Rabu, 01 Oktober 2014

Cerita Patah Hati Episode 'Nining'

Hari itu kasmin sedang menjalani aktifitasnya disebuah bengkel sepeda motor ketika sebuah motor mendekat.

“Mas,ban saya kempes nih”kata seorang laki laki pada Kasmin sambil menunjuk ban belakang yang bocor.

“OK.Eh,Mas aku sepertinya pernah kenal,dimana ya?”Kasmin mencoba mengingat ingat,rasa rasanya ia ingat dengan sosok yang ada didepannya,bukankah ia Didik yang dulu keluar sebelum saat kelas dua.

“Eh mas ini Kasmin ya,teman sekelasku yang dahulu sering tidur di kelas?”Kasmin mengangguk sambil mencoba mengigat ingat,sepertinya dia Didik anak Girimarto itu,ya ya Kasmin ingat sekarang.

“Iya,kamu Didik kan?ah kamu masih ingat saja dengan kebiasaan lamaku itu”jawab Kasmin agak malu karena hobinya tidur dikelas jadi diketahui pelanggan yang motornya habis ia servis.

“Iya.Min nih bantuin dong motorku bannya kempes,kalau masih bisa ditambal tambal kalau tidak ya ganti saja”

“Ok,bos segera laksanakan.Eh ngomong ngomong motormu sepertinya bukan yang ini deh apa yang dulu susah kamu jual dan ditukar yang ini?”

“Bukan,Min.Ini motor tetanggaku,tadi aku berangkat bertiga sama dia dan ibunya mau ke Rumah Sakit Amal Sehat nengokin tetangga yang sakit”
“Oh,gitu okelah,kamu duduk saja disitu”kata kasmin sambil menunjuk bangku kosong tempat orang biasanya duduk menanti motornya selesai diperbaiki.

Kasmin baru saja hendak membongkar ban belakang kerika sebuah motor berhenti didekatnya,sejenak Kasmin terpana,cewek itu cantik sekali,putih dengan rambut lurus sebahu,wajahnya oval dengan senyum yang manis,ah bidadari nyasar dari mana nih,Kasmin buru buru mengalihkan pandangan ketika gadis itu tersipu menunduk,mungkin malu karena merasa diamati sang arjuna belepotan oli.

“Kenapa mbak motornya?”kata Kasmin menyapa dengan suara agak bergetar,ia selalu grogi ketika berbicara dengan cewek cakep.

“Nggak mas,motorku yang bocor itu tadi dibawa mas Didik,tadi kempes di dekat tanjakan sebelah sana,kata mbak itu sambil menunjuk kearah barat.

Kasmin manggut manggut dan segera mengerjakan motor itu,rupanya kena paku dan biasanya tak cuma satu yang bocor,sejenak Kasmin berpikir apakah menyuruh ganti ban dalam saja ya,emm tapi kalau ganti ban dalam paling hanya lima menit saja,ia jadi tak bisa dong berlama lama melihat bidadari itu,hmm akan aku tambal saja deh.

Namun sial,rupanya bagian yang bolong ada tiga titik,ini nih musti ganti,tapi kapan lagi ada cewek cantik nyasar sini,biasanya juga emak emak,Kasminpun kemudian memilih untuk menambal ban motor itu.

Dua titik selesai ditambal,tinggal satu titik lagi dan selesai ketika hp jadulnya berbunyi,ia merasa ada anak cicak sedang pacaran dikantongnya,segera diambilnya hp butut yang sudah diikat karet itu,mulutnya komat kamit mengeja huruf ’Mas,cepet dong,capee deh’ wih sapa nih kok tumben ada sms kayak gini,biasanya cuma Si Wiwid yang sms nagih pulsa.

Kasmin kemudaian membalas sms itu ‘siapa nih,kalau capek sini tak gendong’kata Kasmin sedikit menggoda siapa tahu gadis cantik ’aku mas,yang motor nya Mas tambal.Cepetan dong mas’.
Kasmin segera menoleh kearah dan dia segera mendapatkan seraut wajah dengan senyuman manis,ah kalau dikasih senyum seperti ini nambal seharian dan graispun tak masalah,gumam Kasmin

“Apa,Mas?”rupanya gadis itu mendengar

“T...idak apa apa Mbak,tadi saya ngomong sendiri”aduh kasmin salah ucap

“Gila dong mas”kata si gadis menggoda

“Iya,gila karena senyumanmu”kata Kasmin tak mau kalah,biarin deh malu toh sebentar lagi dia juga akan berlalu kalau motornya sudah kelar.

“Yee,mas bisa saja”

Kasmin kemudaian menyelesaikan pekerjaannya,sebenarnya untuk ongkos menambal yang bolong di tiga tempat ongkosnya sepuluh ribu rupiah tapi kali ini Kasmin hanya menarik ongkos,lima ribu saja,kalau saja bengkel itu miliknya sendiri ia pasti tak akan menarik bayaran tapi ia hanya kariyawan kalau tidak ditarik bisa diomelin nanti.

“Kok murah sekali Mas,tadi kan bocornya tidak cuma satu aku lihat tadi waktu Mas nambal”

“Ah nggak apa apa Mbak,untuk gadis secantik Mbak saya diskon deh”kata Kasmin spontan

“Apa,mas saya cantik?”gadis itu bertanya lagi lagi memamerkan senyum yang membuat kasmin  jadi melayang.

“Mmm..iya,eh tidak  maksud saya berhubung yang bawa teman saya jadi tak kasih diskon”kasmin jadi salah tingkah karena keceplosan mengatakan si mbak cantik
Obrolan pun berlanjut

“Nama Mbak siapa sih”

“Untuk apa mas kok pakai tanya nama?”

“Buat ditulis di nota Mbak”jawab Kasmin berbohong,mana ada nambal ban pakai nota

“Nama saya Nining Mas,kalau kerumah Mas Didik mampir kerumah saya ya”

“Eh,i..iya Mbak”jawab Kasmin karena tak menyangka mendapat undangan yang tidak terduga,wah jangan jangan si Mbak suka nih sama aku,kalau tidak ngapain sms dan nyuruh mampir,begitu yang dipikirkan Kasmin.

Setelah membayar,Didik Nining beserta ibunya berpamitan untuk melanjutkan perjalanan ke Rumah Sakit Amal Aehat,tak lupa nining melambaikan tangan pada kasmin yang kegirangan,busyet nasibku mujur amat hari ini,ketemu bidadari yang nyuruh mampir.

Setengah jam kemudian Kasmin sms Didik menanyakan Nining,pokoknya segala yang menyangkut Nining ia tanyakan,mulai dari ukuran sepatu,hoby,makanan favirit,warna kesukaan hingga salon langganan Nining.

Tak lupa ia menanyakan apakah Nining sudah punya pacar dan ia segera mesam mesem begitu tahu Nining masih sendiri,berarti ada harapan buat Kasmin untuk mengakhiri masa jomblo yang membuatnya menjadi bahan olok olok  temannya,kalau ia jadian sama Nining akan diajaknya dia jalan jalan  melewati tempat biasa temannya berkumpul,akan  ia buktikan kalau tak cuma mereka yang bisa berboncengan dengan  wanita cantik,hari itu Kasmin bahagia sekali.
Satu bulan kemudian setelah melakukan pendekatan lewat sms dengan Nining,Kasmin datang kerumah Nining memenuhi undanganya dulu itu,namun terlebih dahulu ia akan mampir ke rumah Didik.

Kebetulan hari ini bengkel sedang libur jadilah ini momen yang sangat tepat untuk menemui sang bidadari,ia mengenakan pakaian terbaik yang ia punya dan perfum tentunya,hanya sayang ia kehabisan sebagai gantinya ia semprotkan saja pengarum ruangan

Ia kemudian berangkat dengan hati berbunga bunga,baru kali ini ada cewek cantik dan ramah begitu perhatian padanya,ia merasa sudah dekat meski baru sebulan sms an mungkin dia jodohku,begitu yang Kasmin katakan dalam hati.

Tak teasa sampailah ia di Girimarto,rumah sahabatnya Didik,ia memarkirkan motornya kemudian beruluk salam,Didik menyuruhnya masuk dan ia kaget ketika melihat Nining ada disana,katanya dia sengaja menunggua Kasmin

Hati Kasmin penuh dengan kebahagiaan yang membuncah,apalagi saat mengobrol akrab dengan nining yang membuat waktu dua jam terasa sebentar.
Ia agak kecewa saat Nining pamitan pulang karena dicari adiknya,katanya disuruh mengantarkan ibunya ke acara arisan.Ia masih ingin ngobrol dengan gadis itu tapi rupanya waktunya tidak tepat,tak apalah lain kali ada waktu yang lebih baik.

Saat akan berpamitan Didik menyampaikan sesuatu,tapi tidak jadi sepertinya ada sesuatu yang mengganjal yang ingin disampaikan,setelah didesak ia mengatkan kalau sebenarnya Nining satu minggu lagi akan menikah dan ia berpesan kalau jangan mengatakan itu pada Kasmin.
Mendengar itu Kasmin kaget bukan kepalang,luruh sudah kebahagiaannya,hancur sudah harapan indah yang disusunnya bersama Nining,kenapa dari awal ia tak mengatakan,ah sungguh tega sekali disaat hatiku sudah mencintainya sebesar ini tiba tiba harus pupus tanpa sempat memulainya.

Kasmin pun  pulang sambil menagis,menangisi nasibnya yang malang dan kebodohanya begitu saja mempercayai seorang wanita,ia kira semua wanita cantik itu jujur,namun ia salah.Cantik bukan menjadi ukuran kebaikan hati seseorang.

Ia mengusap air matanya,menutup kaca helmnya dan menjalankan motornya dengan kecepatan sedang.Pulang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Berkomentar