Cah angon cah angon penekno bilimbing
kui
Lunyu lunyu penekno.....
.....
Kalian pasti sudah kenal dengan
penggalan lagu itu ya,lagu yang menggambarkan tentang penggembala,nah kalau
disebutkan kata penggembala yang terbayang difikiran kalian pasti anak desa
telanjang dada sedang duduk diatas punggung kerbau dengan seruling
ditangan,hayo ngakuJ.
Saat kecil gara gara melihat sampul
buku dengan gambar itu aku pengen sekali angon kerbau,duduk diatasnya sambil
meniup seruling,tapi sayang aku tak punya kerbau,adanya sapi itupun sapinya
nakalnya bukan main,main seruduk saja kalau ada yang mendekat,aku tak pernah
berani menaikinya.
Akhirnya bagaimana?
Aku mulai melirik kambing jantan
kepunyaan kakakku ,kambingnya besar dengan tanduk yang cukup panjang,nah
badanku kan kecil nih jadi kayaknya kambingnya tak akan merasa berat,begitu
pikirku dulu,aku segera masuk kedalam rumah dan mengambil seruling meski aku
tak pandai meniupnya,sekedar untuk gaya gayaan saja.
Setelah siap aku mulai mendekati
kambing itu dan berencana menaiki punggungnya,kambingnya pendek kayaknya aku
tak akan mengalami kesulitan,namun apa yang terjadi?kambingnya galaknya bukan
main,aku yang baru mendekat beberapa langkah sudah diseruduk hingga terjengkang,aku
menatap kambing itu dengan marah tapi si kambing justru bersiap hendak menanduk
lagi,akupun mengurungkan niat untuk menaikinya.
Nah tak lama kemudian,teman temanku
mulai membicarakan angon kambing,mereka akan angon kambing di dekat kali yang
pemandangannya bagus,banyak rumput hijau yang pasti disukai kambing.
Aku mendengarkan sambil
berfikir,kambing siapa yang akan aku bawa sementara dirumah hanya ada satu
kambing jantan yang menandukku tempo hari,ah biarlah aku akan minta ayahku
untuk memasang tali dilehernya agar mudah aku tuntun.
Saat hari yang ditentukan tiba,kami
telah siap ditempat yang disepakati sambil menuntun kambing yang akan kami
bawa kedekat sungai,kambing kakakku kali ini tak banyak tingkah diam saja
mengikuti kemana aku bawa.Kami pun beriringan menuju lokasi.
Namun kali ini kambing ku tiba tiba
mogok saat hampir tiba didekat kali,aku menyeretnya tapi tak kuat karena dia
terus melawan,karena jengkel aku mengambil ranting kecil dan mencambuknyan
celakanya dia marah dan bermaksud akan menandukku reflek aku melepaskan tali
yang aku pegang agar dapat menghindar,namun rupanya dia malah mengejarku,karena
ketakutan aku pun kemudian lari sekencang kencangnya,rupanya si kambing masih
dendam padaku kayaknya dia tak akan melepaskanku sebelum berhasil menandukku.
Aku terus berlari dan segera berfikir
kalau kambing tak bisa memanjat,aku mencari pohon terdekat dan memanjat,dasar
kambing nakal ia justru menunggu dibawah pohon jadinya aku tak berani
turun,kemudian aku berteriak minta tolong.
Untunglah kebetulan lewat tetanggaku
yang segera menanyakan padaku kenapa aku teriak teriak,dengan ketakutan aku
menunjuk kambing kakak ku yang nakal,tetanggaku tersenyum dan segera mendekati
kambing itu kemudian menuntunya,barulah aku berani turun,aku akhirnya diantarkan
pulang bersama si kambing yang nakal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Berkomentar