Setelah dua kali tak mendapatkan
tanggapan yang berarti Kasmin bimbang antara ingin berusaha lagi atau sampai
disini saja,hati kecilnya mengatakan untuk mengubur rasa cintanya pada Intan
dan menjalani hidup wajar tanpa cinta dahulu,ia masih muda,baru kelas dua STM
harusnya ia bisa mendapatkan kebahagiaan dengan cara lain,rajin belajar
memerbaiki nilainya yang sempat turun,berkumpul dengan teman temannya,berkarya
dalam bidang yang ia tekuni atau aktivitas yang lain,seharusnya demikian.
Namun perasaannya berkata lain,ia tak
bisa begitu saja melupakan seseorang yang telah menyentuh putik cinta
dihatinya,ia demikian mencintai Intan meski tak pernah ada balasan,ia
bingung,resah dan gelisah dengan perasaannya,jujur ia sangat ingin
menyingkirkan jauh jauh Intan dari fikirannya namun ia selalu gagal meski
berulangkali mencoba,ia tak tahu harus bagaimana,tak ada tempat untuk bercerita
,ia bingung antara bercerita atau tidak,kalau ia terlanjur bercerita dan
tanggapannya hanya cuek apa tidak menyakiti hatinya,namun kalau ia simpan
sendiri sampai kapan ia kuat?Kasmin bingung dan akhirnya memilih untuk menyimpannya
sendiri,menyakitkan kalau bercerita sementara orang yang diajak bercerita tak
mengerti perasaannya.
Hari perlahan berganti,minggu
terlewati demikian juga bulan yang tak mau ketinggalan,tak terasa Kasmin sudah
kelas tiga sekarang.Naik kekelas tiga sudah harus disambut dengan acara PKL
(Praktek Kerja Lapangan) ia mendapat tempat di Bakri Elektronik di daerah
Wonokarto bersama seorang kawannya.Disana ia mendapat kenalan baru,Namanya Aris
dan Agus mereka dari Jogja,senang rasanya mendapatkan kenalan yang baik apalagi
kalau rumahnya agak jauh,Kasmin pernah berfikir suatu saat ia akan datang
kerumah mereka untuk bersilaturahmi suatu saat nanti,namun hingga cerita ini
ditulis harapan Kasmin belum kesampaian,ia tidak tahu dimana rumah sahabatnya
itu.
Tak terasa dua bulan telah berlalu,acara
PKL sudah selesai dan mereka harus berpisah,Kasmin menyalami Aris dan Agus erat
erat,matanya berkaca-kaca,ia tak tahu apakah suatu ketika mereka masih bisa bertemu
kembali,tapi kasmin sadar tak ada sesuatu yang kekal didunia ini,ada pertemuan
pasti akan ada perpisahan juga,semanis apapun hal yang sudah dijalani.
Selepas PKL,Kasmin segera disambut
dengan banyak kegiatan,ujian sekolah,pra EBTANAS,dan ujian nasional yang akan
menentukan kelulusannya meski Kasmin tak begitu memperdulikan kelulusan
itu,bukan karena ia tak bertanggung jawab hanya saja ia bingung akan kemana
setelah lulus nanti,untuk kuliah jelas keluarganya tidak mampu.
Dan akhirnya hari kelulusan itu
tiba,Kasmin dinyatakan lulus dengan predikat cukup memuaskan,juara dua di
sekolahnya.Hanya saja ia tak bergembira,baginya tak ada yang patut digembirakan,ia
akan berpisah dengan teman-temannya yang demikian baik dan menyenangkan,sejenak
terbayang kembali tingkah konyol para sahabatnya yang membuatnya tertawa dan
kini ia harus kehilangan itu semua,ia terdiam tak sanggup berkata kata.
Ia juga akan berpisah dengan seseorang
yang sangat ia cintai,Intan.
Meski berat akhirnya ia harus
meninggalkan Kost nya didaerah Wonogiri,meninggalkan teman-temannya dan juga
nenek Kost nya yang baik hati.Dengan hati muram dijinjingnya tas dan kardus
berisi pakaian dan buku,selamat tinggal Wonogiri,entah kapan kita bertemu
lagi,selamat tinggal sahabat mari kita berjuang mengejar cita cita,Kasmin
percaya suatu saat mereka akan berjumpa lagi.
Aku akan menjalani hidup di kampung
halaman kembali,tanpa Intan...desis Kasmin lirih.
Perjalanan hidup membawa Kasmin pada
bermacam pengalaman,ia terdampar di Padang,Sumatera Barat,Pekanbaru,Riau dan
meski dahulu ia tidak membayangkan sampailah juga Kasmin di tanah
borneo,Kalimantan.
Selama itu entah kenapa ia tak juga
bisa melupakan Intan.Ternyata jarak bukan ukuran untuk menjauhkan hati yang
mencinta,jarak hanya memisahkan fisik semata,namun bukan cinta.
Hanya saja dalam perantauannya ia
bisa lebih dekat dengan Intan,meski sebatas lewat telefon dan sms ia sudah
sangat senang,bisa mendengarkan suaranya,menyimak saat ia bercerita adalah kebahagiaan
tiada tara untuk Kasmin.Ia mendapatan nomor Intan dari sahabatnya ketika ia
berkunjung ke Wonogiri,secara kebetulan
ia bertemu sahabat Intan,minta nomornya dan dimulailah komunikasi antara Kasmin
dan intan.
Apakah sekarang Intan menjadi suka
dengan Kasmin?tidak,Kasmin sudah terus terang akan perasaannya dan intan
mengatakan kalau ia tak suka dengan Kasmin,namun anehnya Kasmin tak bisa
membenci Intan,ia ingin selalu menjaga Intan meski dia tak pernah membalas
cintanya,baginya cinta itu adalah mencjaga orang yang dicintai dan bahagia saat
orang yang dicintai tersenyum.
Tak terasa sudah dua belas tahun
mereka bersama,dalam hubungan yang sungguh aneh,Kasmin menyukai Intan sementara
Intan menyukai orang lain...
Cinta tak selalu berakhir
manis,demikian juga dengan kisah cinta kasmin,ia harus tegar menerimanya.
Dan kini,disini...Di Wonogiri,kasmin
duduk dan menyaksikan Intan didepannya,dua belas tahun berlalu dan ia kelihatan
semakin cantik.
Kasmin menunduk,tak berani ia menatap
lama lama didepan sana,dimana intan nampak bahagia dengan seorang laki laki yang kelihatan
berwibawa,mereka saling melempar senyum denga gembira,Kasmin menunduk,dalam
hati mendoakan kebahagiaan mereka meski ada sedikit perasaan tak rela,biarlah
mereka berbahagia,Kasmin percaya suatu saat ia akan menemukan seseorang yang
dicintainya dan diapun mencintainya.
Selamat Menempuh Hidup Baru,Cinta
Pertamaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Berkomentar