Minggu, 09 Maret 2014

Bejo Mikir Negoro

Bejo sedang bersedih,seharian itu kerjanya hanya duduk melamun dibawah pohon,entah apa yang membuatnya begitu.Ingin rasanya menghampirinya dan menenyakan sebab musabab dia bermurung durja namun tidak sempat,karena aku harus buru buru ketempat Bude untuk mengantarkan jahitan.

Sorenya pas tidak sengaja lewat ditempat tadi Bejo masih juga ada disana ,menerawang kearah sawah yang membentang dihadapannya,seolah sedang mengurangi kesedihannya dengan menatap keindahan di hadapannya.Tak sabar aku menghampirinya dan bertanya tentang hal yang membuatnya demikian.

Rupanya dia tidak mengetahui kehadiranku,terpaksa aku harus menepuk bahunya untuk membawanya kembali ke alam nyata.

Bejo menoleh dan menatapku dengan mata yang basah.

Tanpa aku duga Bejo malah menceritakan padaku hal yang menggelisahkan hatinya,aku kemudian duduk disampingnya dan mendengarkan setiap kata yang dia ucapkan.

Inilah cerita si Bejo

Sebentar lagi pemilu,aku tak tahu harus memilih siapa sementara aku sama sekali tidak mengenal calon itu secara langsung,aku hanya tahu dari Televisi.Kemudian aku mencari tahu lewat internet siapa tahu dari sana aku bisa lebih mengenal mereka namun,apa yang terjadi?aku justru semakin bingung,yang aku baca para pendukungnya  masing masing saling mencari kesalahan lawannya,semua hal yang jelek diceritakan,aku jadi tak tahu mana yang harus aku pilih karena dari sana tak aku temukan hal yang bisa menyakinkan aku siapa yang kiranya layak menjadi pemimpin negeri ini.

Blog demi blog aku telusuri,situs beritapun  tak terlewatkan,aku jadi tahu kalau negeri ini sebenarnya kaya,punya banyak tambang emas,batu bara,minyak bumi namun entah kenapa masyarakat tidak merasakan manfaat dari kekayaan alam itu.

Kalau bukan negara ini yang mengambil hasil dari bumi nusantara ini,mengelola kemudian menggunakannya untuk mensejahterakan rakyatnya,lalu tugas siapa?

Kemudian aku menonton televisi,isinya tentang para pejabat yang korupsi,mereka yang di harapkan bisa menjadi alat negara untuk membuat rakyatnya sejahtera justru bertingkah laku demikian.Tayangan ditelevisi yang hanya pamer kemewahan membuatku mengelus dada,sinetron yang menceritakan kehidupan seputar masalah konflik percintaan orang kaya,seolah olah masalah itu hanya percintaan saja terus kalau sudah mendapatkan orang yang dicintai selesai,yang seperti itu setahuku hanya ada dalam cerita dongeng saja.

Seharusnya mereka membuat sinetron yang menceritakan tentang kebaikan agar orang yang menonton ikut ikutan baik,coba bayangkan bagaimana orang tidak meniru yang jelek kalau tiap hari yang dilihat kejelekan juga.

Aku yang mendengarkan ceritanya jadi mengerti alasannya duduk melamun bermuram durja,jarang sekali ada orang yang berfikiran seperti si bejo aku sendiri juga bingung kalau memikirkan yang seperti itu,hanya saja aku punya pandangan begini,aku tak akan mampu mengubah sekian banyak orang agar berbuat baik,yang aku bisa barulah mengubah diriku sendiri menjadi baik,mudah mudahan orang yang melihat ikut ikutan menjadi baik.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silakan Berkomentar