Hari itu kasmin sedang menjalani
aktifitasnya disebuah bengkel sepeda motor ketika sebuah motor mendekat.
“Mas,ban saya kempes nih”kata seorang
laki laki pada Kasmin sambil menunjuk ban belakang yang bocor.
“OK.Eh,Mas aku sepertinya pernah
kenal,dimana ya?”Kasmin mencoba mengingat ingat,rasa rasanya ia ingat dengan
sosok yang ada didepannya,bukankah ia Didik yang dulu keluar sebelum saat kelas
dua.
“Eh mas ini Kasmin ya,teman sekelasku
yang dahulu sering tidur di kelas?”Kasmin mengangguk sambil mencoba mengigat
ingat,sepertinya dia Didik anak Girimarto itu,ya ya Kasmin ingat sekarang.
“Iya,kamu Didik kan?ah kamu masih
ingat saja dengan kebiasaan lamaku itu”jawab Kasmin agak malu karena hobinya
tidur dikelas jadi diketahui pelanggan yang motornya habis ia servis.
“Iya.Min nih bantuin dong motorku
bannya kempes,kalau masih bisa ditambal tambal kalau tidak ya ganti saja”
“Ok,bos segera laksanakan.Eh ngomong
ngomong motormu sepertinya bukan yang ini deh apa yang dulu susah kamu jual dan
ditukar yang ini?”
“Bukan,Min.Ini motor tetanggaku,tadi
aku berangkat bertiga sama dia dan ibunya mau ke Rumah Sakit Amal Sehat
nengokin tetangga yang sakit”
“Oh,gitu okelah,kamu duduk saja
disitu”kata kasmin sambil menunjuk bangku kosong tempat orang biasanya duduk
menanti motornya selesai diperbaiki.
Kasmin baru saja hendak membongkar
ban belakang kerika sebuah motor berhenti didekatnya,sejenak Kasmin
terpana,cewek itu cantik sekali,putih dengan rambut lurus sebahu,wajahnya oval
dengan senyum yang manis,ah bidadari nyasar dari mana nih,Kasmin buru buru
mengalihkan pandangan ketika gadis itu tersipu menunduk,mungkin malu karena
merasa diamati sang arjuna belepotan oli.
“Kenapa mbak motornya?”kata Kasmin
menyapa dengan suara agak bergetar,ia selalu grogi ketika berbicara dengan
cewek cakep.
“Nggak mas,motorku yang bocor itu
tadi dibawa mas Didik,tadi kempes di dekat tanjakan sebelah sana,kata mbak itu
sambil menunjuk kearah barat.
Kasmin manggut manggut dan segera
mengerjakan motor itu,rupanya kena paku dan biasanya tak cuma satu yang
bocor,sejenak Kasmin berpikir apakah menyuruh ganti ban dalam saja ya,emm tapi
kalau ganti ban dalam paling hanya lima menit saja,ia jadi tak bisa dong
berlama lama melihat bidadari itu,hmm akan aku tambal saja deh.
Namun sial,rupanya bagian yang bolong
ada tiga titik,ini nih musti ganti,tapi kapan lagi ada cewek cantik nyasar
sini,biasanya juga emak emak,Kasminpun kemudian memilih untuk menambal ban
motor itu.
Dua titik selesai ditambal,tinggal
satu titik lagi dan selesai ketika hp jadulnya berbunyi,ia merasa ada anak
cicak sedang pacaran dikantongnya,segera diambilnya hp butut yang sudah diikat
karet itu,mulutnya komat kamit mengeja huruf ’Mas,cepet dong,capee deh’ wih
sapa nih kok tumben ada sms kayak gini,biasanya cuma Si Wiwid yang sms nagih
pulsa.
Kasmin kemudaian membalas sms itu ‘siapa
nih,kalau capek sini tak gendong’kata Kasmin sedikit menggoda siapa tahu gadis
cantik ’aku mas,yang motor nya Mas tambal.Cepetan dong mas’.
Kasmin segera menoleh kearah dan dia
segera mendapatkan seraut wajah dengan senyuman manis,ah kalau dikasih senyum
seperti ini nambal seharian dan graispun tak masalah,gumam Kasmin
“Apa,Mas?”rupanya gadis itu mendengar
“T...idak apa apa Mbak,tadi saya
ngomong sendiri”aduh kasmin salah ucap
“Gila dong mas”kata si gadis menggoda
“Iya,gila karena senyumanmu”kata Kasmin
tak mau kalah,biarin deh malu toh sebentar lagi dia juga akan berlalu kalau
motornya sudah kelar.
“Yee,mas bisa saja”
Kasmin kemudaian menyelesaikan
pekerjaannya,sebenarnya untuk ongkos menambal yang bolong di tiga tempat
ongkosnya sepuluh ribu rupiah tapi kali ini Kasmin hanya menarik ongkos,lima
ribu saja,kalau saja bengkel itu miliknya sendiri ia pasti tak akan menarik
bayaran tapi ia hanya kariyawan kalau tidak ditarik bisa diomelin nanti.
“Kok murah sekali Mas,tadi kan
bocornya tidak cuma satu aku lihat tadi waktu Mas nambal”
“Ah nggak apa apa Mbak,untuk gadis
secantik Mbak saya diskon deh”kata Kasmin spontan
“Apa,mas saya cantik?”gadis itu
bertanya lagi lagi memamerkan senyum yang membuat kasmin jadi melayang.
“Mmm..iya,eh tidak maksud saya berhubung yang bawa teman saya
jadi tak kasih diskon”kasmin jadi salah tingkah karena keceplosan mengatakan si
mbak cantik
Obrolan pun berlanjut
“Nama Mbak siapa sih”
“Untuk apa mas kok pakai tanya nama?”
“Buat ditulis di nota Mbak”jawab Kasmin
berbohong,mana ada nambal ban pakai nota
“Nama saya Nining Mas,kalau kerumah Mas
Didik mampir kerumah saya ya”
“Eh,i..iya Mbak”jawab Kasmin karena
tak menyangka mendapat undangan yang tidak terduga,wah jangan jangan si Mbak
suka nih sama aku,kalau tidak ngapain sms dan nyuruh mampir,begitu yang
dipikirkan Kasmin.
Setelah membayar,Didik Nining beserta
ibunya berpamitan untuk melanjutkan perjalanan ke Rumah Sakit Amal Aehat,tak
lupa nining melambaikan tangan pada kasmin yang kegirangan,busyet nasibku mujur
amat hari ini,ketemu bidadari yang nyuruh mampir.
Setengah jam kemudian Kasmin sms
Didik menanyakan Nining,pokoknya segala yang menyangkut Nining ia tanyakan,mulai
dari ukuran sepatu,hoby,makanan favirit,warna kesukaan hingga salon langganan Nining.
Tak lupa ia menanyakan apakah Nining
sudah punya pacar dan ia segera mesam mesem begitu tahu Nining masih sendiri,berarti
ada harapan buat Kasmin untuk mengakhiri masa jomblo yang membuatnya menjadi
bahan olok olok temannya,kalau ia jadian
sama Nining akan diajaknya dia jalan jalan
melewati tempat biasa temannya berkumpul,akan ia buktikan kalau tak cuma mereka yang bisa
berboncengan dengan wanita cantik,hari
itu Kasmin bahagia sekali.
Satu bulan kemudian setelah melakukan
pendekatan lewat sms dengan Nining,Kasmin datang kerumah Nining memenuhi
undanganya dulu itu,namun terlebih dahulu ia akan mampir ke rumah Didik.
Kebetulan hari ini bengkel sedang
libur jadilah ini momen yang sangat tepat untuk menemui sang bidadari,ia
mengenakan pakaian terbaik yang ia punya dan perfum tentunya,hanya sayang ia
kehabisan sebagai gantinya ia semprotkan saja pengarum ruangan
Ia kemudian berangkat dengan hati
berbunga bunga,baru kali ini ada cewek cantik dan ramah begitu perhatian
padanya,ia merasa sudah dekat meski baru sebulan sms an mungkin dia
jodohku,begitu yang Kasmin katakan dalam hati.
Tak teasa sampailah ia di
Girimarto,rumah sahabatnya Didik,ia memarkirkan motornya kemudian beruluk
salam,Didik menyuruhnya masuk dan ia kaget ketika melihat Nining ada disana,katanya
dia sengaja menunggua Kasmin
Hati Kasmin penuh dengan kebahagiaan
yang membuncah,apalagi saat mengobrol akrab dengan nining yang membuat waktu
dua jam terasa sebentar.
Ia agak kecewa saat Nining pamitan
pulang karena dicari adiknya,katanya disuruh mengantarkan ibunya ke acara
arisan.Ia masih ingin ngobrol dengan gadis itu tapi rupanya waktunya tidak
tepat,tak apalah lain kali ada waktu yang lebih baik.
Saat akan berpamitan Didik
menyampaikan sesuatu,tapi tidak jadi sepertinya ada sesuatu yang mengganjal
yang ingin disampaikan,setelah didesak ia mengatkan kalau sebenarnya Nining
satu minggu lagi akan menikah dan ia berpesan kalau jangan mengatakan itu pada
Kasmin.
Mendengar itu Kasmin kaget bukan
kepalang,luruh sudah kebahagiaannya,hancur sudah harapan indah yang disusunnya
bersama Nining,kenapa dari awal ia tak mengatakan,ah sungguh tega sekali disaat
hatiku sudah mencintainya sebesar ini tiba tiba harus pupus tanpa sempat
memulainya.
Kasmin pun pulang sambil menagis,menangisi nasibnya yang malang dan kebodohanya begitu saja mempercayai seorang wanita,ia kira semua wanita cantik itu jujur,namun ia salah.Cantik bukan menjadi ukuran kebaikan hati seseorang.
Ia mengusap air matanya,menutup kaca helmnya dan menjalankan motornya dengan kecepatan sedang.Pulang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Berkomentar