Sabtu, 25 Oktober 2014

Mencintai bukan sebatas memiliki

Dahulu aku pernah bahagia,menjalani masa yang indah denganmu,tak ada kesedihan meski dengan keadaanku seharusnya aku bersedih.Denganmu semuanya terasa indah,tak ada kesulitan yang aku rasakan berat asalkan engkau ada didekatku.Ingin aku mengatakan kalau aku jatuh cinta padamu,tapi tak bisa,bibirku kelu saat aku ingin mengatakan itu.

Entah mengapa keberanianku terbang ketika akan mengatakan cinta,kata-kata yang telah aku susun beserakan entah kemana,aku hanya bisa terdiam menatapmu yang kebingungan karena tak sepatah katapun aku ucapkan,bibirku terkunci,dengan susah payah aku bisa menutupi gemuruh didadaku dengan tersenyum,sekedar menyamarkan kegelisahan,padahal aku tahu kalau sebenarnya kamu tahu aku salah tingkah didekatmu.

Ketika itu aku tak tahu kalau untuk menyatukan cinta tak hanya cukup laki laki dan perempuan saling mencintai kemudian menikah dan hidup baghagia selamanya,ternyata dalam kenyataannya tidak begitu ada banyak sebab yang membuat cinta tak bisa bersatu,gelar,jabatan,kekayaan dan keluarga ikut menentukan apakah cinta dapat bersatu atau tidak.

Dan saat aku tahu aku kecewa,ternyata dalam kenyataannya pangeran yang menikah dengan gadis biasa atau sang putri yang menikah dengan rakyat jelata tak pernah ada,semua terbentur pada kenyataan,hidup tak seperti kisah indah dalam dongeng yang sering aku baca,aku mengetahuinya dan aku terluka oleh  kenyataan yang tak bisa aku terima.


Tapi lama kelamaan aku bisa menerima juga,mencintai itu tak sekedar memaksakan orang yang aku cintai menjadi milikku,namun bagaiamana orang yang aku cintai itu bisa bahagia.Kelihatan tak masuk akal memang,namun terkadang cinta harus begitu.Itu ksatria namanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Berkomentar