Kamis, 27 Maret 2014

Cerita Masa Kecil:Angon Kambing

Cah angon cah angon penekno bilimbing kui
Lunyu lunyu penekno.....
.....
Kalian pasti sudah kenal dengan penggalan lagu itu ya,lagu yang menggambarkan tentang penggembala,nah kalau disebutkan kata penggembala yang terbayang difikiran kalian pasti anak desa telanjang dada sedang duduk diatas punggung kerbau dengan seruling ditangan,hayo ngakuJ.

Saat kecil gara gara melihat sampul buku dengan gambar itu aku pengen sekali angon kerbau,duduk diatasnya sambil meniup seruling,tapi sayang aku tak punya kerbau,adanya sapi itupun sapinya nakalnya bukan main,main seruduk saja kalau ada yang mendekat,aku tak pernah berani menaikinya.

Akhirnya bagaimana?

Aku mulai melirik kambing jantan kepunyaan kakakku ,kambingnya besar dengan tanduk yang cukup panjang,nah badanku kan kecil nih jadi kayaknya kambingnya tak akan merasa berat,begitu pikirku dulu,aku segera masuk kedalam rumah dan mengambil seruling meski aku tak pandai meniupnya,sekedar untuk gaya gayaan saja.

Setelah siap aku mulai mendekati kambing itu dan berencana menaiki punggungnya,kambingnya pendek kayaknya aku tak akan mengalami kesulitan,namun apa yang terjadi?kambingnya galaknya bukan main,aku yang baru mendekat beberapa langkah sudah diseruduk hingga terjengkang,aku menatap kambing itu dengan marah tapi si kambing justru bersiap hendak menanduk lagi,akupun mengurungkan niat untuk menaikinya.

Nah tak lama kemudian,teman temanku mulai membicarakan angon kambing,mereka akan angon kambing di dekat kali yang pemandangannya bagus,banyak rumput hijau yang pasti disukai kambing.

Aku mendengarkan sambil berfikir,kambing siapa yang akan aku bawa sementara dirumah hanya ada satu kambing jantan yang menandukku tempo hari,ah biarlah aku akan minta ayahku untuk memasang tali dilehernya agar mudah aku tuntun.

Saat hari yang ditentukan tiba,kami telah siap ditempat yang disepakati sambil menuntun kambing yang akan kami bawa kedekat sungai,kambing kakakku kali ini tak banyak tingkah diam saja mengikuti kemana aku bawa.Kami pun beriringan menuju lokasi.

Namun kali ini kambing ku tiba tiba mogok saat hampir tiba didekat kali,aku menyeretnya tapi tak kuat karena dia terus melawan,karena jengkel aku mengambil ranting kecil dan mencambuknyan celakanya dia marah dan bermaksud akan menandukku reflek aku melepaskan tali yang aku pegang agar dapat menghindar,namun rupanya dia malah mengejarku,karena ketakutan aku pun kemudian lari sekencang kencangnya,rupanya si kambing masih dendam padaku kayaknya dia tak akan melepaskanku sebelum berhasil menandukku.

Aku terus berlari dan segera berfikir kalau kambing tak bisa memanjat,aku mencari pohon terdekat dan memanjat,dasar kambing nakal ia justru menunggu dibawah pohon jadinya aku tak berani turun,kemudian aku berteriak minta tolong.


Untunglah kebetulan lewat tetanggaku yang segera menanyakan padaku kenapa aku teriak teriak,dengan ketakutan aku menunjuk kambing kakak ku yang nakal,tetanggaku tersenyum dan segera mendekati kambing itu kemudian menuntunya,barulah aku berani turun,aku akhirnya diantarkan pulang bersama si kambing yang nakal.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Berkomentar