Tak hendak lagi
aku berlari dan menghindar dari masalah yang datang,aku sudah bosan dengan
kenyamanan sesaat itu,semakin aku menghindar semakin banyak beban yang aku
tanggung,rasa bersalah dan ketakutan kalau kalau akan menghadapi masalah yang
sama suatu saat selalu saja menghantuiku,tiap waktu.
Aku benci dengan
diriku dan kepengecutanku,tak pernah aku dapatkan ketenangan,sudah cukup aku
menghindar sudah cukup aku melarikan diri,semua itu hanya membatku menjadi
manusia yang tak dihargai,tak menjadi siapa siapa,aku sudah leleh bergantung
pada seseorang,aku ingin mandiri den lepas dari semua ini,aku tak peduli kalau
jalan yang aku tempuh tidak mudah,aku hanya ingin menjadi berani dalam
menghadapi tiap masalah yang datang.
Aku memang bodoh
yang membiarkan semua itu berjalan begitu lama,kini semua orang memandangku
dengan sebelah mata,si cengeng dan si pemalas dua hal yang sering disematkan
padaku,aku akui dulu aku begitu namun kini aku sudah menancapkan tekat dalam
hati,aku akan menendang kepengecutan itu jauh jauh,akan aku singkirkan
kecengengan dan kemalasan itu dari jalanku meski aku tahu tak akan mudah,aku
akan mengisi hariku dengan keberanian tentu saja tidak dengan asal berani tanpa
memikirkan akibatnya,tapi berani yang bijak yang tahu kapan harus berani dan
kapan harus bersabar.
Wahai masalah,silahkan
engkau datang aku akan tegak disini tanpa berpaling,akan aku hadapi engkau
dengan gagah berani seperti layaknya laki laki sejati,aku tahu tak ada yang tak
pernah menghadapimu,engkau tak terelakkan tapi aku tak takut,datanglah dan akan
aku hadapi dengan dua ilmuku keberanian dan kesabaran,jangan cap aku dengan
pengecut lagi karena itu hanya akan membuatmu malu,aku juga tak akan
menghindarimu meski dengan itu kelihatan lebih nyaman.
Selamat tinggal
kepengecutanku,aku memang pernah mengalami masa yang seolah manis padahal
sepahit empedu,aku tak perlu melupakanmu akan aku jadikan pelajaran yang
berharga dalam hidupku bahwa bersamamu hanya akan merusk hidupku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Berkomentar