Minggu, 16 Maret 2014

Jangan Lengah.Perjuangan Belum Usai

Sudah berapa tahunkah indonesia merdeka?marilah kita hitung,iya 69 tahun,belum lama ya ternyata,masih bayak sisa sisa pejuang kita yang masih hidup dan sudah semestinya kita menghormati mereka.

Kita mungkin tak tahu siapa saja nama pejuang itu,tak mungkin juga pemuda pemudi yang jumlahnya jutaan ini mendatangi mereka satu satu namun ada yang bisa kita lakukan untuk menghormati perjuangan mereka yaitu dengan mengisi hasil perjuangan mereka dengan melakukan sesuatu hal yang positif dan bermafaat.

Dahulu mereka berjuang dengan ikhlas,tanpa menngharapkan pamrih atas apa yang mereka ilakukan,semua itu dilakukan dengan sadar dan penuh tanggung jawab akan resiko yang mungkin mereka terima.

Hanya ada dua kemungkinan,gugur sebagai bunga bangsa atau hidup mulia dengan meraih kemenangan,kecuali bagi para penghianat yang tega menjual bangsa dan sahabatnya demi untuk kepentingan diri sendiri,mereka para pengecut yang hanya mencari aman,meski harus mengorbankan orang lain.

Dengan senjata sedanya para penjuang dengan gagah berani melawan para penjajah,apa saja yang memungkinkan dijadikan senjata.Senjata paling terkenal adalah bambu runcing yang sangat ditakuti para penjajah.

Dengan bambu runcing ditangan,mereka dengan gagah berani menyongsong lawannya dimedan perang tanpa gentar dan ragu,bagi mereka harga diri bangsa segalanya,tidak ada diantara mereka yang rela bangsanya direndahkan dan dihinakan.

Bayangkan,dengan bambu runcing para pejuang dahulu berani menghadapi para lawan yang bersenjata api.coba apa jawab kalian dan saya kalau ditanya,beranikah kalian membawa bambu runcing dan melawan musuh dengan pistol ditangan,untuk mempertahankan kemerdekaan?

Dan akhirnya Negara kita pun merdeka setelah mengorbankan jutaan putra putri terbaik bangsa ini.Mereka yang gagah berani menyongsong maut dimedan pertempuran untuk memperjuangkan apa yang kita nikmati sekarang ini.

Sekarang kita telah merdeka,tak ada lagi yang akan menyuruh kerja paksa dengan cambuk ditangan,tak ada lagi para serdadu yang menganggap kita extrimis yang harus dilenyapkan,tak ada.

Namun jangan mengira kalau perjuangan telah usai,kita justru mengadapi perjuangan yang berat,sangat berat,kalau dahulu musuh itu tampak nyata tapi sekarang tidak.bukankah berat menghadapi musuh yang tidak tampak?

Lihatlah kita di bombardir dengan situs situs pornografi yang dengan mudah kita akses,kita dihujani dengan model pakaian terbaru meski tak sesuai dengan kita sebagai bangsa timur,kita diadu domba seperti dahulu yang para penjajah lakukan karena kewalahan menghadapi perjuangan pahlawan yang demikian gigih.

Kalau dahulu serangan bom dan peluru mengkibatkan luka fisik yang bisa dengan mudah diobati,sekarang tidak dengan pornografi mereka menyerang kita.celakanya kalau dulu yasekarang bukan fisik yang teruka namun moral,bagaimana kita bisa tahu moral siapakah yang terluka agar kita bisa membantu mengobatinya?

Dengan model berbusana terbaru kita digiring pada opini kalau penampilan fisik adalah yang utama,sementara kecerdasan dan ilmu pengetahuam adalah nomer sekian,ujung ujungnya masyarakat menilai seseorang hanya dari ujud lahiriya semata,bukan dari karya yang diberikan untuk kesejahtreaan bangsa.

Kitapun diadu domba lewat jejaring sosial dan situs internet,lihatlah betapa banyak debat tidak sehat yang dilakukan dengan kata kata yang tak layak diucapkan oleh pemuda pemudi harapan bangsa.

Apakah kita akan menyerah dengan semua ini?tentu saja tidak.kita masih bangsa indonesia yang terkenal pantang menyerah,ayolah berhentilah bermuram durja dan bertopang dagu,kita belum kalah.

Mari kita hentikan mengunjungi situs pornografi yang hanya akan membuat kita manusia yang tak bisa berkarya,mari kita berpenampilan yang sopan sebagaimana seharusnya bangsa timur berpakaian,dan mari kita berdebat dengan cerdas untuk mencari solusi terbaik,bukan saling menjatuhkan dengan berbagai cara.


Bagaimanapun klita tetap orang indonesia khan?:-).banggalah dengan ke indonesiaan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Berkomentar