Kalau mengenang kisah cinta yang satu
ini kasmin begitu menyesali kebodohannya dahulu,ia mempercayakan rahasia nya
pada orang yang hanya inigin menjatuhkannya,Heru.Bukan karena Kasmin ember
tentang apa yang dia rasakan,namun karena kepolosannya yang dimanfaatkan oleh Heru
yang mungkin tidak suka kalau Kasmin dekat dengan Nia.
Kasmin mengenal Nia setelah patah hati
dengan Maya,secara tidak sengaja ia bertemu dengan Nia ketika ia dan temannya
pergi ke Gunung Gandul yang berada disebelah barat pasar Wonogiri,ketika itu
belum direnovasi,sekarang sudah diperbaharui karena kebakaran.Namun ada juga
selentingan yang mangatakan kalau pasar itu sengaja dibakar karena para pedagang
menolak untuk pindah.
Ia sedang mengamati pemandangan kota
Wonogiri yang bila disaksikan dari atas
terlihat sempit.Pasar,sekolah,lapangan dan rumah-rumah kelihatan begitu
kecil,demikian juga dengan orang-orang yang kelihatan seperti titik kecil yang
berjalan.Kalau saja ia mempunyai sayap ingin sekali ia terbang dan mengitari
Wonogiri dari atas,kemudian mendarat dilapangan lapangan kabupaten didepan
masjid AT-TAQWA,masjid terbesar di Wonogiri,tempat Kasmin biasa shalat duhur
setelah sekolah.
Karena ia tak mempunyai sayap maka
sebagai gantinya Kasmin membuat pesawat dari kertas yang akan
diterbangkannya,siapa tahu ada salah satu yang biasa terbang jauh.Baru saja ia
menyelesaikan pesawatnya ketika serombongan gadis melintas,awalnya ia tak
begitu memperhatikan sampai pandangannya menatap pada salah satu gadis yang
mengenakan baju baju berwarna ungu,kok kayaknya pernah melihat.
Ya,itu seperti Nia,adik temanku
didekat tempat aku bekerja.
“Nia ya,?”Tanya Kasmin sedikit ragu
“Iya,kok tahu.Lha Mas siapa”?Nia
balik bertanya,rambutnya yang lurus sebahu dipermainkan angin.
“Tahu,aku sering lihat kamu kok waktu
dijemput Kakakmu.Aku teman kakakmu yang bekerja di bengkel itu” Kasmin
menjelaskan sambil memperhatikan rombongan Nia yang berjumlah empat orang.
“O,gitu.Kok tumben kesini,memang ga
kerja,Mas?”Nia bertanya
“Nggak,kok.Kalau hari jumat
libur,sudah lama aku tidak kesini jadi kengen dengan pemandangan disini.Nia
sendiri ngapain disini?”
“Aku nganterin temanku,Mas yang
penasaran dengan Gunung Gandul”jawab Nia.
“Ya udah,silakan berkeiling
Nia,hati-hati ya banyak tebing curam jangan dekat-dekat dengan tepian tebing,aku
mau kesebelah sana dulu”kasmin agak risih melihat teman –teman Nia berbisik
bisik smbil menatap mereka.
Nia kemudian mengajak teman-temannya
berkeliling,memang harus hati –hati seperti yang dipesankan Kasmin,soalnya
Gunung Gandul adalah Gunung Batu tanpa pagar yang diapit jurang yang dalam,kalau
sampai jatuh tak bisa dibayangkan akan jadi apa.
Kasmin kemudian agak menjauh sambil
menatap Nia dari kejauhan.Nia anaknya manis,dengan tinggi sekitar seratus
enampuluh cm,berambut lurus sebahu dengan wajah oval,caranya berbicara sangat
menyenangkan,ceria dan seolah tanpa beban .
Setelah pertemuan itu kasmin berusaha
mendapatkan nomor telefon Nia,tapi jarang sekali yang punya meski akhirnya ia
mendapatkannya juga dari sahabatnya,Wawan.Itupun harus melalui prosedur dan
protokol yang sangat rumit,diiringi sesorah agar jangan mempermainkan Nia.Ah,bagaimana
ia akan berni berbuat seperti itu,untuk sms saja sudah grogi.
Setelah mendapatkan nomor itu Kasmin
mencoba sms hanya saja tidak dibalas,ia kecewa namun mencoba berbaik
sangka,kali saja Nia sedang sibuk.Ia tak berputus asa dan terus menghubungi Nia
kalau kira-kira ia sedang istirahat,dan akhirnya usahanya tak sia-sia,Nia
membalas smsnya dan minta maaf karena baru membalas sms sekarang.
Setelah itu mereka agak dekat,Kasmin
kadang manelfon Nia,mereka membicarakan banyak hal,Kasmin ingat lagu yang
dahulu sangat disukai Nia,menjaga hati yang dinyanyikan oleh Yovi Nuno,lagu
itulah yang dahulu di requestnya ke radio GIS Wonogiri dan dikirimkan kepada
Nia dengan ucapan selamat mendengarkan sambil belajar,ia berharap Nia
mendengarkan lagu itu.
Hari berganti,ternyata cinta memang
tak selalu berjalan dengan mulus,karena terlalu polos Kasmin menceritakan apa
adanya ketika ada yang menanyakan apakah kenal dengan Nia,ia menjawab kalau ia
memang kenal,kemudian orang itu berseloroh dan mengajak Kasmin untuk apel
bersama sama,katanya orang itu suka dengan Mbak nya Nia.Kasmin mengatakan kalau
ia dan Nia hanya teman saja,namun orang itu tidak percaya,Kasmin ngotot
mengatakan itu karena ia takut kalau Nia mendengar ia mengaku ngaku lebih dari
teman Nia akan marah,siapa tahu Nia sudah punya pacar.
Namun orang itu hanya tertawa saja
dan segera menaiki motornya kemudaian berlalu,Kasmin merasa tidak enak ia
merasa ada sesuatu yang akan diperbuat orang itu,ia kemudian melanjutkan
pekerjaannya.
Setelah kejadian itu Nia
mengembalikan buku puisi buatannya yang dulu ia berikan,buku itu diantarkan oleh
adiknya tanpa ada pesan apa-apa,ia menerimanya dengan perasaan campur aduk,ada
apa ini kenap dikembalikan,Kasmin berterimakasih kemudian gadis kecil itu
berlalu.
Kasmin bermaksud menanyakan kenapa
sikap Nia berubah,namun telefon nya tidak diangkat,demikian juga dengan sms
yang ia kirimkan tak pernah mendapatkan
balasan,ada apa ini kenapa ia begitu saja berubah?
Kasmin manaruh curiga jangan-jangan
orang itulah yang menyebarkan berita yang tidak-tidak hingga Nia salah
paham,namun ia tak bisa apa-apa,Nia sudah terlanjur membencinya entah karena
alasan apa.Ketika tak sengaja berpapasan sikap Nia pun kelihatan dingin,pernah
Kasmin mencoba meminta maaf dengan cara datang ke kost nya yang berada di
Wonokarto hanya saja sampai gerbang keberaniannya pupus,ia tak berani bertemu
dengan Nia,bagaimana kalau ia membenciku,apakah ini tidak akan menambah
perasaannya menjadi semakin membenciku?,Kasmin menaiki motornya kemudian
pulang.
Kasmin menyesali hal ini,menyesali
kisah cintanya yang selalu kandas,bahkan kali ini sebelum ia sempat
memulainya,namun setidaknya ini memberikan pelajaran pada kasmin kalau tidak
semua orang baik,dan ia bisa memilih diam kalau ia tak ingin menjawab pertanyaan
yang menyangkut cinta.
Beberapa tahun kemudian Kasmin
menemukan Nia di dunia maya,ia memberanikan diri menyapa namun tak mendapat
jawaban,Kasmin mengambil kesimpulan kalau Nia tak ingin diganggu,ia menghormati
meputusan Nia,dan menerima ini sebagai sebuah pengalaman hidup yang sangat
malah agar ia tak mudah percaya pada orang.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Berkomentar