Sudah berapa tahunkah indonesia
merdeka?marilah kita hitung,iya 69 tahun,belum lama ya ternyata,masih bayak
sisa sisa pejuang kita yang masih hidup dan sudah semestinya kita menghormati
mereka.
Kita mungkin tak tahu siapa saja nama pejuang itu,tak mungkin juga pemuda
pemudi yang jumlahnya jutaan ini mendatangi mereka satu satu namun ada yang
bisa kita lakukan untuk menghormati perjuangan mereka yaitu dengan mengisi
hasil perjuangan mereka dengan melakukan sesuatu hal yang positif dan
bermafaat.
Dahulu mereka berjuang dengan
ikhlas,tanpa menngharapkan pamrih atas apa yang mereka ilakukan,semua itu dilakukan dengan
sadar dan penuh tanggung jawab akan resiko yang mungkin mereka terima.
Hanya ada
dua kemungkinan,gugur sebagai bunga bangsa atau hidup mulia dengan meraih kemenangan,kecuali
bagi para penghianat yang tega menjual bangsa dan sahabatnya demi untuk
kepentingan diri sendiri,mereka para pengecut yang hanya mencari aman,meski
harus mengorbankan orang lain.
Dengan senjata sedanya para penjuang
dengan gagah berani melawan para penjajah,apa saja yang memungkinkan dijadikan
senjata.Senjata paling terkenal adalah bambu runcing yang sangat ditakuti para penjajah.
Dengan bambu runcing ditangan,mereka dengan gagah berani menyongsong
lawannya dimedan perang tanpa gentar dan ragu,bagi mereka harga diri bangsa
segalanya,tidak ada diantara mereka yang rela bangsanya direndahkan dan
dihinakan.
Bayangkan,dengan bambu runcing para
pejuang dahulu berani menghadapi para lawan yang bersenjata api.coba apa jawab
kalian dan saya kalau ditanya,beranikah kalian membawa bambu runcing dan
melawan musuh dengan pistol ditangan,untuk mempertahankan kemerdekaan?
Dan akhirnya Negara kita pun merdeka
setelah mengorbankan jutaan putra putri terbaik bangsa ini.Mereka yang gagah
berani menyongsong maut dimedan pertempuran untuk memperjuangkan apa yang kita
nikmati sekarang ini.
Sekarang kita telah merdeka,tak ada
lagi yang akan menyuruh kerja paksa dengan cambuk ditangan,tak ada lagi para
serdadu yang menganggap kita extrimis yang harus dilenyapkan,tak ada.
Namun jangan mengira kalau
perjuangan telah usai,kita justru mengadapi perjuangan yang berat,sangat
berat,kalau dahulu musuh itu tampak nyata tapi sekarang tidak.bukankah berat
menghadapi musuh yang tidak tampak?
Lihatlah kita di bombardir dengan
situs situs pornografi yang dengan mudah kita akses,kita dihujani dengan model
pakaian terbaru meski tak sesuai dengan kita sebagai bangsa timur,kita diadu
domba seperti dahulu yang para penjajah lakukan karena kewalahan menghadapi
perjuangan pahlawan yang demikian gigih.
Kalau dahulu serangan bom dan peluru
mengkibatkan luka fisik yang bisa dengan mudah diobati,sekarang tidak dengan
pornografi mereka menyerang kita.celakanya kalau dulu yasekarang bukan fisik
yang teruka namun moral,bagaimana kita bisa tahu moral siapakah yang terluka
agar kita bisa membantu mengobatinya?
Dengan model berbusana terbaru kita
digiring pada opini kalau penampilan fisik adalah yang utama,sementara
kecerdasan dan ilmu pengetahuam adalah nomer sekian,ujung ujungnya masyarakat menilai seseorang hanya dari ujud lahiriya semata,bukan dari karya yang
diberikan untuk kesejahtreaan bangsa.
Kitapun diadu domba lewat jejaring
sosial dan situs internet,lihatlah betapa banyak debat tidak sehat yang
dilakukan dengan kata kata yang tak layak diucapkan oleh pemuda pemudi harapan
bangsa.
Apakah kita akan menyerah dengan
semua ini?tentu saja tidak.kita masih bangsa indonesia yang terkenal pantang
menyerah,ayolah berhentilah bermuram durja dan bertopang dagu,kita belum kalah.
Mari kita hentikan mengunjungi situs
pornografi yang hanya akan membuat kita manusia yang tak bisa berkarya,mari
kita berpenampilan yang sopan sebagaimana seharusnya bangsa timur
berpakaian,dan mari kita berdebat dengan cerdas untuk mencari solusi
terbaik,bukan saling menjatuhkan dengan berbagai cara.
Bagaimanapun klita tetap orang
indonesia khan?:-).banggalah dengan ke indonesiaan kita.