Jumat, 28 September 2018

Aku dan Kesendirianku


Kuntum bunga jatuh terhempas tertiup angin layu kemudian mengering. Seperti itu jugakah rasa yang kehilangan arah, jatuh terhempas tak menyisakan apapun selain kesunyian? Tak ada yang mesti dipersalahkan dalam hal ini, selain diri sendiri yang terlalu tinggi menaruh harapan, tak memikirkan apapun selain rasa suka yang mengangkasa. Lalu saat rasa tak bersambut terjatuh kemudian terhempas menghujam bumi. Apa yang tersisa? Luka.

Kata orang, biarlah luka. Kelak waktu jualah yang akan menghapusnya, mengaburkan kenangan hingga perasaan duka tak lagi mengenggam jantung. Tak pernahkah mereka tahu seperti apa rasanya kehilangan? Tapi biarlah, mungkin ini bagian dari proses yang harus dijalani.

Tak ada yang tahu sedalam apa kesedihan ini, sebesar apa keinginan tuk bersamanya selain Sang Maha. Padanya kutitipkan rasa ini dan segenap kerinduan lewat doa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Berkomentar