Halo sobat,ketemu lagi ya
semoga kalian tidak bosan memaca ceritaku.
Kali ini aku akan
menceritakan tentang rumah pohonku ketika kecil dahulu,aku tertarik membuat
rumah pohon setelah membaca buku yang menceritakan seorang
anak laki laki sedang belajar diatas rumah pohon,sepertinya menyenangkan,aku
sungguh pengen hanya saja aku tak bisa membuatnya,ini bukan rumah pohon
berbiaya mahal seperti yang kalian baca dalam sebuah majalah atau kalian lihat
ditelevisi,namun rumah pohon sederhana seperti yang kalian lihat di film kiamat
sudah dekat,tempat
fandy membawa teropong untuk melihat orang yang dicintainy,sarah.Ini bukan mereview film
itu,namun sebatas memberikan gambaran rumah pohonku.
Nah,ketika aku sedang main
kerumah teman kecilku,Sukiyo,aku melihat ada rumah pohon,wow aku langsung
terkesima dan mulailah aku menanyakan banyak hal seputar rumah pohon,siapa yang
membuatnya,lama pengerjaanya berapa orang yang membuatnya,temanku menjawab
kalau rumah pohon itu dikerjakannya berdua dengan adiknya,Supar dan pengerjaannya
sekitar setengah hari..aku menatap rumah pohon diantara lebatnya mangga yang
kebetulan berbuah,alangkah menyenangkannya kalau membuat rujak disana,tinggal
membawa sambal dan mangganya cukup dijangkau dengan tangan.
Sukiyo seperti tahu apa
yang aku inginkan dia mengajak naik keatas rumah pohon,kami bertigapun naik
kesana,angin semilir langsung menyapa saat kami ada diatas,sesaat aku merasa
menjadi prajurit yang bertugas mengawasi kalau ada musuh yang datang,cukup lama
kami berada diatas sana,rasanya menyenangkan hingga tak terasa sorepun
menjelang,aku bertanya pada temanku dapatkah ia membantuku membuat rumah
pohon?aku menlocat kegirangan saat ia menyanggupi bersama adiknya supar.
Akupun pulang dengan
perasaan senang,dalam bayangkanku kan ada banyak hal yang bisa aku kerjakan
diatas rumah pohon,bikin rujak,belajar,dan tidur siang,malamnya aku sulit
memejamkan mata saking senangnya.esoknya temanku menepati janjinya mereka
datang pagi pagi,aku menunjukkan pohon jambu yang aku inginkan dipasangi rumah
pohon,hanya sayang tempatnya dibelakang rumah ,tak ada pemandangan yang bagus,
hanya hutan bambu kecil dan pohon jeruk saja,kalau saja dekat jalan pasti lebih
menyenangkan.teman ku mengangguk dan mulailah pengerjaan rumah bamb dimulai.
Langkah pertama kami pergi
kehutan bambu didekat rumah kemudian
memilih batang bambu yang tua,kalau sudah tinggal ditebang menggunakan
parang,kami memotongnya menjadi ukuran yang pendeka agar mudah dibawa,setelah
dirasa cukup kami beriringan membawanya kedekat pohon jambu itu.
Ternyata butuh kerja sama
dalam membuatnya bambu itu harus dinaikkan kepohon,satu orang ada diatas
sementara yang lainnya mengangsurkan dari bawah,aku kebagian jatah dibawah.Kami
membawa gergaji palu dan paku naik,agar tidak repot kami masukkan saja kedalam
tas.selanjutnya proses pengerjaannya temankulah yang melakukannya aku hanya
memegangi bambu atau memberikan paku kalau diminta,dengan tangan terampil
sukiyo mengerjakan rumah pohon itu,sambil sesekali meminta adiknya memotong
bambu hang dirasa terlalu panjang.
Menjelang siang hari pekerjaan kami selesai
tinggal mebersihkan sisa bambu saja,bentuknya seperti yang saya ceritakan
diatas,tak bisa terlukiskan kegembiaanku waktu itu,pokoknya seneng
sekali..sambil berterimakasih berulang ulang pada temanku aku memandangi rumah
pohon itu,rumah pohonku.
Sekarang waktunya makan siang sebelum mereka
pulang,ibuku hari ini memasak ikan mujahir goreng dengan sambal terasi,aku
mengajak mereka makan dirumah pohon,kami makan sambil bercerita tentang banyak
hal yang biasa kami kerjakan sehari hari,dari mulai bermain
gledekan,egrang,kelereng,paton,dan lain lain,setelah puas bercakap cakap
temankupun berpamitan pulang,sekali lagi aku mengucapkan terimakasih,setelah
mereka pulang aku duduk bersantai diteras sambil merencanakan apa yang akan aku
kerjakan besuk dirumah pohon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Berkomentar