi dari toko tersebut,ada banyak novel disana juga buku-buku keagamaan,aku hanya melihat sekilas saja karena tak ada yang menarik perhatianku.

Secara tidak sengaja aku melihat sebuah buku bersampul kuning dengan gambar depannya seorang anak muda yang sedang memegang helm,menatap tajam berdiri disamping sebuah motor sport dan seorang gadis berjilbab.

Aku menjadi tertarik,buku itu aku ambil dan aku perhatikan bagian belakang dimana tertulis ulasan ceritanya.Ternyata tentang kebut-kebutan motor dan ada kisah cinta juga antara Ray dengan tokoh wanita Tia.

Judulnya juga yang membuat aku tertarik,biarkan semua berlalu...pas sekali dengan aku yang waktu itu sedang patah hati,buku itu aku ambil dan aku bawa ke kasir,kalau tidak salah dahulu harganya Rp.24.000,- tak masalah meski untuk ukuranku pada waktu itu tergolong mahal,sesampainya di kontrakan buku itu eh,novel itu aku buka dan baca,aku langsung menyukainya dan segera menjadi fans tokoh yang bernama Ray tersebut,karakternya yang setia kawan,jago balap motor,namun tetap tidak melupakan sholat,dan..ganteng.Aku bahkan bercita cita untuk membeli motor yang sama seperti yang dipakai Ray,Honda Tiger 2000.

Ceritanya sangat menarik,tentang bagaimana konflik batin Ray ketika memutuskan berhenti balap liar,perjumpaannya dengan anak perempuan pengamen yang menasehatinya namun sayang,anak perempuan itu meninggal tertabrak mobil.Juga tentang hubungan persahabatan(percintaan)antara Ray dengan Tia yang dikemas dengan halus dan wajar,mereka berteman meski berbeda jenis,tak ada pergaulan yang berlebihan,semua berjalan secara halus demikian juga kisah cinta tersamar antara mereka.

Aku demikian menikmati novel ini,sampai sekarangpun masih ada hanya sayang aku tak bisa mengambil gambarnya karena saat ini aku di Pekanbaru,Riau sementara bukunya aku tinggal di kotaku Wonogiri sana.

Itulah cerita singkatku tentang awal perjumpaanku dengan Ray yang banyak menginspirasiku untuk menjadi orang yang meski suka naik motor namun tidak melupakan sholat.


*Gambar diambil dari google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Berkomentar