Hari ini engkau menikah.Banyak sekali tamu undangan yang dating.Para sinoman mondar mandir
membawakan hidangan alangkah sibuknya mereka,ah dulu aku juga seperti mereka
sibuk melayani tamu yang dating.Seramai apapun aku bisa tersenyum karena disana ada kamu
diantara sinoman putri,begitu cantik meski kadang tersenyum malu saat temanmu
menggoda,aku selalu memperhatikantiap ada kesempatan,mencuri curi pandang saat kamu lengah dan menunduk
ketika ketahuan olehmu.Meski banyak remaja putri yang lain namun bagiku kamulah yang
paling cantik dan manis.
Entah kenapa aku merasa
cemburu ketika salah seorang temanku mendekatimu,aku benci melihatmu tersenyum
padanya benci pada temanku yang berani menggodamu,padahal kamu bukan siapa
siapaku,bahkan mungkin kamu tidak mengenalku,walau aku tahu segalanya tentangmu.Aku buru buru berpaling dan
menjauh saat kamu menoleh padaku,lebih baik aku tidak melihatmu berduaan
daripada hatiku membara.
Tapi tidak bisa jauh,aku
mengintip dari sela sela kesibukanku membawakan minuman,saat aku lirik kearah
kalian aku agak heran,dari raut wajahmu aku tahu kalau kamu tidak suka
berbicara dengan temanku,entah kenapa.meski kamu tersenyum aku bisa melihat
kalau kamu merasa tidak nyaman,berulangkali meremas saputangan atau dan menoleh
kearah lain,aku mendesah lega saat temanku meninggalkanmu,sepertinya dia tahu
dari ekspresimu kalau kau tidak suka dekat dengannya.
Aku kemudian mendekatimu
ingin rasanya mengajakmu bercakap cakap,dan menanyakan sesuatu padamu sudah
punya pacarkah dirimu?ketika aku duduk disampingmu entah mengapa bibirku
kelu,kata yang sudah aku susun dalam benakku hilang tercerai berai,aku hanya
diam dengan jantung yang berdebaran sambil menoleh kearahmu,saat kutatap bola
mata yang jernih dengan alis yang melengkung indah,senyum yang manis dan ramah
tak ada kata yang mampu aku ucapkan,bibirku seolah membeku tak mampu bersuara.
Alangkah cantiknya dirimu
kalau dari dekat,aku duduk diam menikmati saat dekat denganmu tak ada
kata,masing masing hanya diam,dan ketika aku melirik kearahmu entah mengapa kamu tersenyum,aku
juga ikut tersenyum,ingin rasanya lebih lama duduk didekatmu.Satu jam dan bahkan lebih
lama lagi aku pasti mau,tidak hanya sepuluh menit karena salah seorang kawanku
menanggil untuk membantu menyiapkan nasi yang akan dihidangkan.
Aku beranjak dengan
perasaan enggan,aku masih sempat menoleh kearahmu dan melihatmu mengangguk,dan
sekali lagi tersenyum,senyum termanis yang pernah kulihat darimu.
Semenjak itu kita
terpisah,aku harus pindah tempat karena aku sudah menamatkan sekolahku disebuah
STM,ingin rasanya mengulang
satu tahun agar aku bisa mengenalmu lebih jauh,tak cuma pertemuan pertemuan sekilas
dalam acara karang taruna.
Alangkah beratnya
meninggalkanmu,tak akan aku jumpai lagi sosokmu yang demikian menawan hati.
Duhai waktu kenapa kau
berjalan demikian cepat,tak bisakah kau tunda sejenak agar sempatku ucapkan
kata perpisahan padanya,aku ingin mengatakan padanya kalau aku bahagia
didekatnya,aku sayang padanya,aku sudah berusaha menjumpainya,setengah hari aku
menunggu didepan sekolahnya tapi ternyata engkau tidak masuk.Aku ingin memberikan hadiah
padamu,agar kau ingat kalau ada seseorang yang menaruh hati padamu,tapi
ternyata kamu tidak masuk sementara aku harus pulang hari itu juga.
Dengan perasaan yang
menyesak,aku genggam erat erat hadiah itu,sambil memandangi fotomu yang aku ambil dari
dokumentasi karang taruna.Bus perlahan membawaku pulang ke kampung halaman
tercinta,seindah apapun tanah kelahiranku tapi disana tidak ada dirimu..
Dan kini aku ada
disini,dipesta pernikahanmu,aku baru tahu kemarin saat aku kembali ke desa ini
bermaksud mencari tahu kabarmu yang selama dua belas tahun ini tak pernah mampu
aku lupakan,namun yang aku dengar justru kabar kalau engkau akan menikah.
Sejenak dunia seakan
berhenti berputar,aku terkejut tak pernah mengira kalau akan mendengar berita
ini pada saat aku mengharapkan pertemuan denganmu,tapi aku akan hadir
dipesta pernikahanmu,aku ingin melihat mu untuk terakhir kalinya.
Nun didepan sana kamu
kelihatan semakin matang dan cantik,kalau dahulu baru serupa bunga yang hendak
mekar,sekarang telah menjadi bunga sempurna yang sangat indah,aku
terpana menatapmu,alangkah bahagianya dia yang mampu menyunting bidadari
sepertimu,kalau saja itu aku.Kalau saja aku tidak terlambat,ku genggam erat hadiah yang dulu
hendak aku berikan padamu.
Aku menatapmu sekali
lagi..dan berharap ini hanya mimpi tapi harapanku sia sia, aku ingin
mengatakan sesuatu padamu dan memberikan hadiah yang tak sempat aku berikan,aku
berjalan menghampirimu ikut dalam barisan orang yang hendak mengucapkan
selamat,saat giliranku telah tiba aku memandangimu lekat lekat,mencoba memahat
wajahmu dalam ingatanku,aku menunduk sungguh ini tak pantas,engkau sudah
menjadi milik orang.
Aku mengucapkan selamat
padamu,menangkupkan dua tangan didepan,kamu tersenyum dan mengucapkan
terimakasih aku sudah mau datang,aku tersenyum dan segera menyalami
suamimu,alangkah gagahnya dia sungguh serasi denganmu,aku menyalaminya erat
erat sambil berpesan agar menjagamu baik baik,bidadari yang dulu pernah aku
cintai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Berkomentar