Senin, 21 April 2014

Sedikit Nasehat Untuk Yang Sedang Jatuh Cinta


Dahulu aku pernah kebingungan karena cinta,saking bingungnya sampai tak tahu harus bagaimana menyikapinya,ditambah lagi orang yang aku cintai itu secara materi jauh diatasku,aku hanya memendam perasaanku tanpa pernah berani mangatakannya,apa yang bisa dilakukan anak yang baru tamat STM?

Melamar?tanpa dicobapun aku sudah tahu hasilnya,jadinya aku kebanyakan melamun dan merenung,tiap saat selalu terbayang seseorang yang jauh disana,seseorang yang aku anggap paling segalanya.

Hingga akhirnya ketika aku tak mampu lagi memendam semuanya seorang diri,aku memutuskan untuk menemui guru Al Quran ku semasa kelas dua STM dulu,Bp.Tarwanto,orangnya sederhana dan sangat menghargai muridnya.Sayangnya aku tak tahu dimana rumahnya,akhirnya aku bisa mendapatkan alamatnya setelah bertanya pada kawanku yang kebetulan satu daerah dengan Bapak Tarwanto,akupun datang kesana untuk berkonsultasi dengan beliau.

Didepannya aku menceritakan semua kegelisahanku,juga penilaianku yang menganggap dia yang aku cintai begitu sempurna,aku jelaskan semua kelebihan yang dia miliki,aku mengatakan kalau ia adalah wanita sholehah satu diantara seribu,Bapak Tarwanto mendengarkan dengan penuh perhatian,tak pernah sekalipun menyela omonganku,dengan sabar ditunggunya aku berbicara sampai selesai,kemudian beliau mengatakan padaku,kata kata yang selalu aku ingat sampai sekarang.

“Mas,kalau bagi orang yang sedang jatuh cinta umpama orang yang dicintai melakukan tujuh keburukan dan tiga kebaikan maka yang tampak adalah tiga kebaikan,namun ketika berumah tangga dia melakukan tujuh kebaikan dan tiga keburukan maka yang tampak adalah tiga keburukan.”

Aku mendengarkan nasehat beliau,hanya saja perasaanku waktu itu masih belum menerima,semua nasehat itu masih belum bisa mendinginkan hatiku yang membara karena cinta,namun jauh setelah saat itu,dan ketika aku bayak berinteraksi dengan orang yang sudah menikah barulah aku bisa memahami maknanya,masa pacaran dan masa menikah memang jauh berbeda kecuali bagi orang yang benar benar mampu mencintai pasangannya dengan tulus.Sebelum pulang aku masih diajak makan dengan beliau,kemudian kemasjid untuk shalat maghrib berjamaah.Sekarang entah dimana beliau berada apakah masih diselogiri atau sudah pindah,namun aku berharap beliau selalu dalam lindungan Allah.


Itulah sedikit nasehat untuk orang yang sedang dirundung asmara,singkat memang tapi mudah mudahan ada manfaatnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Berkomentar