Seroja
Mari menyusun seroja,bunga
seroja
Hiasan sanggul
remaja,putri remaja
Rupa yang elok
dimanja,jangan dimanja
Pujalah ia oh
saja,sekedar saja
Mengapa kau
termenung,oh adik berhati bingung
Janganlah engkau
percaya dengan asmara
Sekarang bukan bermenung,jaman
bermenung
Mari bersama,oh adik
memetik bunga
Tahun 2004 ketika untuk pertama kalinya aku merantau setelah
menamatkan pendidikanku di Smk Muhammadiyah 4 Wonogiri ke kota Padang yang
asing bagiku.
Terpisah jarak yang panjang dan lautan yang membentang,dan
waktu yang lama dengan kampung halaman
serta dengan seseorang yang sempat singgah dihati,ketika rindu berubah menjadi
lara karena tidak bisa berjumpa,aku hanya bisa terdiam tak sanggup bercerita,memendam
semua sendiri,jaman dulu tak ada yang namanya Hp ataupun Bbm,yang ada adalah
wartel(warung telekomunikasi)dan surat,kebayang tidak,kamu rindu dengan
seseorang sementara untuk bertanya kabarnya saja engkau harus menunggu hingga
satu hingga dua bulan karena surat ini memerlukan waktu yang lama untuk sampai
ketujuan.
Saat perasaan merindu dendam,hati membara dibakar rindu,fikiran
terbelenggu yang ada hanya dia,dia dan dia,tak ada yang lain.Lalu apa yang bisa
dilakukan,hanya bisa menahan semua itu sambil berharap waktu berlaku ramah dan
memendekkan satu tahun yang terasa sangat lama.
Nah,ketika itulah secara tidak sengaja aku mendengar sebuah
lagu yang sangat menyentuh,liriknya pendek,namun sarat dengan nasehat yang sangat
berarti untuk yang sedang jatuh cinta.Lagu ini menceritakan seorang kakak yang
menasehati adiknya yang sedang jatuh cinta,terbelenggu denga n cintanya hingga
membuat hatinya dirundung keresahan dan kesedihan.Entah karena sang pujaan
hati yang tidak membalas cintanya atau
karena sebab yang lain yang pasti sang adik perempuannya selalu melamun,tak
memperhatikan hal lain selain hanya sibuk dengan angan angannya tentang sang
kekasih hati.
Saat sang kakak mengetahui kalau adiknya menjadi sering termenung
padahal biasanya selalu cerah ceria,duduklah sang kakak didekat adiknya,kemudian
menasehati dengan lemah lembut agar sang adik tidak terlalu mengagumi
kegantengan dan ketampanan secara berlebihan,sang kakak menyuruh untuk
mencintai secara wajar agar ketika cinta tak terbalas tidak akan terlalu
bersedih hati.
Adiknya masih menunduk karena memang susah melupakan
seseorang yang sangat dicintai,sang kakak kemudian menasehati kembali agar
adiknya tidak terlalu mengikuti hatinya tentang cinta,ia pasti datang kalau
saatnya telah tiba.
“Tersenyumlah,dan jalani hidupmu dengan ceria,jangan terlalu
terbawa perasaanmu,yakinlah ketika saatnya tiba ia akan merengkuhmu kedalam
kebahagiaan,suatu saat ketika tiba waktunya untuk menikah”
Mungkin seperti itu yang dikatakan oleh kakanya,kemudian ia
memeluk adiknya memberikan semangat hingga sang adik bisa tersenyum kembali.
Demikianlah satu nasehat singkat yang aku ambil dari lagu seroja/teratai,sampai sekarang aku masih menyukai lagu yang dibawakan dengan apik oleh Boy
Sandy ini.
*Gambar diambil dari google
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Berkomentar