Aku ingin menceritakan padamu
tentang rindu.Ia terkadang menyakitkan ,juga menyenangkan,kadang aku
menunggunya datang namun kadang aku mengusirnya pergi.
Aku mencintainya namun
tak bisa memilikinya,satu ketika aku berfikir mengapa aku dipertemukan denganya,kemudian dekat,lalu jatuh
cinta meski hanya bertepuk sebelah tangan.Akhirnya aku tak bisa memilikinya,aku
sempat menyesali nasibku yang buruk ketika dia memilih orang lain,kecewakah
aku?iya.
Aku kecewa dan meyesali ketidak mampuanku untuk
mendapatkannya,terkadang aku sadar dia begitu cantik dan pintar mana mungkin
menyambut cinta seorang laki laki yang biasa saja baik segi wajah maupun
materi.
Yah...beginilah cinta tak selalu nyaman dan menyenangkan,aku merindunya
setengah mati namun ia bahkan sama sekali tak memikirkanku.
Aku terkadang marah dan menyalahkan
nasib yang tak menjadikanku orang kaya,agar ada jalan bagiku mendapatkannya,aku
ingin bahagia dengannya apakah itu berlebihan?lihatlah sebesar ini cintaku
padanya,apakah ada laki laki lain yang bisa mencintainya sebesar aku,namun
kenapa dia yang mendapatkan hatinya?
orang hanya akan mengatakan aku sebagai laki laki patah hati yang frustasi,yang hanya
berani mengungkapkan lewat tulisan tanpa berani mengatakan langsung,biarlah
mereka berprasangka yang namun yang penting aku sudah mengatakan tentang
perasaanku padanya dan apa yang terjadi?sama saja dia juga tidak menerimaku.
Wanita itu matre,hanya mau dengan
lelaki kaya siapa yang tidak tahu akan hal itu?tanyakan pada lelaki yang patah
hati karena mereka pasti akan menjawab hal itu
Kami laki laki lebih senang
berkata wanita matre untuk menyamarkan ketidak mampuan kami dalam mencari uang
bukan karena kami malas,kamu sudah bekerja namun hasil yang kami dapat tidak
besar.
Namun kadang aku harus berani menilai secara jujur sebagian wanita memang matre beneran ,anya ingin lelaki yang kaya raya yang penting apa yang dia mau terpenuhi,namun
ada yang matre tapi karena keadaan mengharuskan begitu,ia matre cuma agar
nasibnya dan anaknya kelak terjamin .
Bagaimanapun ia harus yakin kalau laki laki
yang ia pilih punya uang untuk membelikan barang kebutuhan serta menyediakan tempat tinggal,uang
belanja dan menyekolahkan anaknya,kalau yang matre terakhir ini aku tidak
keberatan karena memang sudah menjadi kewajiban laki laki menafkahi istri dan
anak anaknya.
Kenapa malah membelok kearah
matre,maafkan keteledoranku tak mampu menahan kata kata yang banyak dikatakan
laki laki pada wanita ini,baiklah kita kembali ke masalah rindu yang selalu
menjadi teman dikala sepi saat hati resah dan gelisah terkenang sang pujaan
hati yang jauh disana.
Ah bagaimana ini,tanganku tak mampu
lagi menuliskan tentang rindu bukan karena tangan ku diikat atau hal yang lain
tapi karena otakku tak lagi mau diajak bekerjasama menuliskan tentang rindu.
Aku ingin rindu padanya yang
merindukan aku,mencintai aku dan akupun mencintainya,halah malah jadi lebay
nih.
Udahlah kapan kapan lagi disambung
ceritanya daripada kalau diteruskan nanti malah tidak saja lebay namun
bertambah alay.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Silakan Berkomentar